Desa Cikadu Bersuara Menarik Perhatian Pemerintah



Desa Cikadu, kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat merupakan desa yang berada tidak jauh dari kota Bandung. Hanya saja karena kondisi infrastruktur jalan yang begitu buruk, Desa Cikadu seolah terisolasi dari dunia luar. Untuk mencapai perbatasan Kabupaten Bandung (Rancabali) dengan jarak 27 km, harus memutar ke beberapa kecamatan dan memakan waktu tempuh lebih daru 5 jam. Hampir sepanjang jalan kecamatan Cikadu rusak parah, kondisi ini telah berlangsung tahunan. Saat ini Cikadu menjadi kecamatan dengan akses jalan paling buruk di kabupaten Cianjur.

Buruknya kondisi jalan yang masih berupa jalan tanah dan jarak terdekat dari Bandung yang tidak bisa dilalui, tentunya berpengaruh pada perekonomian desa Cikadu yang sebetulnya memiliki potensi hasil bumi yang melimpah. Sementara itu, desa Cikadu adalah pemasok hasil bumi ke pasar – pasar di wilayah Bandung seperti Ciwidey, Soreang, Banjaran, Caringin dan sebagainya. Hal ini karena jarak desa Cikadu lebih dekat ke Kabupaten Bandung (40 km), dibanding ke ibukota Kabupaten Cianjur (100 km). Salah satu produk andalan desa Cikadu adalah gula aren yang mencapai 15 ton per minggu (sumber : Desa Cikadu Pasok 15 Ton Kebutuhan Gula di Bandung Setiap Minggunya) .

Kondisi ini tidak membuat warga desa Cikadu berdiam diri. Berbagai usaha ditempuh. Mulai mengundang pemerintah kabupaten cianjur, hingga melayangkan surat ke Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Beberapa kali Pemerintah Provinsi memberikan bantuan sekolah, kantor kecamatan, puskesmas. Hanya saja, semua bantuan itu belum menyentuh perbaikan infrastruktur jalan kecamatan. Sementara itu, hingga kini Bupati Cianjur belum pernah datang ke desa dengan luas 1.695,35 Ha itu.

Kemudian, dimotori oleh salah satu pemuda desa Cikadu, Nuron berusaha menarik perhatian pemerintah melalui jalur daring. Desa Cikadu kemudian terlibat aktif berjejaring dengan Gerakan Desa Membangun. Hasil dari lingkar belajar antar desa-desa senusantara ini, Desa Cikadu mulai bersuara melalui internet.

Langkah awal yang dilakukan Cikadu bersuara diantaranya adalah memiliki website desa dengan alamat http://cikadu.desa.id . Website ini aktif menuliskan beragam peristiwa, kondisi dan potensi desa Cikadu. Langkah berikutnya adalah memaksimalkan sosial media untuk berjejaring dan juga mengabarkan kondisi Cikadu langsung ke pemangku kekuasaan Jawa Barat.

Usaha ini kemudian membuahkan hasil. Media arus utama Cianjur memuat tulisan Nuron tentang Cikadu. Kemudian, mention-mention pemilik akun Twitter @nuronaby ditanggapi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar. Wagub Jawa Barat ini kemudian melakukan kunjungan kerja ke Desa Cikadu pada hari Kamis, 28 Agustus 2014.

Sekali lagi tanpa didampingi Bupati Cianjur, bersama dengan beberapa pejabat dinas tingkat provinsi bidang pertanian tanaman pangan, dan Perhutani, Wakil Gubernur meninjau langsung dan berdialog dengan warga dan Pemerintah Desa Cikadu.

Karena tidak didampingi pejabat Binamarga tingkat Provinsi, masalah infrastruktur jalan tidak bisa dibahas saat itu. Hanya saja Wakil Gubernur akan membahas dengan pihak terkait secepatnya. Selebihnya, aktor kawakan ini mendorong dan akan memberikan bantuan untuk penguatan ekonomi dan lembaga ekonomi di Cikadu.

Kunjungan Eksekutif Provinsi yang dimulai dari jam 12 siang dan berakhir pada pukul 19.30 ini merupakan salah satu bukti bahwa dengan kemauan, desa mampu untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk mengkomunikasikan apa yang ada di desa. Bahkan ketika desa sudah bersuara, akan bisa mempengaruhi kebijakan eksekutif untuk berpihak kepada desa.

Tags:

Cipta Media Seluler
30 Aug 2014