759 - Dancing Beyond Disability

Nama Inisiator

Mariska Febriyani

Bidang Seni

seni_pertunjukan

Pengalaman

5 tahun

Contoh Karya

Highlight Gala 2017 - Inclusive Dance Event.3gp

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Proyek ini merupakan pertunjukan tari inklusif, di mana yang terlibat sebagai penari adalah penari difabel dan non-difabel Indonesia berkolaborasi dengan penari difabel dari Inggris. Penari difabel dari Inggris akan datang ke Jakarta dan memberikan pelatihan tari bagi penari-penari Indonesia dan akan tampil bersama-sama dalam Festival Bebas Batas di Galeri Nasional bulan Oktober 2018. Tujuan diadakan pertunjukan ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi penari difabel Indonesia untuk berkarya dan meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan disabilitas melalui seni tari. Proyek ini merupakan kelanjutan dari program "CANdoDANCE Indonesia" yang diadakan tahun 2017. CANdoDance merupakan grup tari inklusif yang terdiri dari 12 penari wanita, 5 diantaranya Tuli. Mereka mendapatkan pelatihan selama 9 minggu dari penari diffabel dan non-diffable Inggris dan pertunjukan bersama pada bulan September 2017. Penampilan mereka sungguh memukau, pertunjukan dihadiri oleh Duta Besar-Duta Besar negara tetangga dan lebih dari 1200 penonton. Atas keberhasilannya ini, saya ingin sekali melaksanakan proyek yang serupa ditahun ini dengan penari yang berbeda dan disabilitas yang lebih beragam. Karena saya percaya bahwa menari adalah untuk semua orang, tanpa terkecuali.

Latar Belakang Proyek

ide mengenai projek ini berawal dari tahun 2016 ketika saya mendapat kesempatan untuk menghadiri "Unlimited Festival", di Glasgow, Festival Inklusif terbesar di Inggris, dengan dukungan dari British Council Indonesia (BCI). Di sana saya bertemu banyak sekali seniman difabel yang mandiri dan bisa berkarya secara bebas, tidak kalah dengan non-difabel dimana mereka mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Sekembalinya ke Jakarta, saya ingin sekali bisa mewujudkan pertunjukan tari inklusif seperti Unlimited Festival. Adapun kondisi di Indonesia sangat berbeda, para penyandang disabilitas kurang dihargai dan sering kali tidak diikutsertakan dalam kegiatan masyarakat secara profesional. Saya ingin teman-teman difabel dapat berkarya dan mengekspresikan diri secara bebas dan dihargai oleh masyarakat. Seni tari sendiri adalah wujud seni yang holistic yang mampu menunjukan kemampuan manusia seutuhnya melalui ekspresi fisik dan emosional. Dengan demikian seni tari adalah medium yang paling tepat untuk menjadi platform ekspresi untuk penari difabel dan non difabel. Singkat kata, berkat dukungan berbagai pihak, pertunjukan tari inklusif akhirnya berhasil saya selenggarakan pada bulan September 2017 bersama teman-teman dari Ballet.id. Dan saya tidak mau berhenti disitu saja, karena itu saya ingin mewujudkan program tari inklusif serupa tahun ini, untuk teman-teman difabel dan masyarakat pada umumnya

Masalah yang Diangkat

Belum ada kesadaran di masyarakat akan disabilitas secara umum. Kaum difabel (baik laki-laki maupun perempuan) masih terpinggirkan dan masih dianggap berkemampuan di bawah masyarakat non-difabel. Isu mengenai kesetaraan difabel dan non-difabel ini menurut saya amat penting untuk kita beri perhatian lebih sehingga kesadaran masyarakat dapat meningkat. Sebagai wanita Indonesia, saya ingin masyarakat Indonesia, baik pria,wanita, difabel dan non-difabel memiliki kesempatan yang sama di dalam masyarakat untuk berkarya dan mengekspresikan dirinya. Pada kenyataannya kaum difabel memiliki banyak kelebihan yang dapat di ekspresikan untuk menjadi pembelajaran dalam hidup bermasyarakat dan yang diperlukan adalah kesempatan untuk dapat hidup berdampingan dengan masyarakat non-difabel agar kaum difabel dapat memenuhi seluruh potensinya dan berkontribusi positif di masyarakat. Melalui pertunjukan tari inklusif yang berhasil saya selenggaarakan tahun 2017 yang lalu, terbukti bahwa masyarakat difabel dan non-difabel dapat berkontribusi dengan setara untuk mewujudkan pertunjukan tersebut. Hal ini yang sungguh menggerakan hati saya untuk tidak berhenti disitu saya dan untuk tetap berkarya, mewujudkan lebih banyak kolaborasi antara difabel dan non-difabel sehingga kesadaran masyarakat bisa semakin meningkat dan semakin banyak teman-teman difabel bisa turut ambil bagian dalam berkesenian, terutama seni tari.

Indikator Sukses

1. Jumlah penonton yang hadir dalam penampilan pementasan ini termasuk penonton difabel dan non difabel. 2. Jumlah liputan dan media yang hadir pada saat proses koreografi dan pertunjukan. 3. Tersedianya aksesibilitas untuk para penari dan penonton, seperti Juru Bahasa Isyarat, akses tempat untuk kursi roda, whisperer untuk low vision dan buta, dll. Sehingga semua orang dapat menikmati pertunjukan ini tanpa terkecuali.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.250 Juta

Durasi Proyek

1 bulan