338 - Sebar Kisah - Pentas Keliling & Kolaborasi ToD

Nama Inisiator

Dian Megawati Safitri

Bidang Seni

musik

Pengalaman

7 tahun

Contoh Karya

Lengkara.mp4

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Sebar Kisah adalah proyek kolaborasi dan kerjasama dengan berbagai pihak lintas gender, disiplin dan geografis dalam bentuk pengembangan seni musik yang menempatkan khasanah pengetahuan dan praktek musik tradisional serta sejarah lokal di Sulawesi Selatan. sebagai inspirasi penciptaan karya melalui band indie Theory of Discoustic (TOD). Selama proyek berlangsung, TOD berkeliling di 3 kabupaten di Sulawesi Selatan (Bone, Bulukumba, dan Toraja), bekerjasama dengan aktivis dan praktisi seni budaya setempat, terutama perempuan. Di 3 kabupaten di atas, akan digelar 2 workshop: workshop mengadaptasi khasanah pengetahuan tradisional dan sejarah lokal ke dalam karya musik dan workshop proses produksi musik dari riset sampai distribusi. Akan dicari pula 3 penyanyi perempuan berpotensi di 3 kabupaten di atas untuk dilibatkan dalam proyek musik berikutnya setelah proyek Sebar Kisah rampung. TOD beraliran progressive folk yang didirikan oleh Dian Mega Safitri (inisiator proyek) pada 2010 bersama 5 personel lain (semuanya laki-laki). TOD sudah menghasilkan 2 extended play, 1 album utuh dan semuanya terdiri 16 lagu. Lagu-lagu TOD berkisah tentang, misalnya, pelaut Bugis-Makassar (Satu Haluan), tradisi panen raya di Sulawesi Selatan (Lengkara), tradisi penyelesaian konflik secara adat (Badik), perantauan (Negeri Sedarah), konsep hidup orang Kajang di Bulukumba (Tanah Tua).

Latar Belakang Proyek

Ada tiga hal yang melatari proyek Sebar Kisah ini, yaitu: (1). Kerjasama dan kolaborasi adalah hal yang penting untuk terus diujicoba, terutama dalam penciptaan karya seni, yang menitikberatkan kerjasama lintas gender, dan melibatkan bukan hanya pekerja seni, tapi dari berbagai lintas disiplin, keterampilan dan latar belakang geografis. (2). Kesadaran akan kayanya khasanah pengetahuan dan sejarah lokal di Sulawesi Selatan yang bisa dijadikan inspirasi dalam penciptaan karya seni, dalam hal ini seni musik (3). Perlunya menyebarkan secara luas proses dan hasil penggalian inspirasi pengetahuan dan sejarah lokal di Sulawesi Selatan yang sudah dialihwahanakan sebagai karya musik, kepada publik, terutama di tempat inpirasi karya-karya musik TOD itu digali.

Masalah yang Diangkat

(1) Selama ini, yang kami perhatikan, sebagian dari generasi kami (digital native) melakukan penggalian inspirasi dalam penciptaan karya seni, sering mengambil inspirasi dari khasanah kebudayaan lain di seberang lautan, padahal di pelupuk mata atau di tanah kelahiran sendiri, harta karun inspirasi berlimpah dan menunggu untuk digali dan dijadikan karya. (2). Kerjasama dan kolaborasi lintas gender, disiplin, keterampilan dan geografis adalah tantangan, karena harus diakui, masing-masing pihak memiliki ego sektoral. Kolaborasi dan kerjasama sejatinya tidak hanya menjadi retorika tapi dipraktekkan secara nyata. (3). Yang sering kali terjadi ketika penelitian dan penggalian inspirasi penciptaan karya seni sudah usai, adalah tidak dikembalikannya hasil penelitian itu di tempat inspirasi tersebut digali. Dan bagi kami hal-hal tersebut di atas adalah masalah yang perlu terus menerus dibicarakan, dicari jalan keluarnya, dan ditantang serta diujicoba melalui kerja-kerja nyata.

Indikator Sukses

(1). Digelarnya pementasan musik keliling di 3 kabupaten di Sulawesi Selatan dengan nama kegiatan Sebar Kisah - Pentas Keliling Kolaborasi Theory of Discoustic. (2). Terjadinya kolaborasi dalam menjalani proses dan menyelesaikan hasil proyek ini, dengan pelaku seni maupun praktisi non-seni, terutama perempuan yang menaruh minat terhadap pengetahuan, praktek musik tradisional, dan sejarah lokal di Sulawesi Selatan. (3). Dihadirinya pentas keliling Sebar Kisah oleh berbagai kalangan yang menaruh minat terhadap praktek musik, pengetahuan tradisional dan sejarah lokal di Sulawesi Selatan. (4). Diterbitkannya post-event book dan dokumentasi audio visual proyek Sebar Kisah - Pentas Keliling Kolaborasi Theory of Discoustic yang bisa diakses dan diunduh secara online di website http://theoryofdiscoustic.id (5). Terbentuknya jejaring organik antara sesama praktisi musik, peminat pengetahuan tradisional dan sejarah lokal di Sulawesi Selatan yang bisa dijadikan awalan untuk terbentuknya jejaring yang lebih serius dalam pengerjaan karya musik kolaboratif. (6). Digelarnya workshop mengadaptasi khasanah pengetahuan tradisional dan sejarah lokal ke dalam karya musik dan workshop proses produksi musik dari riset sampai distribusi, di 3 kabupaten di Sulawesi Selatan yang dihadiri oleh praktisi seni budaya secara umum, dan praktisi musik secara khusus, yang pembicaranya diisi oleh personel TOD dan pembicara undangan yang kompeten di bidangnya.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.350 Juta

Durasi Proyek

4 bulan