164 - Peta Risiko Bencana Seluler dan Pusat Informasi dan Mitigasi Bencana (PIMB)

Nama Inisiator

Misdarul Ihsan

Organisasi

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh

Deskripsi Proyek

Aceh merupakan daerah rawan bencana. Tidak satupun daerah di Aceh yang luput dari potensi bencana alam dan sosial. Sehingga diperlukan peta risiko bencana yang mudah diakses masyarakat untuk meningkatkan kesadaran pengurangan risiko bencana. AJI Banda Aceh akan membuat peta risiko bencana dengan medium seluler yang menampilkan risiko kebencanaan hingga tingkat kecamatan di Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Lhokseumawe, Aceh Tamiang. 9 daerah itu dipilih sebagai contoh karena paling rawan bencana. Aplikasi peta bencana dapat diakses melalui seluler itu, diproduksi oleh Pusat Informasi dan Mitigasi Bencana (PIMB). PIMB berfungsi untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi serta edukasi mitigasi bencana. PIMB dikelola AJI melibatkan jurnalis dan relawan di 9 daerah. Informasi potensi kebencanaan bersumber dari BMKG dan masyarakat setempat. PIMB juga menyebarkan informasi mengenai pengurangan risiko bencana dan mengedukasi kesiapsiagaan masyarakat. Penyebaran arus informasi dan edukasi kebencanaan menggunakan aplikasi seluler multiplatform. Ia akan mudah diakses oleh perangkat bergerak berbasis Android, iOS, Windows Phone, dan Blackberry, serta melalui SMS Gateway. Aplikasi ini disebarkan melalui Play Store, Appstore, Windows Market Place, dan App World sehingga masyarakat mudah mengunduh. Untuk SMS Gateway, masyarakat dapat mendaftarkan nomor telepon selulernya secara gratis. Alur-pesan dari dan ke PIMB tidak memakan biaya.

Tipe Konten

1. Aplikasi berbasis telepon seluler pintar yang berisi informasi kebencanaan dan mitigasi bencana (edukasi). Aplikasi ini juga dilengkapi dengan peta bencana Aceh (Aceh disaster map) tingkat kecamatan. 2. SMS Gateway

Masalah yang Diangkat

Mitigasi bencana sangat penting bagi Aceh. Aceh yang terletak di jalur Patahan Sumatera dan kawasan Samudera Hindia merupakan rawan bencana. Selain gempa dan tsunami, Aceh juga diancam oleh bencana gunung api, longsor, banjir, dll. Pasca tsunami berbagai mekanisme sistem peringatan dini telah dijalankan namun masih belum efektif. Hal ini dikarenakan kurangnya terlibat masyarakat dalam kampanye pengurangan risiko bencana yang dijalankan. Dan belum maksimalnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang mudah diakses masyarakat luas di daerah rawan bencana.

Masyarakat perkotaan Aceh yang familiar dengan aplikasi seluler berbasis Android, iOS, Windows Phone, dan Blackberry merupakan potensi yang dapat dimaksimalkan untuk kampanye dan edukasi penggurangan risiko bencana. Sementara di pedesaan, nyaris seluruh masyarakat mampu menggunakan SMS yang merupakan base aplikasi yang tersedia di ponsel, sehingga memudahkan dalam mengirim dan menerima informasi dan edukasi kebencanaan.

Solusi

Selain membangun aplikasi Pusat Informasi dan Mitigasi Bencana (untuk smartphone), program ini juga menyediakan layanan SMS Gateway. Beberapa aktivitas juga dilakukan yang bertujuan untuk peningkatan kapasitas SDM dalam pengurangan risiko bencana, di antaranya: 1. Memberikan pengetahuan dasar pada wartawan dan tokoh masyarakat mengenai kebencanaan dan sistem Pusat Informasi dan Mitigasi Bencana. 2. Mendaftar SMS premium ke salah satu jaringan operator 3. Membangun jaringan informasi dengan wartawan dan tokoh masyarakat di daerah rawan bencana 4. Membangun website pusat informasi dan mitigasi bencana Aceh

Strategi Distribusi

1. Strategi promosi Promosi aplikasi peta bencana melalui seluler dan PIMB dilakukan dengan cara menyebarkan informasi melalui media masa dan jejaring sosial. 2. Penyebaran Aplikasi disebarkan melalui Google Play Store, BlackBerry World, Apps store, Market Place, serta SMS gateway dan link juga disebarkan melalui jejaring sosial. 3. Keberlanjutan Setelah program peta risiko bencana mencakup sembilan kabupaten/kota dilanjutkan ke sembilan kabupaten kota yang lainnya. Serta mengformalkan PIMB sebagai lembaga yang melibatkan pemerintah, jurnalis/media serta masyarakat. 4. Verifikasi Informasi Informasi yang disebarkan terlebih dahulu diverifikasi ke berbagai pihak termasuk BMKG serta pemerintah setempat oleh jurnalis dari jejaring AJI Kota Banda Aceh.

Aplikasi Peta Risiko Bencana dan Pusat Informasi dan Mitigasi Bencana menyediakan informasi, materi edukasi, dan peta risiko bencana selama tujuh hari dalam seminggu.

Target Pengguna / Penerima Manfaat

Masyarakat Provinsi Aceh

Kuantitas Output Konten

NA

Indikator Sukses

1. Adanya aplikasi peta risiko bencana Aceh dan pusat informasi mitigasi bencana berbasis seluler (Android, iOS, Windows Phone, BlackBerry dan SMS Gateway) 2. Adanya jurnalis yang menjadi kontributor pusat informasi mitgasi di sembilan kabupaten/kota. 3. Adanya 150 info setiap bulan yg disebar melalui SMS, aplikasi seluler, dan website. 4. Terbangunnya sistem informasi kebencanaan.

Lokasi

Aceh

Dana yang Dibutuhkan

Rp. 706 Juta

Durasi Proyek

12 Bulan