Nama Inisiator
Serikat Petani Pembaharu (SPP) Gunungkidul
Organisasi
Serikat Petani Pembaharu (SPP) Gunungkidul
Topik
Meretas batas – kebhinekaan bermedia
Deskripsi Proyek
Proyek ini menghubungkan ribuan nomor HP warga Gunungkidul dengan web Mata Warga Gunungkidul yang dikelola Jaringan Media Komunitas Gunungkidul (JMKGK) yang menjadi terminal informasi dari dua belah pihak terkait isu daerah. Proyek ini mengajak warga bermedia dalam memonitor layanan publik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten.
Masalah yang Diangkat
Masalah yang sangat dirasakan di sekitar kita adalah relasi warga – negara yang timpang. Negara dirasakan jauh lebih kuat dari warga. Mandat yang diberikan kepada negara untuk memberikan layanan publik yang optimal tidak akan pernah terwujud manakala relasi ini belum setara. Dalam kondisi yang tidak setara, Negara akan mudah menyalahgunakan kekuasaannya dengan tidak mengelola layanan publiknya dengan baik. Negara tidak akan pernah merasa kualitas layanannya buruk karena warga tidak akan pernah berani untuk ajukan komplain. Kondisi yang terkesan dipelihara oleh Negara ini tidak boleh berlanjut dan harus ada elemen warga yang memulai untuk mengubahnya. Ketiadaan budaya untuk komplain atau memberikan tanggapan sekalipun inilah yang membuat kinerja layanan publik tidak akan pernah meningkat dan celah korupsi tetap akan lestari. Relasi warga – negara di Gunungkidul harus diperbaiki supaya menjadi semakin setara melalui budaya komplain dan memberikan tanggapan atas penyelenggaraan layanan publik untuk menjaga kinerja layanan publik yang tetap berkualitas baik.
Solusi
Melalui proyek ini akan ditumbuhkan budaya komplain dan memberikan tanggapan atas layanan publik yang diselenggarakan oleh Negara. Dengan membuka system kanal dimana warga dapat memberikan komplain dan tanggapan atas layanan publik melalui SMS ataupun MMS kepada Web Mata Warga Gunungkidul ini akan menjadi data lapangan yang mendorong jejaring warga di 18 kecamatan yang tergabung dalam SRAWUNg (Sarana Rembug Warga Untuk Gunungkidul) untuk melakukan advokasi penyelenggaraan layanan publik. Dengan semakin banyak data komplain dan tanggapan dari warga atas layanan public maka akan mempermudah penyampaian masalah yang paling urgent yang harus didesakan kepada Negara. Proyek ini juga akan memperkenalkan kepada petugas layanan publik yang tersebar hingga pelosok desa untuk selalu menjaga kinerja karena ada instrument monitoring yang dimiliki oleh warga Gunungkidul. Hadirnya instrument monitoring ini secara sosiologis dan politis diyakini akan meningkatkan posisi warga di hadapan Negara sehingga mampu mendorong Negara untuk menyelenggarakan layanan publik yang prima.
Pihak yang diuntungkan melalui proyek ini adalah warga secara luas akan diuntungkan oleh projek ini karena sistem yang dilahirkan akan menumbuhkan budaya monitoring terhadap layanan publik. Ketika budaya monitoring ini semakin tumbuh maka keberdayaan warga di hadapan Negara akan terwujud. Monitoring yang menerus dilakukan dan didukung dengan jaringan warga tingkat kabupaten yang tanpa lelah untuk melakukan advokasi diyakini akan efektif untuk meningkatkan layanan publik yang diselenggarakan oleh Negara.
Target
Warga secara luas akan diuntungkan oleh projek ini karena sistem yang dilahirkan akan menumbuhkan budaya monitoring terhadap layanan publik. Ketika budaya monitoring ini semakin tumbuh maka keberdayaan warga di hadapan Negara akan terwujud. Monitoring yang menerus dilakukan dan didukung dengan jaringan warga tingkat kabupaten yang tanpa lelah untuk melakukan advokasi diyakini akan efektif untuk meningkatkan layanan publik yang diselenggarakan oleh Negara. Semakin berkualitas baik layanan publik yang ada di Gunungkidul semakin diuntungkanlah warga Gunungkidul.
Indikator Sukses
Dampak dari projek ini dapat diukur dengan semakin banyaknya warga yang mengirimkan SMS ataupun MMS berarti semakin meningkat kesadaran warga untuk berdaya dalam memonitor layanan publik. Semakin banyak data lapangan hasil monitoring layanan publik berarti semakin mempermudah jejaring warga SRAWUNg dalam melakukan advokasi penyelenggaraan layanan publik. Semakin berhasil advokasi layanan publik yang dilakukan maka semakin baiklah kualitas layanan publik yang ada dan akhirnya warga Gunungkidul akan semakin sejahtera. Indikator yang akan dipakai adalah bertambahnya 10 tanggapan yang disampaikan warga tiap bulannya. Indikator yang kedua adalah data lapangan ini dipakai jejaring warga untuk advokasi penyelenggaraan layanan publik.
Lokasi
Gunungkidul
Dana yang Dibutuhkan
300 Juta Rupiah
Durasi Proyek
November 2011 – Oktober 2012 (12 bulan)