924 - Koprasi guna

Nama Inisiator

Eka Patmawati

Bidang Seni

seni_pertunjukan

Pengalaman

5 Tahun

Contoh Karya

Lakon Segara Larung.JPG

Kategori Proyek

kerjasama_kolaborasi

Deskripsi Proyek

Koperasi Guna-guna (Guna-guna: berguna untuk ragam kebutuhan tidak menentuan urban; kebutuhan menyatukan kerja strategis, secara ketahanan ekonomi dan guna pengembangan diri otentik) adalah koperasi yang menaungi ragam pekerja prekariat yang mengandalkan penghasilan tak menentu dari kerja-kerja cabutan berbasis event dan inisiatif-inisiatif wirausaha kecil di ranah urban. Koperasi ini fokus pada pengelolaan human resource alternatif yang dimiliki dan dikelola bersama oleh jejaring pekerjanya sebagai upaya membuka pilihan-pilihan lain yang diabaikan rezim human resource yang berpihak pada profit korporasi dan juga rezim estetika seni budaya di kota yang seringkali tanpa sadar memarjinalkan penghasrat seni budaya pemula yang dari komunitas seni budaya yang ada semata karena tekanan pemenuhan kebutuhan ekonomi, kesempatan belajar yang tidak merata, juga situasi yang membuat peminat seni pemula harus bekerja di bidang-bidang tak sesuai dengan minatnya. Koperasi ini akan mengelola sumber daya pekerja berjejaring yang sudah kami miliki saat ini secara personal/individual. Visi jangka menengahnya adalah ruang belajar sesuai kebutuhan para anggota untuk saling tukar pengalaman atau sharing knowledge maupun mengejar kapasitas skill bersama yang tidak bisa kita capai tanpa berkolektif dalam platform koperasi untuk memodali bentuk diskusi, workshop dan pelatihan yang khas kebutuhan kami.

Latar Belakang Proyek

Saya pribadi berlatar belakang sebagai pemain teater dan penari. Saya menyelesaikan studi Hubungan Internasional dan kemudian untuk bertahan hidup mandiri di Jakarta saya lebih banyak bekerja untuk sistem pendukung EO untuk industri kreatif, sembari menjalankan usaha-usaha kecil, dan secara informal menjadi penyalur pekerjaan freelance untuk jejaring kawan-kawan yang masih kuliah dan anak-anak pramuka juga. Saya melihat ini adalah permasalahan banyak perempuan pekerja urban yang jangankan mengejar minat hasrat seni yang dicintai, namun untuk bertahan hidup di Jakarta kami harus mengambil kerja serabutan apapun. Saya melihat potensi perubahan budaya besar di dalam tantangan ini. Berangkat dari diskusi 4 orang yang bekerja di bidang industri kreatif, kemudian kami berinisiatif untuk membuat bentuk koperasi untuk menstrategikan kerja-kerja perbaikan kesejahteraan sekaligus langkah bersama untuk mewujudkan cita-cita yang tertunda oleh desakan ekonomi. Latar belakang kami sebagai inisiator beragam ada pembina pramuka, ada musisi dari komunitas musik taman surapati, seni pertunjukan meliputi perfomance art dari Kafha:Laboratory for humanity and culture, sanggar tari tradisional Svadara),bidang jurnalis,bidang pengelolaan art event, kewirausahaan dan industri fasyen dll. Tetapi corak visi kami sama yaitu subsistensi bersama dalam kerja-kerja untuk perubahan masyarakat.

Masalah yang Diangkat

Problematika kehidupan pekerja perempuan di sistem pendukung ekonomi kreatif maupun seni budaya dan tinggal kota metropolitan jauh lebih kompleks dari yang bisa difasilitasi oleh pemerintah maupun yang bisa dipahami oleh masyarakat Indonesia sendiri secara umum. Ketidakpastian pekerjaan dan ketidakpastian penghidupan, jam kerja untuk perempuan yang punya anak,batasan umur produktif dan kejelasan kontrak kerja. Tantangan ini membuat banyak cita-cita harus tertunda bila tidak dibunuh sama sekali. Pilihan untuk pengembangkan diri sesuai minat dalam bidang-bidang yang diinginkan bisa saja diwujudkan bila kami bekerja sama-sama menjawab tantangan bertahan secara ekonomi di ranah urban sekaligus merintis cita-cita.

Indikator Sukses

1. Terbentuknya Koperasi guna-guna yang bisa mengkoordinasikan kerja-kerja yang tadinya kami lakukan secara perorangan menjadi kerja-kerja kolektif yang efektif untuk mengakumulasi kekuatan ekonomi kecil dari individu menjadi kekuatan ekonomi bersama. 2. Kami punya tabungan bersama yang bisa menciptakan kepemilikan terhadap ruang-ruang belajar atau tempat workshop pengembangan diri para pekerja prekariat yang tak selalu punya pendidikan formal di bidang yang ditekuni/dikerjakan.

Dana yang Dibutuhkan

Rp.119 Juta

Durasi Proyek

9 bulan