593 - Perempuan Menari dan Menenun : Simbol Melawan Kekerasan

Nama Inisiator

Suryaningsi Mila

Bidang Seni

penelitian

Pengalaman

4 tahun

Contoh Karya

Kategori Proyek

riset_kajian_kuratorial

Deskripsi Proyek

Proyek ini adalah kegiatan penelitian atas kelompok perempuan penari dan penenun di wilayah Desa Tanau, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur. Saya akan secara khusus meneliti mengenai perempuan dan tarian tenun dalam kaitan dengan aktivitas perempuan dalam menghasilkan karya seni yakni kain tenun. Saya melihat bahwa tarian tenun dan menenun adalah seni yang yang diciptakan oleh perempuan untuk menjaga keseimbangan antara Sang Pencipta, manusia dan alam. Karena itu, saya akan mendokumentasikan gerakan tarian tenun yang menarasikan aktivitas perempuan penenun mulai dari mengumpulkan bahan-bahan tenun dari alam seperlunya dengan ritual meminta izin pada Sang pencipta sebagai pemilik alam, menanam kembali apa yang sudah diambil, dilanjutkan dengan aktivitas menenun yang juga memberi pesan mengenai proses yang ditekuni perempuan untuk menenun simbol-simbol kehidupan yakni kesetaraan,keadilan, perdamaian, cinta kasih melalui lembaran kain tenun ikat. Saya akan menggali makna dari setiap gerakan tarian tenun dan menganalisisnya dari perspektif seni perempuan memelihara keutuhan alam semesta dalam tarian bersama alam. Setelah itu, saya akan mengumpulkan narasi perempuan penari tenun yang berkarya sebagai perempuan penenun. Saya akan mempublikasikan karya perempuan penari dan penenun dan menciptakan ruang belajar bagi generasi perempuan muda untuk menghayati seni tari dan tenun sebagai lingkaran memelihara keseimbangan relasi manusia, alam dan Tuhan

Latar Belakang Proyek

Saya melihat bahwa seni tari semakin tidak diminati lagi oleh generasi perempuan muda terutama oleh perempuan sumba timur yang sudah menempuh pendidikan tinggi. Seni tari khususnya tarian tenun dan aktivitas menenun semakin dilupakan diganti tarian modern juga hasil karya tenunan modern yang dianggap instant. Saya menyadari bahwa situasi ini akan membuat generasi masa kini kehilangan identitasnya juga kehilangan spirit dalam diri untuk melihat dirinya sebagai bagian dari alam yang diperoleh melalui makna dari setiap gerakan tarian dan aktivitas menenun yang kaya dengan nilai-nilai kehidupan. Saya tertarik untuk menciptakan ruang belajar bagi generasi perempuan masa kini untuk menyadari bahwa tarian akan membawanya untuk mengenal dirinya secara mendalam, mengenal sesama, mengenal alam dan mengenal Sang Pencipta. Saya juga ingin agar gerakan-gerakan dalam tarian tenun menginspirasi kaum perempuan untuk mencintai seni karya tenun ikat,belajar melestarikan seni tari dan tenun ikat sebagai bagian dari keterlibatan perempuan untuk menenun sebuah kehidupan yang setara, adil, damai dan harmonis.

Masalah yang Diangkat

Masalah utama dalam kajian ini adalah rendahnya keterlibatan perempuan dalam aktivitas seni tari dan seni karya tenun ikat yang membuat banyak perempuan muda kehilangan identitasnya sebagai perempuan sumba. Saya melihat bahwa gerakan-gerakan perempuan tanpa seni akan menghasilkan gerakan perlawanan yang kaku, radikal terhadap kelompok patriarki yang menghancurkan kehidupan perempuan dan alam. Untuk itu, saya akan memfokuskan pada keterlibatan perempuan dalam menenun nilai-nilai kehidupan melalui karya seni tari dan tenun ikat. Seni tari dan tenun juga merupakan simbol perjuangan perempuan melawan kekerasan, ketidakadilan,eksploitasi terhadap alam, perempuan dan anak-anak yang adalah kelompok rentan dalam struktur masyarakat patriarki.

Indikator Sukses

- Terbentuknya kelompok penari dan kelompok penenun lintas generasi di wilayah Desa Tanau yang memiliki komitmen untuk menyebarkan pesan-pesan kehidupan melalui tarian dan tenun ikat. - Adanya hasil penelitian berupa dokumentasi tarian tenun dalam hubungannya dengan proses yang dilalui perempuan dalam menghasilkan karya tenun ikat beserta publikasi hasil penelitian yang mencakup makna dari gerakan tarian dan aktivitas menenun untuk mendukung perjuangan perempuan melawan kekerasan, ketidakadilan,eksploitasi alam dan manusia melalui seni.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.100 Juta

Durasi Proyek

2 bulan