761 - Tembang Anak Kita: Berkarya, Berbagi, BerMedia Bersama Anak2 TPA

Nama Inisiator

Stefanini Sumardiman

Organisasi

NA

Topik

Meretas batas - kebhinekaan bermedia

Deskripsi Proyek

Tembang Anak Kita adalah sebuah program yang bertujuan untuk menyediakan wahana bagi anak2 komunitas marjinal untuk mengeskpresikan diri, berkreasi, dan menciptakan konten lokal yang berakar pada pengalaman, cerita, dan realita kehidupan mereka sendiri. Melalui metoda 'songwriting'—lewat proses berdiskusi, bercerita, membaca, menulis, mengedit, mencipta, merekam, mempromosikan—anak2 TPA berkesempatan untuk menjadi pencipta (producer) dan bukan hanya konsumer media. Dengan membagikan dan mengkomunikasikan proses ‘mencipta’ dan hasil karya anak2 TAK (lirik dan musik) di pelbagai media—blog/situs, jejaring sosial online, radio, CD dan kegiatan2 offline konser dan pelatihan) —TAK berupaya menciptakan jembatan bagi anak2 komunitas marjinal untuk menyampaikan narasi2 lokal dari komunitas mereka kepada masyarakat luas.

Masalah yang Diangkat

Konten media untuk konsumsi anak/remaja di Indonesia sangat homogen dan didominasi oleh konten yang tercerabut dari pengalaman kebanyakan anak2/remaja Indonesia. TV, radio, dan majalah, penuh dengan cerita, hiburan dan berita yang terfokus pada masyarakat urban kalangan menengah ke atas. Anak2 dari komunitas marjinal, seperti anak2 di sekitar lokasi TPA (tempat pembuangan akhir/sampah), hanya sesekali muncul di media, dan ditempatkan sebagai objek atau korban. Anak2 Indonesia bukan saja membutuhkan konten yang mendidik, tapi juga konten lokal yang berakar pada realitas hidup mereka dan memperlihatkan keragaman masyarakat (anak) Indonesia. Anak2 juga membutuhkan ruang dan media untuk berkreasi, berekspresi, dan menciptakan konten yang muncul dari pengalaman, perasaan, dan cerita2 mereka sendiri.

Solusi

Melalui program Tembang Anak Kita (TAK), anak2 komunitas marjinal diberi ruang, kesempatan, dan media untuk menciptakan konten—cerita/lirik dan musik—yang menggambarkan perasaan/cerita/pengalaman serta realitas hidup mereka dan berbagi dengan anak2 Indonesia lainnya. Meminjam metode TheSongCatcher.com (karya James O’Halloran), program ini menggunakan ‘songwriting’ sebagai wahana bagi anak2 untuk melatih imajinasi, mengembangkan kemampuan berkomunikasi, sekaligus melatih kemampuan membaca, berbahasa, dan menulis. ‘Songwriting’ juga menjadi alat bagi anak2 untuk berbagi mimpi dan cita-cita dan menggali budaya lokal dari komunitas mereka berada. Rekaman proses serta hasil program akan dibagikan/dikomunikasikan dalam bentuk tekstual, visual, dan audial, di media online (blog, Facebook dan Twitter) secara rutin. TAK juga akan menyiarkan cerita2 dan musik/lagu karya anak2 lewat Radio online. Hasil karya anak2 TAK akan diproduksi dalam bentuk CD (2-3 CD dalam setahun) dan ditampilkan lewat konser tahunan yang terbuka untuk publik.

Target

Anak2 (juga remaja) 6-15 tahun dari komunitas TPA (tempat pembuangan akhir/sampah) di kota2 besar. Proyek pilot tahun 1: TPA Bantar Gebang & Ciliwung, Jakarta. Tahun 2-3 meluas ke TPA-TPA di kota2 lain Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Aceh, Medan (10 TPA).

Indikator Sukses

"Efektivitas proyek ini dapat diukur melalui enam hal:

1. Kuantitas konten (jumlah lagu) yang dihasilkan lewat proyek.
2. (Pertumbuhan) Jumlah anak yang terlibat (bersifat sukarela) dalam proyek.
3. Popularitas media online (blog, Facebook, Twitter), jumlah pembaca/follower, sebaran lokasi pembaca, dan respon pembaca/follower yang dapat diukur melalui pelbagai situs/aplikasi (mis. Google Analytics).
4. Perkembangan anak2 dalam kemampuan membaca, menulis, dan berkreasi (diukur secara kualitatif).
5. Memiliki mitra yang bekerjasama (terutama dari kalangan pendidikan dan media) untuk mereplikasi “TheSongCatcher” model.
6. Frekuensi dan kualitas kegiatan offline (konser, pelatihan, dll). "

Lokasi

Jakarta

Dana yang Dibutuhkan

1,5 Miliar Rupiah

Durasi Proyek

Januari 2012 - Desember 2014 (3 tahun)