800 - Ampersand Audiodrama

Nama Inisiator

Nurhasanah

Bidang Seni

sastra

Pengalaman

10 tahun

Contoh Karya

Lampiran Daftar Karya.docx

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Saya ingin membuat audiodrama dari draft novel saya yang berjudul Ampersand. Audiodrama ini dibuat untuk menjadi pilihan lain dalam menikmati cerita novel itu. Orang bisa memilih antara ingin membaca atau mendengarkan saja karena tidak semua orang suka dan punya waktu untuk membaca. Audiodrama bisa menjadi pilihan untuk orang yang tidak punya waktu untuk membaca atau untuk orang yang tidak mampu/bisa membaca (misalnya penyandang tunanetra). Audiodrama ini akan dibuatkan website-nya sehingga setiap orang yang ingin mendengarkan bisa mengunduh langsung atau mendengarkan langsung dari sana. Untuk memperluas dan memperkenalkan ke lebih banyak orang (dan sekaligus memantik diskusi dan kreativitas ke lebih banyak orang juga), saya akan membawanya ke kafe-kafe untuk dijadikan pengganti musik pengiring di tempat itu. Juga menyebarkannya di kampus-kampus dan toko buku. Tapi di atas semuanya, saya ingin membuat konten yang baik. Kualitas suara, editing, dan mixing yang menyamai audiodrama di luar negeri. Saya ingin menunjukkan bahwa hal itu mungkin dan bisa dilakukan. Bahwa perempuan penulis seperti saya, yang suka bercerita di berbagai medium, punya pilihan lain untuk bercerita; dengan audiobook dan medium suara. Saya juga ingin berkolaborasi dengan seniman lain; pemusik, desainer grafis, ilustrator, web designer, web developer, dan audio engineering untuk mewujudkannya.

Latar Belakang Proyek

Produksi podcast dengan konten yang benar bagus masih sangat jarang di Indonesia. Saya ingin menjadi satu yang mencoba dan mengeksplorasi kemungkinan dan ruang kreatif medium suara dengan lebih baik lagi. Saya ingin membuat konten yang memadukan suara dan cerita dengan baik. Saya punya satu draft novel yang sedang diedit dan siap diterbitkan di sebuah penerbit mayor. Lalu saya melihat kemungkinan lain; bagaimana kalau novel ini kontennya saya buat menjadi audiodrama yang bukan hanya bisa menjadi pertimbangan medium untuk dinikmati, tapi juga menjadi bahan jelajah kreativitas yang saya punya. Bersama dengan beberapa teman yang tergabung dengan Poddium, saya ingin mewujudkannya. Tidak semua orang punya waktu untuk membaca. Bahkan, tidak semua orang suka membaca. Membaca buku, setidaknya buat saya, hanya satu dari sekian banyak cara untuk menikmati cerita. Medium visual seperti film menjadi pilihan yang sangat populer karena kemampuannya untuk mengkonstruksi imajinasi melalui medium audiovisual. Saya ingin yang lain. Saya ingin mengeksplorasi medium suara saja. Menjadikan draft novel itu sebagai audiodrama. Beberapa audiodrama pernah merajai radio di Indonesia di tahun 90-an. Saya ingin mencoba menjadi membuatnya kembali. Mengajak orang untuk mendengarkannya kembali. Lebih dari itu, kalau saya bisa, saya ingin menunjukkan bahwa hal itu bisa dilakukan kembali dengan lebih baik.

Masalah yang Diangkat

Podcast sudah menjadi sesuatu yang umum di luar negeri--begitu pengalaman saya ketika tinggal di USA selama dua tahun. Menjadi satu dari banyak pilihan medium untuk berkarya. Podcast (dengan beberapa turunannya berupa audiodrama dan lainnya) membuat pilihan untuk menikmati cerita bagi orang yang tidak memiliki banyak waktu untuk membaca buku atau untuk kasus khusus; tidak dapat membaca buku. Podcast yang bentuknya audio lebih mudah dinikmati karena bisa dilakukan sambil mengerjakan hal lain; menyetir, mengurus rumah, atau bahkan berolahraga. Saya ingin memeperkenalkan podcast di Indonesia dan menjadikannya sebagai salah satu medium untuk kerja kreatif yang bisa menjadi pilihan. Kondisi sekarang; podcast di dalam negeri belum banyak dikenal. Di tahun lalu, ketika saya baru saja membuat Poddium sebagai tempat kurasi dan produksi podcast, masalah yang saya hadapi adalah; bagaimana memperkenalkan podcast ke pendengar. Belum menyentuh sisi yang lebih penting, yaitu kualitas isi (konten) podcast itu sendiri. Saya juga ingin mengangkat kembali budaya lisan di Indonesia. Apalagi saya orang Minang, di mana bercerita secara lisan itu sudah menjadi hal yang turun-temurun diajarkan dari generasi ke generasi. Apa yang saya lakukan ini adalah usaha untuk membuat budaya lisan itu masuk ke ranah digital dan menjangkau lebih banyak orang.

Indikator Sukses

Indikator suksesnya proyek ini akan dilihat dari banyak unduhan dan jumlah pendengar yang mendengarkan langsung dari website, iTunes Podcast, dan Spotify. Di luar negeri, seperti di USA, podcast baru bisa dibilang berhasil kalau menyentuh angka total 2.000 streaming perpekan. Untuk proyek ini, saya menggunakan total statistik 100.000 unduhan dan streaming sampai akhir Februari 2019.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.94 Juta

Durasi Proyek

8 bulan