1034 - Perempuan dan Subkultur Zine

Nama Inisiator

Rahmawati Nur Azizah

Bidang Seni

lainnya

Pengalaman

3 tahun

Contoh Karya

zaman, zaman.pdf

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Jika perempuan dalam budaya patriarkal yang dominan sering tak terlihat dan tidak terdengar karyanya, bagaimana dengan kiprahnya di ranah subkultur? Subkultur sebagai budaya tanding atas budaya dominan secara ideologis dapat memberikan ruang bagi siapapun untuk mengekspresikan dirinya. Tetapi apakah benar demikian? Dalam proyek ini saya ingin (i) menelusuri bagaimana jejak karya perempuan dalam skena zine di beberapa kota, juga (ii) melihat dan mendokumentasikan karya-karya tersebut sekaligus (iii) mencari tahu bagaimana zine itu mereka produksi dan (iv) bagaimana kemudian ia dibaca. Saya akan melakukan perjalanan di beberapa kota di pulau Jawa untuk menelusuri kiprah perempuan dalam subkultur zine tersebut. Kota-kota itu adalah: Yogyakarta, Semarang, Bandung, jakarta, Surabaya, dan Malang. Setelah perjalanan itu dilakukan rencananya semua catatan dan pengetahuan yang saya dapat akan saya tulis dan susun dalam sebuah buku. Dengan lisensi CC semoga buku tersebut dapat bermanfaat untuk semua orang terutama yang tertarik dengan kajian subkultur dan zine (di Indonesia) yang sangat jarang dipublikasiakan secara terbuka (mungkin ada beberapa skripsi/thesis namun publikasinya hanya berakhir di perpustakaan universias masing-masing)

Latar Belakang Proyek

Di tahun 2017 saya bersama seorang kawan melakukan sebuah proyek kecil untuk mendokumentasikan zine yang pernah terbit di Yogyakarta. Dari sana data general tentang zine/ terbitan independen dari tahun 80an hingga 2017 kami dapatkan dan menarik tiga kecenderungan besar. Kecenderungan itu sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial dan politik dan berbeda setiap masa-nya. Proyek itu mendapatkan banyak respon yang positif terutama dari kawan-kawan peminat zine di beberapa kota di Indonesia. Dari pengarsipan tersebut, yang terkesan begitu general dan buru-buru, saya ingin mengerucutkan lagi secara spesifik. Saya penasaran dengan kiprah perempuan dalam subkultur ini, karena secara general saya melihat subkultur ini masih didominasi oleh laki-laki, namun kemudian muncul sebuah pertanyaan: jika subkultur benar benar egaliter dan memberi ruang yang sama untuk semua orang kenapa masih belum banyak karya perempuan yang muncul? Di Yogyakarta ada kelompok Needle n Bitch yang membuat zine mengenai feminisme dan memberikan banyak informasi tentang ketubuhan perempuan. Lalu, bagaimana dengan daerah lain? Lewat penelusuran ini saya ingin mengait kelindankan proses kreatif perempuan dalam subkultur zine, bagaimana mereka berkarya dan kendala apa yang mereka hadapi dalam arena yang telah mereka buat sendiri tersebut.

Masalah yang Diangkat

Kerja pengarsipan di Indonesia cenderung kurang menjadi perhatian, salah satunya adalah pengarsipan dan pendataan zine. Zine adalah terbitan mandiri yang biasanya dikelola oleh kelompok atau individu tertentu, mengangkat semangat kemandirian dan kebebasan. Banyak orang merayakan zine dan menjadikannya sebagai medium ekspresi anak muda yang meledak-ledak tapi, tapi berapa yang mengangkatnya sebagai bahan pembicaran yang lebih serius? Kurangnya keseriusan dalam pembahasan zine menjadi masalah utama bagi saya. Kemudian secara spesifik saya ingin mencoba membuatnya lebih serius dengan menautkan dengan persoalan perempuan. Penelusuran dan pengarsipan kiprah perempuan dalam skena zine bisa menjadi hal yang cukup menarik untuk dibahas. Zine menjadi budaya tanding atas budaya massa yang dominan, melalui zine pula isu-isu yang tidak jarang dibicarakan kadang tertuliskan dan terbacakan. Selain itu, gerakan perempuan juga mencoba menjadi alternatif dari budaya dominan laki-laki yang sering menempatkan perempuan tidak sejajar dengan mereka. Antara zine dan gerakan perempuan, bagi saya, memiliki kesamaan: sering tak dibicarakan secara luas dan memiliki semangat juang masing-masing. Persoalan yang coba diangkat adalah melihat bagaimana perempuan memainkan peran dalam skena zine yang kecil tetapi tampak subtil ini.

Indikator Sukses

: Ketika catatan catatan yang saya kumpulkan selama perjalanan, juga wawancara dan penelusuran arsip dapat tersusun dalam sebuah tulisan yang utuh dan bertaut. Tulisan itu semoga bisa dijadikan buku tersendiri, sebagai arsip dan referensi yang bisa dipertimbangkan terutama untuk para peminat zine karena selama ini zine selalu dilihat sebagai hobi dan tidak dibicarakan secara serius. Saya juga berharap kajian ini dapat tersebar luas dalam bentuk pdf yang dapat diunduh oleh siapapun yang memiliki akses Internet.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.50 Juta

Durasi Proyek

9 bulan