Pendidikan Instrumen Pemantauan Tayangan TV Tahap I di RKSP FM
Tujuan : Pendidikan Instrumen Pemantauan Tayangan TV Tahap I di RKSP FM
Lokasi : RKSP FM
Alamat : Pekon Pahmungan, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Lampung Barat, Lampung
Jam : 09.00 - 16.00 WIB (17-19 Februari 2012)
Hadir :
- Alfianto (JRKL)
- Andi Ismail Yusuf (Akademisi Universitas Muhhammadiyah Lampung)
- 6 orang pegiat RKSP FM
- 25 ibu rumahtangga perdesaan
Ringkasan :
Hari Pertama
- Peserta pelatihan hadir 15 menit sebelum pelatihan dimulai, panitia langsung meminta pada peserta yang sudah hadir mengisi daftar hadir dan membagikan alat tulis.
- Pelatihan hari pertama ini, diikuti oleh 25 perempuan dari Desa Pahmungan.
- Pelatihan dimulai pukul 09.30 Wib, secara resmi dibuka oleh Erwin Beni selaku ketua Radio Komunitas Suara Petani.
- Dalam sambutannya Erwin mengatakan bahwa, pelatihan ini akan berlangsung selama 3 hari.
- Dalam pelatihan ini, akan memberikan pemahaman tentang tayangan televisi.
- Harapannya ibu – ibu mengerti mana tontonan yang layak dan tidak layak untuk ditonton dan bisa serius dalam pelatihan ini.
- Hari pertama pelatihan, fasilitator membuka ruang perkenalan, terlebih dahulu fasilitator memperkenalkan diri dan selanjutnya secara bergantian peserta. *Fasilitator memberikan materi pengenalan media dan sejarah media di indonesia.
- Fasilitator lebih banyak bertanya terkait soal pemahaman peserta terhadap siaran TV, ini dilakukan bertujuan untuk melihat pemahaman awal peserta.
- Selain itu banyak permainan yang diberikan, untuk mengurai ketegangan peserta.
- Salah satu permainannya adalah, peserta diminta menarik garis pada 9 titik tanpa terputus.
- Fasilitator mengajak peserta membuat kontrak belajar diakhir sesi pelatihan pertama ini. Kontrak belajar dibuat bersama oleh peserta, dengan tujuan agar pelatihan selama 3 hari ini lebih tertib.
Hari Ke Dua
- Pelatihan ini diawali dengan refresh.
- Kemudian fasilitator membagi peserta dalam kelompok yang mana kelompok ditentukan dari usia anak.
- Peserta diminta mendiskusikan siaran sinetron era 90 an dan presentasi.
- Suasana forum pelatihan nampak hangat dengan adanya pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan peserta pada peserta yang mempresentasikan hasil diskusinya. *Setelah itu, pukul 12.15 wib dilanjutkan dengan Istirahat dan sholat.
- Sesi dilanjutkan kembali pada 13.00 wib, diawali dengan permainan.
- Fasilitator meminta peserta mengambil satu lembar kertas dan kertas tersebut harus melewati badan.
- Permainan tersebut memicu daya pikir ibu-ibu, yang mana kertas itu di robek tanpa terputus sehingga membentuk lingkaran, dengan begitu kertas dapat melewati seluruh badan.
- Setelah fasilitator mengajak bermain game, materi dilanjutkan dengan menjelaskan tayangan televisi dan pengaruhnya bagi masyarakat.
- Fasilitator memberikan contoh tayangan seperti sinetron, yang mana menampilkan adegan-adegan seorang mahasiswi yang berantem hanya karena masalah pacar.
- Ini menunjukkan bahwa tayangan televisi tidak semuanya berdampak positif.
- Materi diakhiri pukul 15.40 wib.
Hari Ke Tiga
- Fasilitator menyampaikan meteri terkait program penyiaran.
- Disini fasilitator menjelaskan bahwa penyiaran diatur oleh komisi penyiaran (KPI) yang tertuang dalam P3SPS.
- Kemudian peserta kembali dibentuk kelompok yang selanjutnya dibagikan potongan gambar - gambar.
- Dari potongan gambar tersebut peserta belajar menuliskan skenario.
- Peserta mulai berdiskusi dikelompok masing dan berbagi peran.
- Langkah pertama yang dilakukan adalah mengklaster potongan gambar, kemudian menempelkan di plano dan terakhir mendiskusikan alur ceritanya.
- Diakhir materi fasilitator memutar rekaman video selama tiga hari pelatihan.
- Pemutaran video seperti ini menjadi penting guna meningkatkan pemahaman bagi peserta akan penyiaran televisi dan pentingnya membuat video.
- Pasca pelatihan ini, peserta akan melakukan diskusi lanjutan terkait penyiaran, yang akan dimulai pada 26 februari 2012.