171 - Pentas Keliling Karya "Kami Bu-Ta"

Nama Inisiator

Ayu Permata Sari

Bidang Seni

seni_pertunjukan

Pengalaman

Menjadi Penari : 12 tahun, menjadi penata tari : 5 tahun, memiliki komunitas sendiri 2 tahun

Contoh Karya

Kami Buta.3gp

Kategori Proyek

perjalanan

Deskripsi Proyek

Proyek ini adalah proyek pementasan karya Kami But-Ta (kami bukan binatang) produksi Ayu permata Dance Company. Kami Bu-Ta merupakan sebuah karya tari hasil interpretasi tentang akibat yang dialami penyintas kekerasan seksual pasca kejadian. Karya Kami Bu-Ta merupakan karya tari non naratif, dan bentuk penyajiannya menggunakan tipe tari swita. Karya ini menggunakan 2 penari inti berjenis kelamin wanita (Ayu)dan pria(Pebri). Terdapat pula penari tambahan sejumlah 5 penari (3 penari wanita dan 2 penari pria) pada adegan III. Konsep pertunjukan menggunakan konsep pameran seni rupa, memiliki lima frame dengan satu tema yaitu kekerasan seksual. Penonton berjalan dari frame satu ke frame lainnya, dengan harapan penonton bisa melihat lebih dekat, dan detail per-adegan. Pemutusan peradegan (adegan satu dengan adegan lain penonton berjalan) merupakan metode koreografer untuk menjaga mood atau peristirahatan sejenak pada mata dan otak untuk melihat pertunjukan berikutnya.

Latar Belakang Proyek

Kekerasan seksual adalah perbuatan merendahkan, menghina, menyerang, dan/atau perbuatan lainnya terhadap tubuh terkait hasrat seksual seseorang, secara paksa, bertentangan dengan kehendak seseorang, yang menyebabkan seseorang itu tidak mampu memberikan persetujuan dalam keadaan bebas, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau relasi gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan atau kesengsaraan secara fisik, psikis, seksual, kerugian ekonomi, sosial, budaya, dan/atau politik, ( artikel seminar tentang RRU Penghapusan Kekerasan Seksual di LSM Rifka Annisa Yogyakarta). Beberapa dampak kekerasan seksual adalah terganggunya kondisi kejiwaan penyintas, sehingga membuat penyintas merasa terpuruk dan seringkali susah untuk di tolong baik dalam prihal jiwa ataupun raganya. Penyintas kekerasan seksual akan mengalami penurunan harga diri, konsep diri, dan rasa percaya diri sehingga ia akan selalu merasa tidak aman dan tidak percaya kepada siapapun, dan selanjutnya bisa mengalami stres, depresi, disorientasi (kebingungan mental), gemetar, peningkatan rasa takut, kecemasan, mimpi buruk, agresi, fobia, menutup diri dari lingkungan,curiga dan waspada secara berlebihan. Dampak terhadap penyintas kekerasan seksual, baik pada sikap, kejiwaan, maupun perasaan itulah yang menjadi motivasi pencarian gerak, mencoba berbicara tentang kekerasan seksual melalui tubuh, sehingga bisa menjadi media ungkap selain kata. Diharapkan karya ini dapat menjadi metode penyadaran bagi para pelaku untuk berhenti melakukan kekerasan seksual terhadap siapapun.

Masalah yang Diangkat

Integitas tubuh yang diserang akan sangat mempengaruhi konsep diri seseorang, contoh riilnya adalah dalam kasus kekerasan seksual. Kebanyakan penyintas akan mengalami trauma selama masa hidupnya. Pelaku? Bisa jadi diproses hukum, tapi banyak juga yang hanya diselesaikan secara “kekeluargaan”, terutama jika si pelaku masih memiliki hubungan kekerabatan atau posisi dan jabatan yang dihormati. Hal ini tentu sangat melukai penyintas, yang sepanjang hidupnya harus berjuang membangun kembali kepercayaan diri atas kepemilikan tubuhnya. Melalui Kami Bu-Ta Ayu Permata Dance Company mencoba berempati dan ikut menyuarakan kepedihan-kepedihan yang dialami para penyintas kekerasan seksual yang mungkin tidak dimengerti bahkan oleh orang-orang terdekatnya. Durasi Proyek

Indikator Sukses

- Dapat ditonton lebih dari 50 penonton - Teknis pementasan berjalan dengan lancar - Penonton memahami apa yang ingin disampaikan, setelah pementasan penonton diminta untuk menulis kesan dan pesan pementasan karya Kami Bu-Ta. - Pengkarya dan tim merasakan puas dengan hasil pementasan yang sudah berlangsung. (saya percaya niat baik akan sampai dengan baik pula, jika saya bisa memberi yang terbaik maka energi positif akan sampai pada orang yang melihatnya, baik dalam waktu cepat atau lambat). Sehingga indikator sukses yang paling utama terletak pada kami (pengkarya dan tim) - Diliput oleh media lokal

Dana yang Dibutuhkan

Rp.161 Juta

Durasi Proyek

1 bulan