Nama Inisiator
Muhammad Zulfi Ifani
Organisasi
Capung Aerial Photo and Video
Topik
Meretas batas – kebhinekaan bermedia
Deskripsi Proyek
Indonesia dengan kekayaan alamnya memiliki potensi yang amat besar sebagai daerah tujuan wisata yang dapat bermanfaat bagi roda perekonomian lokal. Sayangnya selama ini promosi wisata baru sebatas dilakukan untuk lokasi-lokasi wisata yang telah populer sebelumnya. Itupun dilakukan secara terpusat dari pemerintah. Maka dari itu, penting adanya untuk mempromosikan lokasi-lokasi wisata yang belum terekspos secara massif oleh media mainstream. Pengembangan promosi tersebut dapat dilakukan dengan model bottom-up dengan mengedukasi masyarakat & komunitas lokal untuk membuat media promosi mereka sendiri.
Inti dari program ini adalah:
Membuat content promosi wisata untuk daerah-daerah yang tidak terekspos dalam bentuk foto dan video
Memberikan edukasi kepada masyarakat & komunitas lokal tentang produksi content promosi pariwisata (pelatihan video shooting dan editing, internet dan jejaring sosial dan fotografi)
Menyediakan media publikasi untuk content yang dibuat oleh komunitas dalam bentuk website, channel youtube, facebook dan hastag twitter.
Media publikasi ini juga terbuka untuk komunitas yang ingin berpartisipasi dalam penyediaan content. Contoh: Kaskus Indonesian Traveller (KIT).
Dari pilot project ini akan dibuat output berupa SOP dan How-to dalam pembuatan promosi wisata lokal berbasis komunitas. SOP Ini nantinya akan bermanfaat bagi Dinas Pariwisata daerah ataupun komunitas pariwisata lokal lainnya.
Untuk permulaan, kami akan memulai proyek ini di dua daerah pilot project yaitu Pulau Flores (Pantai Maumere, Desa Mudakeputu dan Kampung Megalitik Bena) dan Kepulauan Riau (Ombak Bono). Dari kedua pulau ini masih dimungkinkan untuk menambah lagi beberapa lokasi untuk mengikuti pengembangan promosi pariwisata berdasarkan rekomendasi dari pengunjung website kami.
Masalah yang Diangkat
Selama ini potensi wisata belum terekspos secara baik karena dianggap belum menguntungkan dari sisi bisnis. Sehingga, sedikit investor yang tertarik untuk mempromosikan. Sedangkan pemerintah yang memiliki kewajiban tersebut justru hanya disibukkan oleh promosi daerah tujuan wisata yang telah dikenal luas sebelumnya. Dengan program ini kita berharap akan muncul wajah Indonesia yang lebih paripurna dari Sabang sampai Merauke, bukan hanya Borobudur, Bali atau Bunaken. Pada akhirnya, dengan melibatkan warga lokal (di Flores & Kepulauan Riau, dan beberapa daerah lainnya yang potensial) dalam memproduksi content & media promosi wisata lokal. Kami berharap program ini dapat berlanjut seterusnya.
Solusi
Beberapa aktivitas pengembangan promosi wisata bahari yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan media promosi cetak (stiker, booklet, pin, dsb)
2. Pembuatan dan pengelolaan website pariwisata lokal dalam dua bahasa (Indonesia & Inggris)
3. Pembuatan video profil wisata dari udara dengan teknologi sederhana & murah – helikopter mini, maupun dari dalam air (underwater).
4. Pembuatan channel di Youtube yang berisi video promosi wisata Flores.
5. Pendidikan sadar wisata dan produksi media promosi berkelanjutan bagi warga.
Dalam pembuatan content, media dan pelatihan, kami akan didukung oleh komunitas dan individu yang professional dalam bidangnya.
Pihak yang diuntungkan adalah masyarakat dan komunitas lokal yang bertempat tinggal di sekitar tempat wisata. Selain itu, stakeholder di pemerintahan di tingkat lokal juga akan terbantu dengan adanya program ini. Dalam pilot project ini, Pulau Flores dan Kepulauan Riau akan kami datangi. Akan tetapi, dalam jangka panjang SOP pengembangan pariwisata berbasis komunitas lokal yang terbentuk akan dapat disebarluaskan ke daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Target
Yang diuntungkan secara langsung dalam proyek ini adalah masyarakat dan komunitas lokal yang bertempat tinggal di sekitar tempat wisata. Selain itu, stakeholder di pemerintahan di tingkat lokal juga akan terbantu dengan adanya program ini.
Dalam pilot project ini, Pulau Flores dan Kepulauan Riau akan kami datangi. Akan tetapi, dalam jangka panjang SOP pengembangan pariwisata berbasis komunitas lokal yang terbentuk akan dapat disebarluaskan ke daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Indikator Sukses
1.Content promosi wisata dalam bentuk foto dan video.
2. Edukasi kepada masyarakat & komunitas lokal tentang produksi content promosi pariwisata dalam bentuk pelatihan video shooting dan editing, internet dan jejaring sosial dan fotografi.
3. Media publikasi untuk dalam bentuk website, channel youtube, facebook dan hastag twitter.
4. Output SOP dan how-to dalam pembuatan promosi wisata lokal berbasis komunitas.
Lokasi
Sleman, Yogyakarta
Dana yang Dibutuhkan
350 Juta Rupiah
Durasi Proyek
Desember-November (12 bulan)