Nama Inisiator
1. Pusat Studi Urban Desain (PSUD) 2. Kantor Walikota dan Pemerintah Kota Surakarta 3. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Sebelas Maret 4. Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, Indonesia
Organisasi
(1) Pusat Studi Urban Desain (PSUD) (2) Kantor Walikota dan Pemerintah Kota Surakarta (3) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Sebelas Maret (4) Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, Indonesia
Topik
Keadilan dan kesetaraan akses terhadap media.
Deskripsi Proyek
Proyek ini merupakan kegiatan pengembangan sistem informasi-komunikasi multimedia sebagai tulang punggung pembangunan kota Surakarta dan merupakan sinergi empat kubu; masyarakat, profesional, pebisnis, dan pemerintah. Kegiatan ini memungkinkan penyelenggaraan perencanaan, pengendalian pelaksanaan, pemanfaatan dan evaluasi pembangunan kota yang dilaksanakan secara partisipatif, transparan dan inovatif menggunakan seluruh media untuk menjangkau pemahaman dan keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan terutama di tingkat lokal.
Dalam kegiatan ini, multimedia dipakai dalam tahapan 1) Membangun kesepakatan pemangku kepentingan, 2) Membangun database kota, 3) Membangun peta kondisi eksisting kota, 4) Melaksanakan analisis prospek kota, 5) Melaksanakan simulasi pembangunan kota, 6) Melaksanakan eksibisi dan sosialisasi serta 7) Perumusan kebijakan, rencana, peraturan, program dan perijinan untuk keberlanjutan penghidupan masyarakat dan kota.
Semua ini diwujudkan dalam simulasi kota tiga-dimensi dengan media cetak, panel eksibisi, media suara, media visual, jejaring sosial, IT dan model fisik kota yang independen dan diperbaharui pada perioda tertentu dan bisa diakses oleh seluruh pemangku kepentingan dan dipertanggung jawabkan secara terbuka. Usulan proyek adalah ujicoba seluruh siklus pada sebagian wilayah kota, sehingga dapat dipetakan peluang penggunaan, kebutuhan dan kepentingan Media untuk keberhasilan pembangunan kota secara berkelanjutan dengan prinsip Good Governance. Selanjutnya model direplikasi dan menjadi penguatan pembangunan kota Surakarta di masa datang dan menjadi best practice bagi penyelenggaran pembangunan kota di Indonesia.
Masalah yang Diangkat
1. Tidak adanya sistem informasi dan komunikasi antara para pemangku kepentingan perencanaan kota yang yang menyebabkan:
• Kurangnya partisipasi masyarakat dan komunitas akar rumput dalam proses-proses (perencanaan) pembangunan.
• Kurangnya koordinasi prosedur kerjasama dan pembagian tanggung jawab diantara aktor (antar instansi, dinas, kelompok masyarakat, dll) yang terlibat dalam pembangunan kota Surakarta.
• Lemahnya mobilisasi sumber daya dan koordinasi kalender kegiatan yang berbeda di masing-masing aktor dan unit kerja.
2. Kurangnya penguasaan teknologi tepat guna, pengetahuan, ketersediaan waktu dan kapasitas tenaga profesional untuk memenuhi tingginya kebutuhan informasi dan komunikasi mengenai data/konten/substansi perencanaan kota.
Solusi
1. Menciptakan inovasi sistem teknologi informasi dan komunikasi yang ramah pengguna dalam rangka meningkatkan keterlibatan akar rumput dalam proses pembangunan.
2. Mengembangkan konten multimedia interaktif yang memberikan edukasi bagi seluruh mitra pembangunan tentang kondisi riil kota dan dinamika pembangunan yang terjadi di dalamnya.
3.Mengembangkan konten multimedia interaktif yang memudahkan pemahaman masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam proses-proses (perencanaan) pembangunan kota.
4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk menggiatkan partisipasi sebagai kunci dari tahapan pemetaan kondisi eksisting, analisis dan simulasi pembangunan kota untuk menjamin keterwakilan kepentingan dan keadilan seluruh pemangku kepentingan pada masa depan kota Surakarta.
5. Mensosialisasikan data, informasi dan rencana pembangunan kota kepada seluruh mitra pembangunan kota untuk mendukung transparansi dan objektifitas sebagai kunci dari tahapan simulasi, eksibisi dan perumusan kebijakan.
6. Menyusun simulasi perencanaan untuk mengantisipasi tekanan eksternal kota seperti a) Perubahan iklim, b) Dinamika ekonomi lokal – regional – nasional – global c) Dinamika pengembangan sistem prasarana dan sarana d) Dinamika investasi dari seluruh pemangku kepentingan dan lainnya.
Pihak yang menerima manfaat dari proyek ini adalah
1. Pemangku kepentingan pembangunan Surakarta yang berpenduduk sekitar 600 ribu jiwa
2. Masyarakat dan administrasi pemerintahan di 3 kelurahan di Kota Surakarta
3. 75 Mahasiswa dan 5 dosen S1 Prodi PWK UNS
4. 150 Mahasiswa dan 5 dosen S2 Prodi Arsitektur ITB
5. 45 Mahasiswa dan 3 dosen S2 Prodi Rancang Kota ITB
6. 15 mahasiswa program S3 Pembangunan Kota
7. Organisasi dan seluruh jejaring ‘Solo Kota Kita’
8. Unit kerja pelaksanaan direktorat tata bangunan dan lingkungan 33 Propinsi Ditjen Ciptakarya
Target
1. Pemangku kepentingan pembangunan Surakarta yang berpenduduk sekitar 600 ribu jiwa 2. Masyarakat dan administrasi pemerintahan di 3 kelurahan di Kota Surakarta 3. 75 Mahasiswa dan 5 dosen S1 Prodi PWK UNS 4. 150 Mahasiswa dan 5 dosen S2 Prodi Arsitektur ITB 5. 45 Mahasiswa dan 3 dosen S2 Prodi Rancang Kota ITB 6. 15 mahasiswa program S3 Pembangunan Kota 7. Organisasi dan seluruh jejaring ‘Solo Kota Kita’ 8. Unit kerja pelaksanaan direktorat tata bangunan dan lingkungan 33 Propinsi Ditjen Ciptakarya
Indikator Sukses
Dengan berakhirnya kajian ini akan disimpulkan pendekatan tahapan keluaran yang menjamin terjadinya keadilan akses informasi dan keterlibatan pengambilan keputusan melalui optimasi media. Secara rinci hasil kajian adalah sebagai berikut:
1. Terujinya pola pembentuk kesepakatan antara para aktor pembangunan kota di 3 kawasan uji coba (Kawasan Pecinan, Kawasan Pasar Gede dan Kawasan Balaikota-Koridor Sudirman).
2. Tersedianya database 3 kawasan uji coba.
3. Tersedianya peta holistik kondisi eksisting di 3 kawasan uji coba.
4. Tersedianya prospek pengembangan kota di 3 kawasan uji coba.
5. Tersedianya hasil simulasi visual, audio, dll yang mencakup 3 kawasan uji coba.
6. Tersedianya materi eksebisi dan sosialisasi simulasi pembangunan kota Surakarta di 3 kawasan uji coba.
7. Tersedianya konsep, kebijakan, rencana, regulasi/peraturan untuk 3 kawasan uji coba.
8. Tersedianya infrastruktur simulasi pembangunan kota mencakup piranti lunak, piranti keras dan rekayasa komunikasi.
Lokasi
Bandung
Dana yang Dibutuhkan
614 Juta Rupiah
Durasi Proyek
Pilot project ini dilakukan dalam jangka satu tahun dari Januari 2012 hingga Desember 2012, sedangkan sasaran besar adalah sampai 2015 sesuai dengan komitmen dari walikota Surakarta.