160 - Lima Jendela

Nama Inisiator

Deasy Rahmawati Tirayoh

Bidang Seni

audiovisual

Pengalaman

5 tahun

Contoh Karya

kaghati 8.jpg

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Film adalah media yang memampukan kreativitas dan gagasan termuat untuk disalurkan pada khalayak, lebih dalam lagi, bisa menjadi wahana pencerahan. Lima Jendela adalah proyek film yang berkisah lima perempuan dengan latar belakang bahkan ideologi yang berbeda, kelimanya menjadi potret perempuan Indonesia dengan peran dan dinamika beragam di dalam kehidupan sosialnya.

Latar Belakang Proyek

Indonesia, kususnya di bagian Timur, memiliki pegiat cinematografi yang sedang tumbuh bersemi. Dan pada pertumbuhan yang positif itu, tak sedikit perempuan yang bergiat untuk mengambil bagian dan peran penting di dalamnya. Produksi film Lima Jendela, diharapkan bisa menjadi wadah untuk saling memberdayakan kretifitas dan gagasan dalam sebuah kerja kolaborasi dalam rangkaian pra produksi-produksi-pasca produksi, dst. Premis yang mengangkat perempuan dengan segala problematikanya juga menjadi bentuk kampanye tentang spirit kesetaraan dan anti kekerasan. Geliat ini nantinya tak hanya berhenti pada produksi film saja, tapi bisa berkelanjutan dalam bentuk kajian (bedah film) atau diskusi terkait masalah perempuan dengan segenap probelamatikanya, yang berangkat dari film tersebut.

Masalah yang Diangkat

Kerja kolaborasi dalam film Lima Jendela, secara general mengangkat fragmen lima tokoh perempuan yang memerankan cerita berbeda. Digawangi sebuah kafe, ada tokoh Alina, Resti, dan Yana kembali dipertemukan dalam reuni SMA. Peran ketiganya mewakili perempuan urban dengan segala dinamika, terkait paradigma, argumentasi, juga pertentangan batinnya. Alina, perempuan modern berkarir, Resti dengan pilihan peran sebagai ibu rumah tangga, serta Yana yang memutuskan untuk tidak menikah namun mengadopsi seorang anak. Dua tokoh lain yang berparalel ialah, Intan sebagai pelayan kafe sekaligus mahasisiwi yang sedang meneliti psikologi perempuan korban pemerkosaan untuk skripsinya, juga tokoh Tuti, seorang pemilik kafe sekaligus aktivis perempuan dengan histori masa kecil sebagai penyintas di daerah konflik. Secara spesifik, film ini tentang kegelisahan, pergolakan peran, satire, juga tentang bagaimana sesama perempuan memandang satu sama lain mengenai masa lalu dan pilihan hidup yang rentan pada isu misoginis. melalui bantuan dana hibah Cipta media Kreatif, rancangan ide akan dikemas dalam format film pendek dengan durasi 30 menit, film ini diharap mampu mempresentasikan pesan-pesan moral tentang dunia perempuan, berikut suara-suara yang ingin didengarkan. Sekaligus pemberdayaan bagi insan kreatif yang bekerjasama menyukseskan poyek Lima Jendela.

Indikator Sukses

1. Rampungnya produksi film Lima Jendela sesuai rundown. 2. Pemberdayaan profesi dan gagasan. 3. Melangsungkan diskusi terkait proses produksi serta isu-isu perempuan yang diangkat dalam film.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.350 Juta

Durasi Proyek

8 bulan