542 - SIM SALABIM..'sirtukil' jadi penampil terampil

Nama Inisiator

Ika handayani

Bidang Seni

audiovisual

Pengalaman

Tahun 2005 memulai karya film profesional di PT.Kastari Sentra Media

Contoh Karya

videoplayback (1).mp4

Kategori Proyek

akses

Deskripsi Proyek

Jika saya dipercaya mengelola dana hibah tersebut, saya akan membuat studio mini. Mengumpulkan 10 orang remaja putri di sekitar jalur JLS Tangerang. Untuk kemudian bersama sama membuat film pendek animasi tentang tokoh wanita sunda. Semoga film tersebut mampu menginspirasi anak anak muda disekitar JLS untuk terus berkarya.

Latar Belakang Proyek

Saya tinggal tidak jauh dari JLS (jalur lintas selatan) tangerang. Yang menghubungkan daerah Kranggan Tangerang selatan dengan Cisauk kab.Tangerang. Ada banyak alasan yang bisa dibaca di internet, mengapa JLS harus mengalami puluhan kali perbaikan. Namun pastinya sepanjang JLS banyak berdiri pangkalan pasir warga. Ada beberapa program yang telah digulirkan pemerintah untuk mengentas kehidupan para penambang 'sirtukil' (pasir-batu-kerikil), namun entah mengapa warga selalu memilih untuk kembali mengikuti nasehat sesepuh kampung yang selalu mengingatkan bahwa sirtukil adalah anugerah dari Tuhan yang harus dikelola warga. Tanpa bermaksud terlibat lebih dalam dialoq aparat dengan para penambang pasir, saya merasa perempuan hanya menjadi supporter dalam masalah ini. Masalah pasir menjadi wilayah publik yang harus diselesaikan laki laki. Perempuan seperti biasa hanya berhak mengurus wilayah domestik rumah tangga. Tanpa perlu ditanya perasaannya saat melihat ayah mereka harus menghadapi rematik di usia tua. Atau para suami mereka yang terpapar dinginnya air sungai dan panasnya matahari. Bisa jadi anak lelaki mereka harus tergores benda tajam di sungai. Atau saat mendengar tetangga sesama penggali pasir yang terpeleset dan terbawa arus sungai. Jika perempuan mampu merasakan itu semua, sudah sepantasnya dia juga didengar pendapatnya.

Masalah yang Diangkat

Sirtukil (pasir-batu-kerikil) merupakan salah satu dari sekian banyak mineral yang proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun dan sifat utamanya tidak terbarukan. Suatu kenyataan yang sudah disadari oleh semua pihak. Namun karena tuntutan ekonomi, penambangan pasir secara turun temurun menjadi tradisi disekitar jalur JLS Tangerang. Tanpa bermaksud melawan dominasi laki laki yang sudah lama terbentuk, para perempuan di sekitar JLS yang selama ini hanya menjadi supporter bagi pembangunan wilayahnya banyak belajar untuk memiliki daya penyesuaian, daya penguasaan yang unik, serta daya cipta. Potensi inilah yang ingin digali dalam proyek pembuatan film pendek animasi tentang tokoh wanita sunda. Para perempuan muda sekitar JLS harus diajarkan wawasan lain selain sirtukil. Sehingga kelak mereka akan mampu menginspirasi keluarganya menjadi lebih baik. Proyek pengerjakan film pendek animasi tokoh wanita sunda ini akan dilaksana pada Agustus 2018 - november 2018 dengan melibatkan sepuluh orang remaja putri disekitar JLS. Dipilih remaja putri bukan bermaksud untuk menyaingi kaum pria. Karena berdasar agama yang mayoritas dianut penduduk sekitar JLS, perempuan tidak diciptakan untuk memimpin pria. Namun perempuan harus bersama sama pria membangun lingkungan yang lebih baik.

Indikator Sukses

Menjadi viral di media sosial mungkin bisa menjadi indikator kesuksesan program tersebut. Namun tumbuhnya kesadaran bahwa perempuan harus ikut terlibat dalam pembangunan lingkungannya merupakan kesuksesan tersendiri

Dana yang Dibutuhkan

Rp.142 Juta

Durasi Proyek

4 bulan