Nama Inisiator
Malang Meeting Point (mamipo)
Organisasi
Malang Meeting Point (mamipo)
Topik
Meretas batas – kebhinekaan bermedia
Deskripsi Proyek
Mamipo mengajak kaum muda di kota Malang untuk mengeksplor isu-isu sosial dan pluralisme melalui seni visual khususnya fotografi, film dan video. Lewat kegiatan forum diskusi bulanan, workshop dan pameran fotografi, pemutaran film dan video serta festival film kaum muda kota Malang dapat mengamati keunikan dan keberagaman tiap individu (identitas) serta mengasah kepekaan terhadap perubahan di lingkungan sosial terdekat. Output proyek yang mencerminkan sikap dan cara pandang komunitas terhadap isu-isu lokal dikomunikasikan ke publik lewat pameran foto dan pemutaran video. Demi menyebarluaskan suara komunitas dan warga Malang kepada audience yang lebih luas, mamipo memanfaatkan tehnologi informasi (sms blast, blog, web, jejaring sosial dan distribusi lewat hand phone) dan mendokumentasikan suara komunitas dan warga Malang ke dalam bentuk media cetak (katalog dan buku). Tahap akhir proyek adalah pembuatan data base sehingga dapat menjadi sumber kajian yang mudah diakses oleh pihak-pihak yang membutuhkan dan publik
Masalah yang Diangkat
Mamipo berupaya merespon minimnya kesempatan kepada kaum muda di kota Malang dan kota-kota lain di Jawa Timur untuk menyuarakan opini mereka tentang isu-isu sosial dan pluralisme. Kami melihat demografi kota Malang yang majemuk sebagai peluang. Dikenal sebagai kota pelajar, dengan banyaknya perguruan tinggi dan institusi pendidikan, Malang menjadi kota tujuan bagi pelajar dan mahasiswa dari berbagai wilayah Indonesia. Mereka memerlukan ruang untuk menyuarakan sikap dan pandang mereka untuk mengimbangi media mainstream yang mendominasi informasi saat ini. Selain itu, mamipo ingin memfasilitasi berbagai macam komunitas (seni cukil, sketsa, animasi, komik dan blogger) di Malang untuk berkegiatan bersama dalam satu program ‘Ruang Cipta dan Dialog’.
Solusi
Selama ini Mamipo bekerja sama dengan komunitas dan penggemar fotografi, film dan video. Melalui proyek ini, mamipo berencana memperluas medium seni visual yang digunakan (sketsa, komik, seni cukil, design) dan komunitas yang terlibat (blogger dan musik). Komunitas-komunitas tersebut diundang untuk merespon tema isu-isu sosial terkini (budaya warga dan perubahan kota Malang) dan isu pluralisme (identitas) dengan muatan konten lokal. Respon mereka dalam medium masing-masing disebarluaskan melalui sms blast, blog, web, jejaring sosial dan melalui hand phone. Dengan demikian, program merupakan kesempatan untuk para anggota komunitas yang berbeda saling bertemu dan berdialog sementara karya-karya mereka dipublikasikan guna meningkatkan kesadaran masyarakat atas lingkungan sosial terdekatnya.
Penerima manfaat langsung adalah individu dan komunitas yang datang dan terlibat dalam kegiatan mamipo. Mayoritas adalah pelajar SMU, mahasiswa dan publik umum di kota Malang, Kediri dan Surabaya (usia 17-35 tahun). Sementara penerima manfaat secara tidak langsung adalah publik lokal dan nasional.
Target
Penerima manfaat langsung adalah individu dan komunitas yang datang dan terlibat dalam kegiatan mamipo. Mayoritas adalah pelajar SMU, mahasiswa dan publik umum di kota Malang, Kediri dan Surabaya (usia 17-35 tahun). Sementara penerima manfaat secara tidak langsung adalah publik lokal dan nasional.
Indikator Sukses
1) Popularitas program (diukur dengan menggunakan angket, melihat trafik di jejaring sosial dan tingkat partisipasi datang dan terlibat dalam program ‘Ruang Cipta dan Dialog’). 2) Meningkatnya pemahaman komunitas terhadap isu-isu pluralisme (kualitatif). 3) Munculnya komunitas-komunitas baru di kota-kota lain di Jawa Timur. 4) Perluasan dan penambahan medium seni visual yang digunakan dan komunitas yang terlibat.
Lokasi
Malang, Jawa Timur
Dana yang Dibutuhkan
482 Juta Rupiah
Durasi Proyek
Mei 2012-Mei 2014 (24 bulan)