474 - Pameran Seni Rupa Anak-anak Perempuan korban kekerasan

Nama Inisiator

Asmiati Sihite

Bidang Seni

seni_rupa

Pengalaman

5 tahun

Contoh Karya

Nikmati Sakit.jpg

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Setiap manusia memiliki latar belakang dari kisah hidup yang dijalaninya, baik dan buruk semua menjadi bekal dalam membentuk karakter dan Mental. Mencari dan menemukan masalah dalam diri adalah bagian reaksi sadar akan butuhnya penyembuhan untuk menyalurkan emosi kepada hal yang positif dan disukai. Kita semua butuh tempat untuk penyembuhan. Anak-anak adalah makhluk kecil yang sangat membutuhkan kasih sayang dan perlindungan dari orang-orang di sekitarnya. Namun, kenyataannya anak kecil dan perempuan masih sering dijadikan sebagai tempat pelampiasan amarah. ketidaktahuan anak kecil harus bersikap seperti apa ketika disakiti, menjadikan orang dewasa semakin lebih puas di dalam melampiaskan amarahnya. Sakit fisik dan sakit hati, mereka ada di dalam sini. Berbekal pengalaman dan bakat serta pendidikan yang sedang saya tempuh di dunia seni murni, saya ingin berbagi dan belajar kepada mereka anak-anak perempuan yang membutuhkan. Kisah mereka akan menjadi pelajaran buat saya dan semua yang terlibat di dalam proyek ini tentang kerasnya hidup. Lewat sebuah gambar anak bisa bercerita tentang hal yang tidak berani dan sulit diceritakan, lewat media seni mereka bisa bebas mengungkapan semuanya dari hati yang tersakiti. Akhir dari semua karya seni yang mereka hasilkan akan dipamerkan bersama dengan karya saya sebagai anak perempuan yang pernah mengalami tindakan kekerasan.

Latar Belakang Proyek

Berangkat dari pengalaman pribadi, ketika dipertemukan dengan dunia kesenian. Menyadari Setiap karya yang dihasilkan adalah isi dari suara kesakitan yang pernah saya alami dan rasakan sewaktu masih kecil, ia ada dalam alam bawah sadar. Belajar untuk bisa menerima kepahitan hidup, mencoba mengangkat, mengingat kembali dan menuangkannya ke atas kanvas dan juga bentuk patung. semakin sakit dan pahit rasa itu akan semakin baik diolah menjadi karya seni. Ini adalah therapi penyembuhan bagi saya pribadi dan berhasil. Di Suatu kesempatan saya ikut dalam kegiatan Bakti sosial kepada anak-anak terlantar di Dinas sosial kota Surabaya. Berbekal pengalaman pernah mengajar di sekolah, saya mencoba mengambil beberapa point penting yang bisa saya gunakan dalam mengajar dan menggabungkannya dengan materi seni murni yang saya dapatkan di kuliah. Anak-anak berhasil membagikan kisah hidup mereka lewat media gambar, menceritakan siapa mereka, impian dan kerinduan. Melalui pengamatan dan interaksi selama mengajar dan belajar di dalam, timbul keinginan untuk bisa mengajarkan banyak hal kepada mereka khususnya ilmu seni rupa dasar dan kreatifitas. Therapi seni selain Membantu menyembuhkan masalah di dalam diri juga membantu mengembangkan kreatifitas dalam melihat peluang usaha di sekitar tempat tinggal dengan menciptakan barang-barang kreatif, membuat seni itu selain bisa menyembuhkan juga membantu perekonomian kita.

Masalah yang Diangkat

Pascatrauma yang dialami anak-anak perempuan korban kekerasan banyak dilahirkan dari beberapa faktor, seperti kemiskinan, pendidikan yang rendah, peran orang tua yang menyimpang, budaya yang masih berpihak kepada laki-laki, mental yang lemah, pelaku yang sebelumnya adalah korban kekerasan juga, pemukulan, penghinaan, pelecehan dan masih banyak lagi lainnya. Media seni adalah media tepat untuk digunakan dalam membantu kesembuhan pascatrauma anak-anak korban kekerasan, dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang tepat, proses kesembuhan melalui karya seni dapat berjalan dengan baik. Ini menjadi hal yang tidak sia-sia, mencoba memutus dampak trauma kepada generasi berikutnya. Seni adalah ruang bagi mereka yang memiliki masalah, seni sama dengan masalah, pascatrauma yang dirasakan adalah menjadi modal besar di dalam menciptakan karya seni, melihat kekurangan menjadi sebuah kelebihan. Efek dari program ini juga dapat memberi ruang imajinasi dan kreatifitas dalam menciptakan dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru berwirausaha. Selain bisa membantu penyembuhan pascatrauma anak korban kekerasan dan membantu membuka lapangan pekerjaan baru dalam berwirausaha. kegiatan ini jika terus dilakukan dan menjadi sebuah kegiatan wajib yang direspon oleh pemerintah setempat, maka kita sudah membantu peran pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan, pendidikan yang rendah, merubah budaya terhadap pandangan negatif terhadap perempuan, pelecehan dan masih banyak lagi lainnya.

Indikator Sukses

Anak-anak yang memiliki banyak masalah adalah anak-anak yang sangat memiliki kesempatan besar untuk hidup dalam dunia kesenian. Kesempatan besar terbuka untuk untuk bersuara melalui karya. Proyek ini akan berjalan selama 3 bulan dengan target dan harapan; 1. Anak-anak perempuan korban kekerasan berhasil mengangkat masalah pascatrauma di dalam dirinya menjadi sebuah karya seni 2. Merubah pandangan negatif terhadap lemahnya perempuan. 3. Memberdayakan peran perempuan sedari dini mulai dari penyembuhan pascatrauma. 4. Anak-anak perempuan korban kekerasan bisa menemukan jenis media seni rupa apa sebagai tempat mengolah masalah hidupnya. 5. “Pameran Seni Rupa Anak-anak Perempuan korban kekerasan” akan dipamerakan pada dua tempat yaitu Surabaya dan jakarta. Dengan mendapat respon yang baik dari pemerintah setempat, pelaku seni, pelajar dan semua kalangan masyarakat dengan harapan kita semua dapat belajar kehidupan dari anak-anak korban kekerasan ini. 6. Memberi ruang imajinasi dan kreatifitas dalam membuka lapangan pekerjaan 7. Memberi ruang gerak dalam kesembuhan. 8. Proyek ini akan menjadi pemicu kegiatan berkelanjutan yang direspon pemerintah sebagai agenda tetap dan menjadi awal sebuah gerakan sosial bagi mahasiswa atau komunitas seni di dalam berbagi dan menerima ilmu.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.480 Juta

Durasi Proyek

3 bulan