1021 - Tīrthayātrā: Perjuangan Perempuan dalam Proses Persalinan

Nama Inisiator

YOSEPHIN NOVI MARGININGRUM, S.S

Bidang Seni

penelitian

Pengalaman

10 tahun dalam bidang penelitian bahasa dan sastra Jawa

Contoh Karya

preview_kenduri pendidikan.jpg

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Tīrthayātrā yang mula-mula dilakukan setiap orang adalah keluar dari rahim ibu. Perut ibu adalah tempat yang sangat nyaman. Hanya dengan meninggalkan tempat tersebut orang dapat tumbuh (Anand, 1997:671; Setyawati, 2010:92). "Tīrthayātrā" adalah karya yang berbicara tentang perjuangan perempuan dalam proses persalinan. Metode penciptaan karya ini dimulai dengan riset dari berbagai teks klasik meliputi teks Jawa Kuno dan Jawa Baru, yang didalamnya berisi wacana kelahiran dan persalinan. Selain itu juga dilakukan riset tentang persalinan yang berkembang pada dekade ini. Data-data yang terkumpul diolah dan diwujudkan dalam bentuk teks lakon wayang. Kami akan berkolaborasi dengan dalang perempuan dan pengrawit-pengrawit perempuan untuk mementaskan teks lakon wayang ini. Pementasan akan menggunakan bahasa Indonesia sehingga mudah dipahami oleh penonton dari berbagai daerah di Indonesia. Selain pementasan, hasil riset akan diwujudkan dalam bentuk pameran dan workshop. Mengapa pertunjukan wayang ini diperankan oleh dalang perempuan dan pengrawit perempuan, karena rancangan teks dalam lakon ini akan berbicara mengenai perempuan, sehingga teks tersebut akan dirasa lebih hidup jika dinarasikan langsung oleh dalang perempuan. Selain alasan tersebut, hal ini juga merupakan bentuk penawaran estetika dan eksperimentasi yang coba kami hadirkan dan diharapkan mampu menghembuskan nafas baru dari budaya patriarki yang selama ini mendominasi.

Latar Belakang Proyek

Birth is the beginning of life, the beginning of mothering, and of fathering too. We all deserve a good beginning (Buckley, 2005) Kelahiran dan persalinan terus menerus diwacanakan dan setiap tahunnya pemerintah merilis jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Jumlah AKB turun 32.007 pada tahun 2016 menjadi 10.294 pada tahun 2017 semester I. Demikian pula dengan AKI turun dari 4.912 di tahun 2016 menjadi 1.712 di tahun 2017 semester I. (sumber: http://www.depkes.go.id/article/view/17081700004/-inilah-capaian-kinerja-kemenkes-ri-tahun-2015--2017.html# (diakses Maret 2018). Dari beberapa artikel yang kami baca solusi untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan perbaikan dan pemberian gizi pada ibu hamil dan menyusui. Namun kami beranggapan bahwa masih tingginya AKI dan AKB disebabkan juga karena minimnya pengetahuan dan pemahaman “lokal” seorang perempuan tentang proses kehamilan dan persalinan. Nusantara menyimpan kekayaan berupa teks-teks klasik yang di dalamnya terkandung kearifan lokal, salah satunya adalah wacana tentang kelahiran dan persalinan. Creese (2012) dalam bukunya yang berjudul Perempuan Dalam Dunia Kakawin: Perkawinan dan Seksualitas di Istana Indic Jawa dan Bali, memberikan gambaran kehidupan perempuan-perempuan yang kompleks, terutama pada bagian konsepsi, masa mengandung, dan kelahiran. Hal ini menarik untuk diresepsi yang kemudian diinterpretasikan kembali dalam wujud pertunjukan, agar pengetahuan itu dapat dihadirkan kembali.

Masalah yang Diangkat

Perempuan mempunyai tanggung jawab besar terhadap keselamatan nyawa dan janin yang dikandungnya, oleh sebab itu martabat perempuan sudah selayaknya dimuliakan. Namun dengan domestifikasi peran perempuan menjadi keprihatinan besar bagi kami, sehingga memunculkan ide untuk mengkampanyekan Perjuangan Perempuan melalui proyek Cipta Media Kreasi “Tirtayatra: Perjuangan Perempuan dalam Proses Persalinan”. Perkembangan teknologi dan dunia medis perlahan tapi pasti telah menghapus memori kolektif perempuan mengenai konsep tubuhnya dan fase-fase yang akan dilalui dalam proses kehamilan dan persalinan. Karya ini hadir untuk mengangkat dan mereaktualisasikan wacana kebertubuhan perempuan, pengetahuan mengenai kehamilan dan persalinan yang sudah sejak lama dimiliki oleh bangsa kita yang telah dituliskan dalam teks-teks kuno. Karya ini akan diselesaikan dalam waktu 9 bulan 10 hari.

Indikator Sukses

1. Terselenggaranya pementasan dan pameran dibeberapa kota yang dituju. 2. Masyarakat mampu memahami isi pertunjukan dengan dibuktikan melalui angket yang diberikan kepada penonton. 3. Sebagai pemantik diskusi-diskusi baik ditingkat akademisi maupun sosial-masyarakat yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan alami.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.630 Juta

Durasi Proyek

9 bulan