740 - Pemantauan Media Berbasis Masyarakat Melek Media

Nama Inisiator

Abdul Latif Apriaman

Organisasi

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Mataram

Topik

Pemantauan media

Deskripsi Proyek

Kemerdekaan pers adalah sebuah kebutuhan vital bagi terciptanya kondisi masyarakat yang demokratis. Jaminan akan kemerdekaan pers akan memungkinkan publik untuk memperoleh hak mereka akan informasi. Kemerdekaan pers memberikan peluang lebih kepada jurnalis untuk memperoleh informasi bagi kepentingan publik, akan tetapi jurnalis juga warga negara biasa yang harus tunduk pada aturan hukum. Kemerdekaan pers yang tidak dibarengi dengan pengawasan, akan menjadi kebebasan yang absolut dan cenderung untuk korup. Untuk itulah dibutuhkan kontrol untuk menjaga kemerdekaan pers pada koridornya.
Di masyarakat saat ini terdapat berbagai kelompok/ komunitas yang potensial untuk melakukan pemantauan terhadap pers, terutama kelompok pemuda . Komunitas-komunitas terutama yang sudah terorganisir ini akan menjadi kelompok pemantau media yang efektif. Hanya saja peran strategis kelompok potensial tersebut selama ini kurang difungsikan untuk mengontrol pers. Untuk itulah dibutuhkan program: Pemantauan Media Berbasis Masyarakat Melek Media .

Masalah yang Diangkat

Praktek penyalahgunaan profesi wartawan semakin marak terjadi terutama di era kemerdekaan pers. Kemudahan untuk mendirikan media yang dibarengi dengan kemudahan menjadi wartawan sangat memungkinkan suburnya praktek penyalahgunaan profesi wartawan tersebut. Citra wartawan di mata masyarakat menjadi demikian buruknya. Wartawan identik dengan profesi pencari masalah yang ujung-ujungnya memeras untuk mendapatkan sejumlah materi. Laporan informal terkait perilaku menyimpang wartawan ini cenderung meningkat dalam tahun-tahun terakhir.
Tanpa kontrol dari publik, media-media yang tumbuh tanpa didasari profesionalitas ini juga cenderung menyimpangkan fungsinya sebagai alat kontrol kekuasaan. Kecenderungan yang terjadi pengelola media ini menjadikan media mereka sebagai alat untuk meraih keuntungan semata dengan mengorbankan hak-hak publik atas informasi. Kelompok masyarakat yang selama ini termarjinalkan (voiceless) sangat sulit memperoleh ruang bersuara di media-media tersebut.
Keadaan ini semakin kompleks karena mayoritas masyarakat masih belum memiliki kesadaran akan hak mereka untuk terlibat dalam menjaga kemerdekaan pers melalui pengawasan terhadap media, termasuk di dalamnya pengawasan terhadap perilaku wartawan yang menyimpang. Kecenderungan yang terjadi adalah membiarkan atau berkompromi dengan perilaku media dan wartawan yang menyimpang tersebut.

Solusi

1. Membangun kelompok masyarakat melek media
2. Mengkampanyekan pentingnya pemantauan media oleh masyarakat
3. Menumbuhkan kesadaran dan keberanian masyarakat untuk memantau media
4. Membangun hubungan antara media massa dengan kelompok masyarakat melek media

Upaya itu akan di capai melalui:
1. Literasi media bagi kelompok strategis di masyarakat
2. Penerbitan buletin pemantauan media berbasis masyarakat melek media
3. Diskusi berkala antara masyarakat dengan kalangan media

Pihak yang diuntungkan adalah aktifitas pemantauan media berbasis masyarakat ini akan menguntungkan publik secara luas dan akan melibatkan kelompok pemuda di Kabupaten Lombok Utara yang mewakili komunitas masyarakat adat, kelompok pemuda di Kabupaten Lombok Timur yang mewakili masyarakat petani dan buruh migran, serta kelompok pemuda di Kota Mataram yang mewakili kaum miskin perkotaan.

Target

Aktifitas pemantauan media berbasis masyarakat ini akan menguntungkan publik secara luas dan akan melibatkan kelompok pemuda di Kabupaten Lombok Utara yang mewakili komunitas masyarakat adat, kelompok pemuda di Kabupaten Lombok Timur yang mewakili masyarakat petani dan buruh migran, serta kelompok pemuda di Kota Mataram yang mewakili kaum miskin perkotaan.

Indikator Sukses

1. Berkurangnya laporan praktek penyimpangan profesi jurnalis dan media di masyarakat.
2. Media berpihak pada kepentingan publik, terutama terhadap kelompok masyarakat terpinggirkan
3. Masyarakat memahami fungsi mereka sebagai pengontrol media dan mau terlibat dalam pemantauan media.
4. Masyarakat memahami fungsi media dan turut serta menjaga kemerdekaan pers.

Lokasi

Mataram, NTB

Dana yang Dibutuhkan

250 Juta Rupiah

Durasi Proyek

Januari 2012 – Desember 2012