1067 - Njai Ajom Secret Studio

Nama Inisiator

Adiinindyah, ST

Bidang Seni

kriya

Pengalaman

14 tahun

Contoh Karya

Kaia.tiff

Kategori Proyek

lintasgenerasi

Deskripsi Proyek

Membangun kembali workshop tenun yang dulu pernah ada sejak tahun 1930. Workshop tenun ini berhenti berjalan saat harga benang semakin tinggi, sehingga produk menjadi semakin mahal dan sulit bersaing di pasar utama, kurang lebih pada tahun 1993. Saat ini banyak alat tenun di lokasi workshop tersebut yang teronggok dimakan rayap dan dipenuhi sarang laba-laba. Dengan pendanaan dari program ini, kami berencana membangun kembali studio tenun tersebut, dengan mengusung nama Njai Ajom. Studio ini akan difungsikan sebagai laboratorium pengembangan tenun tradisional, yang akan mengeksplorasi serat dan warna alam yang ada di Indonesia. Di area studio ini akan terdapat ruang desain pengembangan produk tenun. Studio akan dirancang sebagai area yang mudah diakses rekan-rekan pengrajin difabel.

Latar Belakang Proyek

Tenun tradisional Indonesia merupakan warisan kekayaan budaya, yang akan dengan mudah lenyap dari bumi pertiwi, saat tidak ada generasi muda yang tertarik untuk mengerjakan dan mengembangkannya. Di banyak pelosok desa di seantero Indonesia, kita akan bertemu dengan ibu-ibu penenun yang sudah renta, dan terus tekun menenun sambil bercerita bahwa mereka sudah makin sulit memasarkan hasil tenunan mereka. Bahwa uang yang mereka dapatkan dari menjual tenun hanya cukup untuk membeli beras dan membayar biaya sekolah anak-anak. Atau membuat tenun itu cukup untuk menyumbang kerabat mereka saat ada yang menikah atau meninggal. Untuk membeli benang tenun berikutnya, mereka harus menanam sayur terlebih dahulu, panen, jual ke pasar, lalu beli benang, dan menenun lagi. Lalu mereka bercerita bahwa anak-anak perempuan mereka tidak suka menenun, terlalu rumit, lama, dan hasilnya kecil, sehingga mereka memilih untuk menjadi TKW, mencoba peruntungan di negeri orang, dengan resiko pulang kampung dalam kotak mayat. Sedemikian sulitnya proses menenun tradisional itu. Generasi old mungkin menenun sekedar untuk mengisi waktu supaya mereka tidak nganggur duduk berpangku tangan, tanpa melihat perhitungan bisnis untung ruginya. Jadi pertanyaannya, masih adakah generasi jaman sekarang yang berminat meneruskan dan mengembangkan tradisi menenun ini ?

Masalah yang Diangkat

Potensi tenun Indonesia itu sungguh luar biasa besarnya. Seperti tikus yang hampir mati di dalam lumbung padi, demikian juga dengan tenun tradisional Indonesia, hampir mati di tengah peradaban dunia gegap gempita. Bagaimana caranya, supaya generasi masa kini, generasi jaman now ini mau berkiprah di dunia tenun tradisional ? Ada tidak yang menarik buat mereka ? Betul mereka akan membangun budaya mereka sendiri, namun tak ada salahnya mereka membangun budaya mereka dengan cara mengembangkan akar budaya dan tradisi yang sudah ada di bumi Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu. Ketertarikan generasi muda dalam dunia tenun ini harus dipupuk sedari kecil. Bagaimana mereka dibiasakan untuk mencipta karya dari tangan mereka sendiri, bagaimana mereka menghargai karya tangan mereka. Bagaimana mereka mendapatkan ruang untuk berkreasi tenun, bagaimana mereka bisa belajar dari karya-karya tradisi maestro dari pelosok desa Nefokoko di Pulau Timor - yang kalau mau ke sana harus naik pick up bareng ayam; dari kampung di Palu yang penduduknya dicap sebagai keturunan G30S PKI, yang saat banjir mereka tidak dapat keluar dari kampungnya karena sungai meluap dan mereka tidak punya jembatan; dari pelosok desa Cawas yang untuk mendapatkan benang tenun yang cukup panjang, mereka harus menyambung satu per satu helai benang restan pabrik jeans dari Bandung...

Indikator Sukses

1. Njai Ajom Secret Studio dibuka untuk umum. 2. Tiga ratus orang siswa sekolah belajar di Njai Ajom Secret Studio. 3. Lima orang anak muda membuat karya tenun di Njai Ajom Secret Studio. 4. Dua puluh orang difabel belajar dan berkarya di Njai Ajom Secret Studio. 5. Terdapat display produk karya tenun di Njai Ajom Secret Studio. 6. Pameran kecil karya tenun di galeri seni di Yogyakarta. 7. Njai Ajom Secret Studio masuk dalam gerakan Weaving for Life dan dipromosikan di jalur media online Weaving for Life.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.875 Juta

Durasi Proyek

9 bulan