157 - Studio Make-up Berbasis Pengembangan Hobi Sang Dokter Hewan

Nama Inisiator

Binar Kinasih Wahyutyas Widayat

Bidang Seni

lainnya

Pengalaman

1 Tahun

Contoh Karya

IMG_20170824_174837_408.jpg

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Saya seorang Dokter Hewan yang sehari-hari bekerja di Rumah Pemotongan Hewan, namun dibalik profesi keras ini saya juga memiliki kelembutan dan kemampuan merias wajah orang lain, seperti untuk wisuda, menghadiri pesta pernikahan, bahkan untuk mengikuti Karnaval dan/atau Pawai Budaya. Sebagian besar dari mereka merasa puas dengan hasil riasan saya, utamanya yang digunakan untuk menguatkan karakter pelaku Karnaval, sementara saya sendiri merasa belum mengerjakannya secara optimal, mengingat sarana dan prasarana yang digunakan kurang representatif, antara lain masih memakai ruang tamu sebagai tempat merias. Oleh karena itu melalui program hibah untuk perempuan kreatif ini, saya mengusulkan membangun Studio Make-up di teras rumah yang saya tempati, sekaligus agar disamping berkarya di sela waktu berkantor, saya masih tetap dapat mengembangkan hobi sembari menjalankan fungsi sebagai ibu rumah tangga dengan seorang anak balitanya.

Latar Belakang Proyek

Setiap tahun Kabupaten Lumajang mempunyai dua momen besar untuk menampilkan keragaman seni dan budaya yang tumbuh dan berkembang di wilayahnya, yakni Karnaval di HUT-RI dan Pawai Budaya di Hari Jadi Lumajang (Harjalu). Kedua momen itu banyak melibatkan pelajar, mahasiswa, pegawai, maupun masyarakat umum lainnya, untuk tampil sebagai penari ataupun pemeran tokoh-tokoh tertentu. Uniknya mereka harus berdandan ekstra, yang mayoritas dilakukan dengan menggunakan jasa perias, sehingga jadilah waktu-waktu itu sebagai masa panen para perias. Jika yang berkenan memakai jasa perias tersebut orang-orang atau lembaga-lembaga yang berkantong tebal maka tidak akan kesulitan pembayarannya, sebaliknya jika konsumennya berkantong tipis bisa jadi akan terhutang kalau nominal biaya per paketnya terlalu tinggi. Menyikapi penghematan beaya bagi konsumen berkantung tipis, saya mempunyai ide akan memberikan tutorial bermake-up kepada guru-guru kesenian di SD atau SMP di daerah pedesaan, yang seringkali ditunjuk sebagai penata rias di lembaganya masing-masing, manakala turut berpartisipasi pada kegiatan Karnaval dan/atau Pawai Budaya. Dan untuk merealisasikan ide tersebut, saya memerlukan Studio dan peralatan bermake-up yang representatif agar hasilnya layak dipertontonkan di hadapan masyarakat umum.

Masalah yang Diangkat

1. Keiginan untuk menguatkan hobi merias menjadi ladang usaha mandiri yang produktif tanpa harus mengganggu pekerjaan formal sebagai dokter hewan. 2. Membuka kemungkinan menambah penghasilan tambahan untuk diri sendiri serta untuk orang lain yang membantu di Studio Make-up tersebut. 3. Menunjukkan kepedulian diri terhadap pengembangan dan pelestarian seni dan budaya di Kabupaten Lumajang melalui kesediaan merias pelaku Karnaval dan/atau Pawai Budaya dengan biaya yang minimalis.

Indikator Sukses

Proyek membangun Studio Make-up berbasis pengembangan hobi ini akan sukses, manakala : 1. Studio Make-up yang dibangun nantinya dapat beroperasi rutin dan diminati banyak orang 2. Aktivitas pelakunya tidak mengganggu pekerjaan formal dan peran kodratinya sebagai ibu rumah tangga 3. Munculnya dukungan dari keluarga dan masyarakat yang merasa terbantu dengan dibukanya Studio Make-up tersebut.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.42 Juta

Durasi Proyek

4 bulan