1134 - NOKEN DALAM KEBERDAYAAN BUDAYA DAN EKONOMI PEREMPUAN PAPUA

Nama Inisiator

Maria Listiyanti

Bidang Seni

penelitian

Pengalaman

10 tahun

Contoh Karya

Panduan Noken 3 Des 2013_Final.pdf

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Keberadaan Noken sebagai produk budaya warisan dunia melalui pengakuan Unesco kontras dengan minimnya popularitas Noken di tanah Papua, apalagi di Indonesia. Gaung Noken sebagai potensi produk ekonomi kreatif dan nilai budaya belum terkelola dengan baik. Potensi Noken dapat didongkrak bila elemen-elemen ekonomi kreatif bersinergi, dan dibangun kepekaan pada pelesatarian budaya, serta penguatan peran perempuan. Perempuan adalah tangan penghasil Noken sekaligus pelestari utamanya sebagai karya budaya. Perempuan perajin dan pelestari noken belum mendapatkan pemberdayaan yang memadai untuk melanjutkan peran pentingnya tersebut, termasuk dalam aspek ekonomi yang dihasilkan dari Noken. Untuk itu keberdayaan perempuan Papua harus dibangun agar kesadaran kritis merawat Noken sebagai warisan budaya tidak tergerus komersialisasi budaya, utamanya dalam perubahan masyarakat terkait dengan pertarungan kultural dalam industri kreatif. Proyek ini dirancang untuk menggerakkan semua elemen dalam proses kreatif produk Noken sebagai bagian upaya pelestarian budaya, ekonomi kreatif dan keberdayaan perempuan baik pemerintah, lembaga non pemerintah dan kelompok masyarakat. Rancangan proyek mencakup: (1) penguatan keberdayaan perempuan; (2) mendesain ruang publik sebagai media promosi dan edukasi masyarakat (pameran, promosi online/outdoor/film pendek, gerai); (3) menyiapkan kolaborasi penyediaan bahan baku, desain kreatif Noken, dan kelembagaan untuk keberlanjutan kegiatan. Program bersifat stimulan bagi pelaku lokal, pemerintah, pemerhati budaya, serta kelompok perempuan.

Latar Belakang Proyek

Papua kaya akan nilai budaya yang tinggi, baik tradisi tari maupun produk-produk yang dihasilkan termasuk Noken. Noken bukan hanya produk seni, namun juga mengungkap sosiologis masyarakat dan peran perempuan. Noken menjadi simbol keterlibatan dan peran perempuan dalam kehidupan masyarakat Papua. Semestinya keberadaan Noken dan keberlangsungan pembuatannya harus diperhatikan. Bila tidak, keberadaan Noken bisa semakin tergerus oleh modernisasi, dan hanya dianggap sebagai romantisme sejarah. Di sisi lain produksi Noken juga bisa tergerus bila perempuan tidak lagi tetarik untuk melakukannya karena tuntutan mencari penghidupan. Keberlangsungan eksistensi noken sebagai warisan budaya, harus pula dilihat sebagai karya ekonomi kreatif yang memberi nilai tambah ekonomis. Perempuan Papua masih lemah dalam mengorganisir diri sebagai bentuk kekuatan untuk melakukan aksi bersama. Padahal perempuan Papua memiliki peran vital dalam kehidupan keluarga, penyangga ekonomi dan pelestari budaya noken yang mendunia. Organisasi perempuan dengan kegiatan ekonomi kreatif dari pembuatan Noken akan mejadikan mereka bergairah dalam melakukannya perannya. Di dalam kelompok perempuan Papua, akan mendiskusikan kebutuhan produksi noken yang berkelanjutan dan upaya yang harus mereka lakukan. Keterlibatan semua pihak menjadi penting bagi upaya ini. Termasuk upaya adanya ruang publik bagi promosi dan edukasi publik untuk apresiasi dan keterlibatan segenap lembaga pemerintah untuk memasukkan pelestarian noken secara inovatif dalam berbagai kebijakan.

Masalah yang Diangkat

Persoalan yang mendesak dalam mengangkat Noken sebagai produk budaya yang memiliki nilai ekonomi kreatif adalah ketiadaan organisasi perempuan yang merawat secara kesinambungan produksi Noken untuk merawat nilai budayanya. Organisasi perempuan adalah wadah perempuan untuk mendiskusikan keberlangsungan pembuatan Noken sebagai karya seni dan produk ekonomis. Penggabungan kedua aspek ini menjadi bahan diskusi dan pemberdayaan perempuan perajin, termasuk kebutuhan untuk menggaungkan dengan desain terbaru agar menarik minat masyarakat. Namun dalam organisasi perempuan juga difasilitasi untuk mendiskusikan makna budaya dan sosiologis Noken bagi kehidupan masyarakat Papua yang bisa menjadi bahan edukasi masyarakat secara luas. Dengan demikian kegiatan perajinan Noken bisa berlangsung berkesinambungan dan menjadi media kemandirian dan kepercayaan diri perempuan Papua. Selain itu, masalah lain adalah ketiadaan ruang promotif sebagai bentuk apresiasi serta edukasi dari dan kepada masyarakat luas akan peran perempuan dan Noken sebagai nilai budaya dan ekonomi kreatif. Agar upaya produksi bisa disambut baik oleh masyarakat, maka informasi edukatif dan apresiatif bagi masyarakat menajdi penting. Peran lembaga pemerintah terkait seperti dinas pendidikan dan budaya maupun dinas pariwisata atau dewan kerajinan daerah bisa dilibatkan untuk memikirkan bentuk terbaik bagi promosi Noken secara meluas sebagai bagian warisan budaya bangsa.

Indikator Sukses

Proyek ini menargetkan indikator sukses, yaitu: (1) Terbentuknya fasilitator dan tim kreatif ; (2) Terbentuknya lembaga mikro perempuan Noken; (3) Tersedianya format media promosi; (4)Tersedianya desain dan produk Noken; (5) Adanya media promotif dan edukatif.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.990 Juta

Durasi Proyek

9 bulan