Bagaimana Mengintegrasikan Kegiatan Pramuka di Sekolah yang Berbeda-beda dalam Satu Wilayah?



Pramuka.png

Dalam satu wilayah banyak sekali sekolah yang memiliki kegiatan pramuka. Walaupun sama sama “kegiatan pramuka” perbedaan sekolah yang berakibat perbedaan logistik sering menjadikan kegiatan pramuka ini berjalan sendiri-sendiri dan tidak terintegrasi. Hal ini mengusik Mulyana Sandi, seorang relawan IT dari Sukabumi. Ia ingin kegiatan Pramuka dekat di hati dan saling berinteraksi menggunakan teknologi informatika via seluler

Mulyana Sandi memiliki solusi untuk hal tersebut, yaitu Pramuka dalam satu wilayah dikenalkan kepada media sosial (seperti Facebook) khusus untuk pramuka. Medium ini harapannya akan digunakan oleh 24 sekolah di Sukabumi dan di luar Sukabumi termasuk kota dan kabupaten di mana kegiatan pramuka antar mereka akan terlihat satu sama lain. Dengan adanya media sosial khusus kepramukaan, para pembina pramuka diharapkan saling meninjau aktivitas masing-masing dan mulai membuka jalur komunikasi satu sama lain. Selain itu, media sosial ini diharapkan dapat mendukung UU No.12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka dalam Kurikulum 2013 (Pramuka Jadi Kegiatan Wajib Ekstrakurikuler). Mulyana berharap ada 2.400 anggota dalam media sosial khusus kepramukaannya ini. Hal yang kini menjadi perhatian Mulyana adalah tipe seluler apa yang digunakan oleh sebagian besar anggota pramuka dan bentuk apakah yang cocok untuk mereka, aplikasi atau situs web berbasis seluler (mobile web). Kini, dana tahap pertama untuk Mulyana sudah diturunkan sebesar Rp 464.686.000 pada tanggal 4 Agustus 2014.

Untuk laporan aktivitas Mulyana dapat diikuti di halaman ini

Tags:

Hillun Vilayl Napis
19 Dec 2014


December 2014 | CC BY-SA 3.0