778 - WASIAT DARI TEGALREJO

Nama Inisiator

SARWININGSIH PRANOTO

Bidang Seni

sastra

Pengalaman

Kurang lebih 30 Tahun

Contoh Karya

CONTOH KARYA.zip

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

WASIAT DARI TEGALREJO, Sebuah Kajian kiprah Gusti Kanjeng Ratu Tegalrejo sebagai Tokoh Ekofeminisme yang merupakan penelitian tentang kehidupan beliau yang dikenal pula sebagai Ratu Ageng (1735-1803). Ia merupakan permaisyuri Sultan Hamengkubuwono I, ayah dari Sultan Hamengkubowono II dan nenek-buyut Pangeran Diponegoro. Yang akan dibahas dalam penelitian saya adalah keberanian dan ketetapan hati Ratu Ageng meninggalkan istana karena sikap patriakis dan nonagamis putranya (Sultan Hamengkubuwono II), untuk hidup ‘menepi’ di Tegalrejo. Tegalrejo yang terletak sekitar 4 KM dari Kraton Yogyakarta itu ia bangun lingkungannya menjadi wilayah yang subur-makmur dengan berbagai aneka tanaman dan pohon produktif untuk kesejahteraan rakyat, keindahan dan kecintaannya pada Bumi. Perannya dalam tahap ini, perempuan yang pernah menjadi komandan pasukan elit Kraton Yogyakarta ini tampil sebagai sosok ekofeminis yang kala itu belum terekspose. Inti kajian yang akan saya lakukan untuk mendalami kiprah Ratu Ageng dalam ‘mengolah alam’, di mana hasil kajian tersebut akan bisa diterapkan untuk melawan eko-anarkisme yang kini merajalela merusak Ibunda Bumi. Hasil kajian berupa: Penelitian untuk menambah khazanah perempuan-perempuan hebat di negeri ini, Antologi Puisi, Mini Biografi Ratu Ageng, Tokoh Ekofeminisme, Naskah Mini-Opera, Film pendek, Seni Kriya Batik Tulis-Kekayaan Alam Tegalrejo berkolaborasi dengan murid-murid SMK, dan Ziarah.

Latar Belakang Proyek

Sejujurnya, saya mendalami tentang pelestarian lingkungan setelah kembali belajar Sastra Hijau di Tatui Brazil beberapa puluh tahun yang lalu. Rasa keprihatinan yang mendalam pun terus tumbuh atas rusaknya Ibunda Bumi akibat eksploitasi yang dilakukan oleh para eko-anarkis. Dengan bekal seadanya, saya merintis Gerakan Sastra Hijau di Indonesia dengan menulis beberapa buku dan menyelenggarakan seminar tingkat nasional maupun internasional serta worshop bersama berbagai lembaga pendidikan, termasuk Perguruan Tinggi (bergandengan tangan dengan Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Kalimantan Selatan). Berbagai kegiatan yang saya lakukan sebagiann besar dapat diakses di Website: www.rayakultura.net Dari rasa keprihatinan tersebut menimbulkan dan menumbuhkan gagasan untuk berbuat sesuatu yang bisa diwariskan keada generasi muda. Saya pun melakukan banyak penelitian literer (naskah-naskah kuno) dan observasi lapangan yang sangat terbatas. Hasilnya, antara lain menemukan kisah Ratu Ageng yang sangat menakjubkan sebagai bahan penelitian yang hasilnya bisa menjadi bahan pembelajaran para pejuang lingkungan maupun diterapkan dalam kehidupan di masa sekarang dan yang akan datang.

Masalah yang Diangkat

Berdasarkan paparan tersebut di atas, kami berharap pihak Cipta Media Ekspresi memberikan dana hibah untuk penelitian yang telah saya paparkan tersebut di atas. Dana hibah akan saya kami pergunakan untuk: 1. Mencari bahan-bahan penelitian dari berbagai perpustakaan dan wawancara berbagai narasumber yang ada kaitannya dengan Ratu Ageng. Lokasi: Jakarta, Yogyakarta, wilayah Bantul dan sekitarnya, Sragen dan Makassar Sulawesi Selatan, sebagai bahan untuk menulis Antologi Puisi, Buku Biografi Ratu Ageng sebagai Tokoh Ekofeminis, Pertunjukkan Mini-Opera dan Pembuatan Batik bertema Pelestarian Lingkungan berbasis Batik Bantul yang dilakukan oleh perempuan pembatik. 2. Pengadaan material untuk mengemas hasil penelitian: pembuatan gamelan/alat musik dari bahan daur ulang, pencetakan buku antologi puisi, buku biografi dan naskah mini-operas, kostum penari untuk pementasan mini-opera dan biaya operasional. 3. Pembuatan Film Dokumenter Wasiat Dari Tegalrejo 4. Peluncuran hasil penelitian dengan mengangkat tema kajian: WASIAT DARI TEGALREJO, Sebuah Kajian Kiprah Ratu Ageng sebagai Tokoh Ekofeminisme dengan menggelar seminar, peluncuran buku dan pentas mini-opera serta Pameran Batik .Tempat akan ditentukan kemudian

Indikator Sukses

Point-point diatas terwujud 90%.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.600 Juta

Durasi Proyek

9 bulan