Laporan Aktivitas Merekam Ingatan Perempuan: Kumpulan Cerita Pendek
Oleh: Raisa Kamila
Ruhaeni Intan Riset Lapangan di Semarang
Tanggal
10 Aug 2018
Jam
12:00-14:00 WIB
Lokasi
Rumah Tubagus Svarajati, narasumber.
Alamat
Sari Rejo, Semarang Timur.
Daftar Hadir
Ruhaeni Intan
Tujuan
Tubagus Svarajati menulis sebuah memoar pendek di blognya tentang suasana pada saat reformasi Mei 1998 di Semarang. Saya menemuinya untuk mengetahui lebih dalam tentang situasi saat itu. Tubagus adalah keturunan Tionghoa dan warga Semarang.
Ringkasan
Hasil
Dari beliau, saya memperoleh informasi bahwa meskipun tidak terjadi kerusuhan di Semarang tetapi situasi mencekam selama berhari-hari sempat melanda warga keturunan Tionghoa. Dalam memoarnya, ia bahkan menulis kalau beberapa warga keturunan Tionghoa yang ia kenal menyimpan golok di rumah masing-masing untuk berjaga-jaga apabila kerusuhan meletus.
Evaluasi
Informasi yang saya peroleh dari beliau memperkuat dugaan saya tentang adanya ketakutan yang 'dimiliki' oleh sebagian besar warga keturunan Tionghoa di kota Semarang pada saat peristiwa reformasi 1998. Bahkan, ketakutan itu mereka rasakan sekalipun kerusuhan pada akhirnya tidak terjadi di kota tersebut.
Rekomendasi
Sejauh ini, narasumber yang saya wawancara kebanyakan adalah laki-laki. Saya sempat mewawancarai perempuan yaitu istri dari Yunantyo Adi (narasumber lainnya yang sudah saya laporkan sebelumnya) tetapi informasi yang saya peroleh tidak begitu berarti sehingga tidak dapat dijadikan ide cerita.