Rekaman, Kolaborasi, Riset Lagu Tradisional |
||
---|---|---|
Tanggal | 05 Jun 2018 | |
Jam | ||
Lokasi | Rumah Tinggal | |
Alamat | Desa Tambouri, Sumba Timur | |
Daftar Hadir | Ata Ratu
Mai Nggiri Mbulu Manggal Joseph Lamont Nency Dwi Ratna Umbu Nai Yuku |
|
Tujuan | Preliminary discussions were held between Ata Ratu and the collaborators she selected about the appropriate number and content of lawiti suitable to the aim and title of each song. Following this May Nggiri, another female singer and childhood friend of Ata Ratu that had given up singing following her marriage recorded two songs. Mbulu Manggal recorded two more songs and Ata Ratu closed the event with two songs, the final song Ata Ratu performed was based on a traditional rice harvest dance song to accompany workers who would dance on top of the harvested rice to separate the grains from the chaff (Ludu Parinna /Lagu Injak Padi). This song was accompanied by a traditional male dancer.
Diskusi awal diadakan antara Ata Ratu dan kolaborator yang dipilihnya tentang jumlah dan konten lawiti yang sesuai dengan tujuan dan judul setiap lagu. Menyusul May Nggiri ini, penyanyi wanita lain dan teman masa kecil Ata Ratu yang berhenti bernyanyi setelah pernikahannya merekam dua lagu. Mbulu Manggal merekam dua lagu lagi dan Ata Ratu menutup acara dengan dua lagu, lagu terakhir yang dilakukan Ata Ratu didasarkan pada lagu tarian panen padi tradisional untuk menemani para pekerja yang akan menari di atas padi yang dipanen untuk memisahkan biji-bijian dari sekam (Ludu Parinna / Lagu Injak Padi). Lagu ini diiringi oleh penari pria tradisional. |
|
Ringkasan | ||
Hasil | Dokumentasi Hasil
https://www.youtube.com/watch?v=2i6Dv7Tn5Es https://www.youtube.com/watch?v=KYmG4shJjP4 https://www.youtube.com/watch?v=Ajteh6fMS_c |
|
Evaluasi | ||
Rekomendasi |