1219 - Meremajakan Wayang untuk Anak Muda Masa Kini

Nama Inisiator

Lutfiyah Alindah

Bidang Seni

audiovisual

Pengalaman

baru memulai

Contoh Karya

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Wayang merupakan warisan budaya nusantara sekaligus warisan budaya dunia dan mendapatkan pengakuan UNESCO world herritage pada 7 Nopember 2003. Namun demikian, pengakuan tersebut belum direspon oleh negara dalam mengembangkan dan melestarikan wayang sebagai budaya tradisi. Sehingga, wayang semakin ditinggalkan generasi muda yang lebih gandrung dengan budaya massa atau budaya k-pop. Selain minimnya dukungan dari negara, adanya kreasi dan inovasi wayang untuk mendekatkan wayang ke publik lewat kreator wayang juga masih sangat rendah. Oleh karena itu, inovasi dan kreasi wayang sangat dibutuhkan agar wayang tidak ditinggal penonton. Selain itu, penting untuk dilakukan regenerasi penonton wayang karena jika tidak, maka wayang akan kehilangan stakeholdernya.

Latar Belakang Proyek

Wayang diakui sebagai karya agung karena wayang memunyai nilai tinggi bagi peradapan umat manusia tercermin pada karakter tokoh, cerita, atau lainnya. namun ada kekhawatiran bahwa wayang akan punah terdesak oleh arus globalisasi atau perusakan lingkungan. Saat ini, wayang menghadapi tantangan berat karena sebagai media komunikasi, wayang berhadapan dengan masyarakat modern dengan sosio-psiko-ekonomi komunikasi yang baru. Di samping itu, wayang adalah pertunjukan yang menyita banyak waktu dan hanya dapat dinikmati secara live. Salah satu alternative bisa dilakukan adalah dengan memberikan kemasan pertunjukan wayang semenarik mungkin baik dalam bentuk pertunjukan maupun penyebaran melalui media social seperti youtube atau media social lainnya. Dalam hal ini, wayang dengan menggunakan media kertas sebagai sebuah alternatif. Kertas wayang sebagai media akan memudahkan para seniman untuk tidak takut lagi dalam mempertontonkan wayang ke khalayak umum. Selain bahan yang dibutuhkan mudah dan murah, kertas juga lebih gampang untuk dibentuk dengan berbagai karakter wayang yang dibutuhkan. Selanjutnya, pertunjukan wayang bias dipraktekkan ke sekola-sekolah dari tingkat TK sampai SMA dan bahkan ke khalayak umum. Pengenalan wayang ke khalayak umum dirasa amat penting mengingat isi atau cerita yang disampaikan oleh wayang lebih mudah diserap daripada hanya sekedar membaca cerita rakyat dari buku.

Masalah yang Diangkat

Wayang merupakan ekspresi nilai-nilai masyarakat yang membentuk identitas budaya sebuah komunitas. Selama ini, wayang relatif lebih dekat dengan generasi muda karena mereka yang berada di desa cenderung akrab dengan berbagai narasi, tokoh, dan pesan sosial wayang. Hal ini berbeda mereka yang tinggal di kota yang lebih banyak dipengaruhi budaya massa dengan alasan bahwa bahasa yang digunakan dalam wayang dianggap terlalu rumit sehingga sulit untuk dipelajari dan dipahami. Selain itu, cerita dan pesan sosial yang disampaikan cenderung berat, monoton dan tidak kekinian. Dalam hal ini, wayang perlu didorong untuk memasuki ekonomi kreatif yang memiliki basis penonton, pasar dan berbasis budaya yang berorientasi nilai. Pertunjukan wayang perlu didorong memunculkan karya yang memberi nafas baru tanpa harus merusak nilai-nilai dalam wayang. Selain itu, sulitnya menemukan pertunjukan wayang secara langsung menjadikan wayang kurang diminati masyarakat. Padahal, di era yang serba canggih, seharusnya wayang bisa merakyat ke ranah public baik melalui media social seperti youtube, di sekolah maupun di tempat para pemuda kumpul atau nongkrong. Selain itu, pertunjukan wayang membutuhkan kemasan yang sesuai dengan perkembangan zaman, misalnya memakai unsur bahasa yang 'gaul' supaya anak-anak muda tertarik dan juga responsive dengan isu-isu hangat, sehingga sentuhan wayang sebagai nilai budaya adiluhung mampu dirasakan masyarakat secara umum.

Indikator Sukses

keberhasilan dari proyek ini adalah terselenggaranya pementasan wayang kertas di sekolah-sekolah ataupun perpustakaan daerah yang mengangkat cerita rakyat dengan kemasan yang menarik baik untuk anak-anak maupun remaja.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.30 Juta

Durasi Proyek

5 bulan