Wawancara dan meramban bersama ibu-ibu Kalijawi di dusun Sorowajan |
||
---|---|---|
Tanggal | 17 Sep 2018 | |
Jam | 11:00 - 13:00 | |
Lokasi | Hutan dan embung, rumah tinggal | |
Alamat | Gang Sadewa, Dusun Sorowajan Baru,Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta | |
Daftar Hadir | Marcellina Dwi Kencana Putri
Monika Swastyastu Ibu Lasiyah Ibu Rumiyati Ibu Rajio Ibu Surtinah Ibu Sum |
|
Tujuan | Aktivitas meramban dan mengumpulkan kayu umumnya dilakukan ibu-ibu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, khususnya dapur. Dalam kegiatan ini, peneliti ingin mengetahui tentang sejauh mana ibu-ibu memanfaatkan tanaman pangan liar dan bagaimana mereka mengakses wilayah embung dan hutan tempat tumbunya pangan liar. Pemetaan juga akan dilakukan secara partisipatoris dengan melibatkan ibu-ibu untuk menentukan lokasi tumbunya pangan liar. Terdapat lima ibu yang saat itu terlibat dalam pemetaan pangan liar di embung dan hutan di dusun Sorowajan Baru. | |
Ringkasan | ||
Hasil | Peneliti mewawancarai ibu-ibu tentang bagaimana mereka memperoleh pengetahuan tentang manfaat dan lokasi pangan liar yang ada di sekitar hutan dan embung, juga resep yang mereka gunakan untuk mengolah tumbuhan liar supaya dapat dikonsumsi. Lokasi tumbuhnya pangan liar kemudian ditandai dalam peta untuk dijadikan referensi untuk membuat peta persebaran tumbuhan liar di dekat pemukiman warga dan di hutan. Hasil aktivitas ini adalah peta persebaran tumbuhan pangan liar dan juga penuturan ibu-ibu tentang pengalaman meramban, pengetahuan dan kedekatan mereka terhadap lingkungan sekitar. | |
Evaluasi | Perlu ada pendataan yang lebih tersistematis untuk menjelaskan jenis, manfaat (baik konsumsi maupun ekologis), karakteristik dan juga cara mengolah atau memproses tumbuhan liar yang ada supaya bisa dimanfaatkan secara optimal dari tiap potensinya. Perlunya diadakan focus group discussion untuk membandingkan pengetahuan antara ibu yang satu dengan yang lainnya, agar diperoleh data yang valid dan terintegrasi. | |
Rekomendasi | Berhubung penelitian ini memberatkan pada pengumpulan data sekunder lewat pemetaan, peneliti harus dibekali dengan kemampuan untuk melakukan pemetaan partisipatoris. Diperlukan juga pihak yang memiliki pengetahuan mengenai tumbuhan pangan liar, supaya bisa menambahkan informasi dan memperkaya data. |