Nama Inisiator
Eva Riyanty Lubis
Bidang Seni
sastra
Pengalaman
5 tahun
Contoh Karya
DAFTAR BUKU EVA RIYANTY LUBIS.pdfKategori Proyek
perjalanan
Deskripsi Proyek
Negara Indonesia memang terbukti memiliki kekayaan alam dan budaya yang tidak akan habis untuk dibahas. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, sudah sewajibnya kita turut ambil bagian dalam melestarikan adat budaya tersebut. Pulau Samosir adalah tempat yang saya pilih untuk mencari ilham sekaligus ide dalam penulisan buku saya selanjutnya. Di sini, saya ingin bercengkrama sekaligus mengenal masyarakatnya lebih jauh. Berikut beberapa hal yang ingin saya lakukan untuk proyek kali ini: 1. Mempelajari budaya yang ada di Pulau Samosir. 2. Mewawancarai tokoh-tokoh adat di Pulau Samosir. 3. Mencari tahu secara mendalam seputar adat istiadat yang ada di Pulau Samosir. 4. Menyumbang buku kepada anak-anak yang tinggal di Pulau Samosir. 5. Menyaksikan berbagai festival dan kegiatan adat yang digelar.
Latar Belakang Proyek
Jika berlibur ke Kota Medan, jangan lupa singgah ke Danau Toba. Danau terluas di Asia Tenggara tersebut memiliki keindahan alam termasyhur hingga mancanegara. Nah, bila berwisata di Danau Toba, tidak afdol rasanya kalau belum mengunjungi Pulau Samosir. Untuk mengunjungi Pulau Samosir, cukup menggunakan kapal penyeberangan yang telah tersedia. Pulau Samosir merupakan surganya Danau Toba. Ada banyak sejarah yang bisa dipelajari di pulau ini. Begitu pula dengan kekayaan adat istiadatnya. Mengapa saya memilih Pulau Samosir? Meskipun saya tinggal di Padangsidimpuan, salah satu kota di Sumatera Utara, tetap saja saya belum pernah mengunjungi tempat luar biasa tersebut. Hingga usia saya kini mencapai 26 tahun. Saya rasa, masih banyak seluk-beluk Pulau Samosir yang bisa dipelajari dan diceritakan kepada khalayak ramai. Sebagai seorang penulis, saya selalu memiliki impian untuk menulis buku yang kaya akan budaya, kearifan lokal, dan tradisi di suatu daerah. Untuk menggapai impian tersebut, dibutuhkan riset mendalam alias terjun langsung ke lapangan. Sebelum mengunjungi daerah lain yang juga memiliki kekayaan yang sama, saya pikir Pulau Samosir bisa menjadi langkah awal yang baik.
Masalah yang Diangkat
Kendati Pulau Samosir merupakan salah satu tempat yang sudah terkenal hingga penjuru Indonesia, tetap saja masih banyak di luar sana yang belum mengenal lebih dekat tentangnya. Orang hanya tahu bahwa di Pulau Samosir terdapat dua Pulau yang juga terkenal, yakni Tomok dan Tuk Tuk. Selain itu, ada juga Sigale-Gale yang menjadi tujuan wisatawan. Padahal Pulau Samosir lebih dari itu. Samosir sangat pantas dieksplore lebih dalam lagi. Salah satunya dalam bentuk tulisan fiksi ataupun nonfiksi. Masih sangat jarang ditemui novel yang bersetting Pulau Samosir. Di tempat tinggal saya, perempuan selalu memiliki derajat lebih rendah dibanding lelaki. Perempuan yang melakukan perjalanan dianggap sebelah mata, meskipun sudah jelas kalau perjalanan itu dilakukan untuk bekerja. Mereka selalu menganggap perempuan lebih baik di rumah saja dengan segala urusan ibu rumah tangga. Sebagai seorang perempuan yang sudah menikah namun belum memiliki anak, saya selalu mereka hidup saya terkekang, terkurung, dan monoton. Sangat sulit mendapat ide baru. Seiring berjalan waktu, berbagai impian sulit digapail. Namun, waktu membuat saya kembali bersemangat. Di usia yang masih muda, saya masih bisa melakukan banyak hal. Membuktikan bahwa perempuan bisa menggapai impian. Perempuan bisa melakukan banyak kegiatan bermanfaat dan positif bagi banyak orang di luar sana.
Indikator Sukses
1. Terbitnya novel yang di dalamnya mengangkat kearifan lokal dan budaya Pulau Samosir. 2. Launcing buku di kota Medan dan Padangsidimpuan. 3. Tulisan perjalanan selama di Pulau Samosir di website pribadi saya, media cetak dan juga media online. 4. Proyek Sekeping Surga di Pulau Samosir menghasilkan dokumentasi berupa cerita, foto dan video dokumenter yang nantinya saya tampilkan di YouTube dan media sosial lainnya.
Dana yang Dibutuhkan
Rp.12 Juta
Durasi Proyek
1 bulan