027 - Seluler sebagai Media Kearifan Lokal & Budaya Komunikasi Politik di Sulawesi Tengah

Nama Inisiator

Achmad Herman, S.Sos, M.Si

Organisasi

NA

Deskripsi Proyek

Sulawesi Tengah adalah wilayah yang pernah dilanda konflik dan saat ini sedang gencar melaksanakan pembangunan. Kehidupan media massa dan penggunaan telepon seluler juga tumbuh secara signifikan. Ironisnya, media seluler hanya dimanfaatkan sebagai sarana hiburan semata tanpa ada konten-konten khusus yang bersifat menggali potensi kearifan lokal dan budaya komunikasi politik. Budaya komunikasi politik menjadi topik menarik karena Indonesia adalah negara yang paling banyak melakukan pemilihan kepala daerah, sehingga penggunaan seluler menjadi arena sosialisasi para kandidat

Tipe Konten

1. Informasi tentang kearifan lokal daerah sulteng dan lainnya di Indonesia.
2. Informasi tentang demokrasi di tingkat lokal
3. Informasi tentang budaya komunikasi politik

Masalah yang Diangkat

Masalah yang diangkat antara lain: 1) Mengetahui persepsi masyarakat terhadap konten seluler selama ini, 2) Mengetahui pendapat masyarakat tentang konten berbasis kearifan lokal, 3) Mengetahui pemanfaatan seluler dalam upaya membangun budaya komunikasi politik.

Solusi

Cara mengatasinya yakni 1) Melakukan survey/penelitian tentang pandangan masyarakat terhadap konten seluler, 2) Melakukan seminar atau diskusi sebagai upaya membangun pemahaman bersama dan pencarian solusi bagi konten yang baik, mulai dari level pendidikan dasar, menengah dan tinggi 3) Membuat iklan sebagai sarana sosialisasi kegiatan.

Strategi Distribusi

1. Melalui kuisioner
2. Melalui iklan media cetak, elektronik dan media luar ruang

Target Pengguna / Penerima Manfaat

Siswa kelas 1 SMA di 3 sekolah menengah atas di Kota Palu dan mahasiswa semester dua di 4 universitas di Kota Palu

Kuantitas Output Konten

Ide ini dalam bentuk layanan pesan yang akan dikirim berdasarkan jumlah target dan diupayakan di atas 100 orang perhari.

Indikator Sukses

Karena ini kegiatan dalam rangka membangun persepsi dan pemahaman maka indikator keberhasilannya antara lain: 1) antusiasme peserta untuk mengikuti kegiatan, 2) keterlibatan media dalam mempromosikan kegiatan secara tidak langsung, 3) keterlibatan institusi pendidikan dalam memberikan ruang sosialisasi. Hasil kegiatan ini nantinya akan dipublikasikan dalam bentuk hasil prosiding.

Lokasi

Palu, Sulawesi Tengah

Dana yang Dibutuhkan

Rp. 347 Juta

Durasi Proyek

10 Bulan