Nama Inisiator
wahyu prihastuti
Bidang Seni
kriya
Pengalaman
3 tahun berkarya sebagai pembatik, 2 tahun berkarya membuat aneka kerajinan decoupage
Contoh Karya
Kategori Proyek
akses
Deskripsi Proyek
Pembuatan batik dengan kekhasan motif rang rang khas bali yang dipadu bunga jepun(kamboja), dengan tujuan memperkenalkan batik tulis asli dengan cara pembuatannya, dengan teknik pewarnaan colet untuk menekan biaya produksi agar harga terjangkau bagi kalangan menengah di bali.\r\nPengambilan nama"Kirana Hastha" dari bahasa sansekerta dan bahasa jawa kawi.
Latar Belakang Proyek
Kirana Hastha Batik Bali, dengan maksud menciptakan karya batik yang memiliki kekhusus an motif rang rang, karena selama ini motif itu hanya di gunakan di kain tenun. Masyarakat bali khususnya kalangan menengah banyak yang tidak paham perbedaan batik tulis, cap ataupun print. Sedangkan bagi masyarakat Bali sendiri kain adalah busana wajib untuk upacara dan bahkan menjadi busana keseharian, sehingga mereka tidak memperhatikan harga untuk sebuah kain yang penting motif bagus entah batik itu print, cap ataupun tulis.\r\nSaya ke bali awalnya hanya untuk berdagang batik. Sebagai orang asli solo yang mengerti akan proses kain batik sangat ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak sekedar membeli batik tanpa mereka tahu apa itu batik yang mereka beli. Setelah menikah dengan orang Bali dan tinggal di lingkungan keluarga yang semuanya dalam satu halaman, dengan rumah yang relatif tidak ada halaman luas, saya manfaatkan hobby ketrampilan untuk tetap berkarya bukan hanya sebagai pedagang batik tetapi juga membuat aneka kerajinan lainnya, juga sebagai buruh batik di sebuah pabrik batik di bali.\r\nBatik "Kirana Hastha" ini saya ingin berkreasi menggunakan warna warna yang dinamis bukan hanya warna coklat hitam khas batik solo atau batik jogya, melainkan dengan aneka ragam warna dan proses pewarnaan colet. Teknik pewarnaan colet ini bertujuan untuk meminimalkan ongkos produksi sehingga harga kain batik tulis dapat terjangkau untuk kalangan ekonomi menengah, juga karena keterbatasan tempat untuk proses produksinya.
Masalah yang Diangkat
Pokok pikiran untuk membuat produk ini adalah keterbatasan tempat saya untuk berproduksi, keterbatasan waktu sebagai ibu rumah tangga dan perempuan bali yang memiliki beragam kegiatan adat yang tidak dapat di tinggalkan, keterbatasan dana untuk menciptakan satu karya yang biasanya diambil dari hasil bekerja di tempat lain ataupun uang sisa belanja.\r\nProduk yang ingin saya hasilkan ini, dapat dilakukan disela sela kegiatan mengurus rumah tangga dan dapat membantu perempuan perempuan sekitar rumah untuk juga dapat berkarya sendiri bukan hanya bergantung pada usaha-usaha yang mengandalkan tamu wisatawan. Karena produk tersebut merupakan produk kebutuhan masyarakat bali sendiri yang berupa kain/jarik/kamen. Selain itu, dengan teknik pewarnaan colet tidak membutuhkan banyak tempat untuk proses pewarnaan atau pelorotan kain, karena hanya dengan memanfaatkan serambi rumah proses batik dan pewarnaan dapat dilakukan, sedangkan proses pelorotan dapat dilakukan menggunakan kompor dapur.
Indikator Sukses
ukuran keberhasilan proyek adalah banyaknya produk yang dihasilkan dengan memberdayakan perempuan-perempuan sekitar rumah. \r\npenjualan produk dari karya yang dihasilkan, yang dapat menjangkau kalangan ekonomi menengah.
Dana yang Dibutuhkan
Rp.50 Juta
Durasi Proyek
1 bulan