Nama Inisiator
www.kotahujan.com
Organisasi
www.kotahujan.com
Topik
Keadilan dan kesetaraan akses terhadap media
Deskripsi Proyek
Internet dalam perkembangannya telah menjadi media sosial yang membantu masyarakat berekspresi. Meski demikian penggunaannya dirasa belum maksimal, dimana media sosial masih dianggap sebagai wahana yang tidak serius (sekedar media relasai perkawanan) dan tidak mampu menggalang agenda publik (public discourse) berbagai isu sosial kemasyarakatan. Penggunaan new media hakikatnya merupakan suatu bentuk efektif untuk mobilisasi suara publik. Seperti yang pernah kami lakukan untuk mendorong diskursus 2700 orang di jejaring facebook untuk mendesak KPI untuk menyetop penayangan tema TV yang dianggap melanggar nilai etis di sebuah televisi nasional swasta (primitive runaway).
Masyarakat bukan tidak peduli dengan fenomena sosial kemasyarakatan yang terjadi dan terus berkembang, namun menurut kami harus terdapat media penyampaian agar pesan tepat sasaran dan terus berkembang. Booth Demokrasi merupakan inisiatif memperluas ruang publik, dengan prinsip, yaitu:
1. Memberi kesempatan kepada warga untuk bersuara kepada publik atau masyarakat lainnya
2. Masyarakat mampu dan bebas berpendapat yang beretika dan bertanggungjawab dalam bermedia.
Booth ini diletakkan pada lokasi strategis agar bisa diakses oleh semua kalangan. Isu yang terangkum kemudian oleh pengelola akan dibuka ke ranah diskusi yang lebih luas bersama pelaksana dan pembuat sehingga melibatkan partisipasi masyarakat lebih luas. Booth democracy akan mengacu kepada prinsip both coverage dan studi serta riset dasar.
Masalah yang Diangkat
Bogor, kota dengan penduduk diatas 750.000 jiwa serta merupakan daerah penyangga ibukota yang berkembang secara pesat, keberadaannya harus dikelola dan menjadi daerah percontohan untuk memperlihatkan bagaimana teknologi media dapat diarahkan dan dimanfaatkan untuk mengkonstruksi sistem masyarakat yang transparan, memiliki akses terhadap informasi melalui ‘kotak suara’ (booth). Menurut kami, hingga kini masyarakat Bogor masih menempatkan diri sebagai konsumen informasi, meskipun sebenarnya bisa menjadi produsen informasi. Yang terjadi di Bogor adalah dominasi informasi ibukota. Selain terjadi jarak/gap informasi dan pengetahuan antara masyarakat yang memiliki informasi dan tidak, muncul pula dominasi antara masyarakat yang memiliki informasi dan masyarakat yang tidak. Sehingga terdapat kelompok masyarakat marjinal (miskin) karena minim informasi dan komunikasi. Informasi menjadi komoditas dan hanya diketahui dan dikelola oleh kelompok tertentu. Masyarakat menjadi pasif gagasan dan pasif inisiatif karena kurangnya informasi. Akibatnya, kepemilikan terhadap proses dan hasil pembangunan jauh dari kepemilikan masyarakat.
Solusi
1. Menyiapkan booth di tempat strategis sehingga warganegara dapat berkomunikasi menyuarakan gagasan, opini dan permasalahannya secara bebas, khususnya kepada masyarakat tidak punya akses kepada media dan informasi.
2. Melalui unggahan (upload) suara masyarakat ke media sosial, dimoderasi dan dikomentari oleh massa kritis melalui teknologi social media, sehingga data dan informasi akan terus berkembang mengikuti.
3. Kami akan membangun software dan sistem yang memudahkan masyarakat mengirimkan pesan singkat maupun upload video via mobile phone merespon fenomena yang terbangun melalui booth demokrasi.
4. Memfasilitasi wacana masyarakat yang ada dalam ‘ruang publik maya’ kepada pengambil kebijakan dan atau pelaksana kebijakan dengan ruang dialog kritis, sehingga akan terbentuk masyarakat rasional komunikatif, mampu berdialog secara terbuka, adil dan dalam posisi yang seimbang. Dalam diskursus ini kami melihat akan terjadi snowball-effect terhadap isu yang diangkat
5. Membangun komunitas kritis dunia maya yang dinamis berinteraksi, kritis terhadap permasalahan sosial urban perkotaan; serta memiliki kebebasan dan etika bermedia.
Pihak yang menerima manfaat dari proyek ini adalah masyarakat urban, khususnya ‘voiceless community’ strata menengah bawah yang tidak mempunyai akses dan kemampuan memproduksi informasi dan berkomunikasi serta selama ini tertinggal dalam komunikasi pembangunan termasuk tema gender dimasyarakat, wakil rakyat dan pembuat kebijakan lokal/ daerah, dan pelaksana otoritas yaitu SKPD. Dengan demikian, inisiatif ini akan menjangkau/ kombinasi antara penguatan masyarakat marjinal (menengah kebawah), urban di kota Bogor sebagai empathy community dan kaum intelektual muda/ civitas akademika/ masyarakat sipil sebagai basis massa kritis.
Target
1. Masyarakat urban, khususnya ‘voiceless community’ strata menengah bawah yang tidak mempunyai akses dan kemampuan memproduksi informasi dan berkomunikasi serta selama ini tertinggal dalam komunikasi pembangunan termasuk tema gender dimasyarakat. 2. Wakil Rakyat dan Pembuat Kebijakan Lokal/ daerah 3. Pelaksana otoritas yaitu SKPD
Dengan demikian, inisiatif ini akan menjangkau/ kombinasi antara penguatan masyarakat marjinal (menengah kebawah), urban di kota Bogor sebagai empathy community dan kaum intelektual muda/ civitas akademika/ masyarakat sipil sebagai basis massa kritis.
Indikator Sukses
Jangka Pendek
1. Adanya antusiasme warga untuk berbicara dalam ‘democratic booth’ serta tema-tema sosial kemasyarakatan yang dapat menjadi sumber dan produsen informasi.
2. Adanya informasi reguler yang diunggah, di moderasi dan dikomentari melalui social media dalam proyek ini.
Jangka Menengah
1. Adanya basis massa kritis intelektual yang tergabung dalam komunitas maya yang dapat memberi ketajaman dan kesahihan informasi yang berkembang.
2. Adanya/ muncul dialog kritis dengan pihak-pihak lain yang ‘disinggung’ dalam democratic booth baik melalui diskusi maya social media atau kegiatan diskusi publik.
Jangka Panjang
1. Adanya Gagasan, keinginan dan permasalahan di masyarakat dapat segara terjawab dan diselesaikan.
2. Adanya piha-pihak lain yang mendukung inisiatif ini (media massa lain, pengambil kebijakan, warga masyarakat lain).
3. Kebijakan dan pelaksanaan pembangunan lokal banyak yang berpihak kepada masyarakat lokal.
4. Demokratic booth tidak akan sepi dan miskin gagasan, karena konten dan temanya selalu berkembang mengikuti dinamika masyarakat.
Lokasi
Bogor
Dana yang Dibutuhkan
289 Juta Rupiah
Durasi Proyek
Januari 2012 s/d Desember 2012 (12 bulan)