169 - MEMBANGKITKAN KARYA DAN INISIATIF PEREMPUAN

Nama Inisiator

Aniawati

Bidang Seni

lainnya

Pengalaman

2 tahun

Contoh Karya

Karya perempuan.jpg

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Proses pengorganisasian menjadi penting dilakukan, sehingga terbangun kesadaran perempuan akan pentingnya wadah atau organisasi sebagai alat untuk tercapainya tujuan dan cita-cita bersama. Menanamkan pemahaman bahwa berorganisasi bukan sebatas serimonial dan silaturrahmi belaka. Sehingga pada satu titik melahirkan pemahaman bahwa berorganisasi itu penting bagi siapa saja dan dimana saja berada. Selain proses pengorganisasian, proses identifikasi produk potensial yang akan dimunculkan dalam proyek ini merupakan aktivitas yang tidak terpisah dan menjadi penting untuk keberlanjutan agenda-agenda komunitas kedepannya. Karena wilayah lokasi proyek merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam, seperti hasil hutan bukan kayu, pekebunan, pertanian holtikultura hingga objek wisata alam. Selanjutnya proyek ini merupakan langkah – langkah untuk mencapai kesejahteraan ekonomi masyarakat secara umum dan perempuan khususnya. Kelompok perempuan akan diarahkan kepada peningkatan kapasitas terkait peningkatan nilai produk, baik hasil pertanian maupun kerajinan tangan (inovasi dan pelauang), promosi dan pemasaran dengan dukungan fasilitas dan alat produksi yang memadai. Agar kedepan perempuan mampu mengembangkan bakat, ide dan gagasan dalam menciptakan karya – karya yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Kedepan perempuan tidak lagi menjadi komponen yang hanya dipandang sebelah mata dalam kehidupan sosial.

Latar Belakang Proyek

Secara umum masyarakat pinggiran hutan merupakan petani yang menggantungkan hidupnya dengan sumber daya alam (SDA) dan masih dikategorikan masyarakat miskin dan terbelakang. Persoalan kemiskinan secara ekonomi merupakan akibat dari keterbatasan sumber daya manusia dan lahan yang bisa di kelola untuk lahan perkebunan dan pertanian, karena selain kondisi gegrafis yang curam, wilayah masyrakat juga dibatasi soal akses dan kelola akibat dari penetapan kawasan hutan konservasi. Selain persoalan di atas, persoalan lainnya adalah soal lemahnya inovasi masyarakat dalam mengolah produk hasil non kayu dan pertanian yang ada hari ini. Masyarakat masih berkutat dengan proses budidaya, produksi dan pemasaran seadanya, tanpa melihat peluang lain (inovasi produk dan posisi pasar) yang tersedia dari hasil produksi pertanian dan produk kerajinan lainnya. Secara umum, perempuan menggantungkan kebutuhan rumah tangga dari usaha pertanian. Keseharinnya, selain sebagai ibu rumah tangga, mereka juga petani yang terlibat aktif dalam kerja - kerja produksi, mulai dari budidaya, panen dan akases pasar.

Masalah yang Diangkat

Landasan ide dari permintaan dana ini merupakan proses melihat kondisi eksisting ditingkat masyarakat. Bahwa masih belum terhimpunnya potensi SDM dan SDA untuk lahirnya karya – karya dari perempuan desa pinggiran kawasan konservasi. Padahal didalamnya terdapat sumber daya yang luar biasa untuk peningkatan nilai ekonomi. Sehingga inisiatif untuk mendorong kelompok perempuan dalam satu wadah organisasi penting, kedepan diarahkan untuk peningkatan kapasitas produksi dan pemasaran hasil karya. Kedua hal tersebut mempunyai perananya masing – masing dan saling berhubungan. Pembeli tentunya mencari pasar yang dibutuhkan, pasar pasti membutuhkan pasokan produk, kemudian produk harus diproduksi oleh kelompok atau komunitas masyarakat itu sendiri (perempuan). Pada akhirnya kelompok perempuan hadir untuk mengelola SDA menjadi karya-karya yang memiliki nilai jual.

Indikator Sukses

1. Adanya kelompok perempauan 2. Adanya rumah produksi kelompok perempuan 3. Adanya alat produksi kelompok perempuan 4.Adanya produk karya perempuan yang siap dipasarkan 5.Meningkatnya pendapatan kelompok perempuan

Dana yang Dibutuhkan

Rp.900 Juta

Durasi Proyek

9 bulan