1023 - Kompor Pengarang

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Kompor Pengarang adalah wahana eksperimentatif penyalur hibah dua ratus buah 'Kompor Biomassa UB' karya Muhammad Nurhuda. Akan melakukan perjalanan darat dan udara untuk mengantarkan kompor tersebut ke berbagai komunitas di Indonesia yang siap diajak berjabat erat; seluruh cerita perjalanan nantinya bakal dipublikasikan melalui situs web 'Kompor Pengarang'.

Latar Belakang Proyek

Saya memiliki sebuah topik besar untuk diolah secara bertahap. Mengenai entitas ruang bernama rumah sebagai wahana pemanfaatan pengetahuan atas agrikultur, teknologi ramah lingkungan, kajian film dan produksi video game. Kebetulan rumah orangtua saya sangat sesuai menjadi tempat untuk memulai eksperimen tersebut; saya bahkan sudah menyiapkan wahana untuk seluruh eksperimen jangka panjang ini dengan nama "Kelompok Studi Rumah Kampiun dan Pekarangan" alias kesturmundrang. Namun sebelum memulai tahap itu, ada baiknya saya perlu (harus!) membantu usaha orangtua saya terlebih dahulu. Di rumah kami terdapat 197 buah Kompor Biomassa UB yang menganggur akibat peristiwa setahun lalu yang salah perhitungan di lapangan. Saya ingin membantu orangtua saya lekas melunasi hutang kepada Muhammad Nurhuda dan yang lebih penting, melihat kompor tersebut betul-betul dimanfaatkan oleh banyak orang.

Masalah yang Diangkat

Mengambil separuh keniscayaan milik tungku tiga batu yakni menggunakan biomassa padat selaku bahan bakar untuk mendapatkan api; Kompor Biomassa UB selanjutnya menginisiasi sebuah lompatan teknologi berupa mekanisme pemanggangan biomassa (material kompor berbahan stainless steel; juga nantinya berefek pada pengeluaran asap yang sedikit sekali). Sederhananya, jika biomassa yang diproses oleh tungku tiga batu akan berakhir menjadi abu, maka Kompor Biomassa UB justru bekerja untuk menyublimkan biomassa tersebut supaya menjadi arang. Sayangnya penemuan ini adalah musuh terbaik bagi mafia BBM di seantero pelosok Indonesia; beserta mitos-mitos turunannya yaitu fenomena menggunakan kompor berbahan bakar fosil sebagai simbol peningkatan status sosial. Maksud saya: a luta continua..

Indikator Sukses

Barang dimanfaatkan dengan efektif oleh para penerima hibah; situs web 'Kompor Pengarang' memublikasikan tiga sampai lima buah cerita perjalanan per bulan; orangtua dapat bernafas lega karena lunas sudah hutangnya; saya bisa menabung ide dan uang untuk modal menggerakkan 'Kelompok Studi Rumah Kampiun dan Pekarangan' alias kesturmundrang!

Dana yang Dibutuhkan

Rp.345 Juta

Durasi Proyek

9 bulan