Beranda > Penerima Hibah CMB > Kartunet.com > Kartunet - Proposal Lengkap

Kartunet - Proposal Lengkap

250px-Kartunet.gif

Kartunet: Media Online Sosialisasi dan Pengembangan Komunitas Pemuda dengan Disabilitas

Organisasi

Kartunet (Karya Tunanetra) Community Indonesia adalah organisasi pemberdayaan komunitas muda dengan disabilitas yang didirikan pada 19 Januari 2006 oleh kaum muda tunanetra berlatar belakang pengetahuan di bidang teknologi informasi. Tujuan organisasi adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang inklusif dengan sosialisasi isu-isu disabilitas dan pengembangan minat dan bakat penyandang disabilitas di bidang penulisan, seni, teknologi informasi, dan ekonomi mandiri sehingga dapat ikut berkontribusi aktif dalam masyarakat. Kartunet memiliki sistem keanggotaan bersifat terbuka untuk umum, tak terbatas hanya tunanetra atau penyandang disabilitas lainnya.

Status Resmi

Kartunet Community Indonesia (KCI) adalah komunitas terbuka belum berbadan hukum.

Kontak Dimas Prasetyo Muharam

  • Situs web: Kartunet.com
  • Facebook: Kartunet
  • Twitter: @Kartunet
  • SMS: 087788802262, format SMS : KTN Isi Pesan

Posisi Pemimpin proyek

Lokasi DKI Jakarta

Deskripsi Proyek

Tujuan :

  1. Peningkatan intensitas informasi mengenai isu-isu disabilitas di masyarakat yang berasal dan dikelola oleh penyandang disabilitas di media massa dalam jaringan.

  2. Publik mengenal Kartunet.com sebagai media referensi terpecaya dan terdepan untuk informasi seputar disabilitas dan aksesibilitas.

  3. Bertambahnya jumlah kontributor situs dari kalangan penyandang disabilitas yang mampu mengangkat isu-isu disabilitas di sekitarnya ke muka publik dalam bentuk tulisan, baik berupa karya sastra atau artikel lainnya.

  4. Meningkatnya kepekaan dan pemahaman masyarakat terhadap penyandang disabilitas dan isu-isu tentang disabilitas.

Sasaran

A. Perbaikan kualitas tampilan website dan frekuensi terbit tulisan hingga rata-rata 7 tulisan tiap hari di portal Kartunet.com.

B. Variasi bentuk konten dengan pembuatan radio online yang disiarkan di situs Kartunet.com.

C. Kampanye program Indonesia Nyaman sebagai upaya meningkatkan kepekaan masyarakat pada aksesibilitas lingkungan publik.

D. Kompilasi artikel inspiratif dan info seputar disabilitas terpilih dari situs Kartunet.com dalam buku “Kreasi Menginspirasi”.

E. Sharing info tentang disabilitas via kuliah twitter.

F. Meningkatnya kemampuan menulis dan akses teknologi para penyandang disabilitas yang berdampak bertambahnya konten lokal.

G. Pelaksanaan proyek Kartunet.com dengan sistem administrasi profesional dan pelaporan keuangan yang transparan.

Latar belakang:

A. Keterkaitan pada topik: Meretas batas – kebhinekaan bermedia

Proyek ini hadir sebagai tanggapan pada masih minimnya pengetahuan masyarakat terhadap penyandang disabilitas (cacat) yang kemudian berdampak pada diskriminasi hak-hak mereka. Kartunet.com (Karya Tunanetra) memiliki dua fungsi utama yakni sebagai media online provider informasi tentang isu-isu disabilitas kepada masyarakat, serta pengembangan kemampuan penyandang disabilitas di bidang penulisan dan akses teknologi informasi.

Sebagai media online, Kartunet.com menyajikan berbagai tulisan informatif dan persuasif yang dibuat berdasarkan perspektif penyandang disabilitas dalam rubrik-rubrik:

  1. Tongkat Berita. Berita seputar isu-isu dan kegiatan penyandang disabilitas, artikel kisah inspiratif para penyandang disabilitas, dan opini publik terkait isu disabilitas.

  2. Hidangan Cerita. Menyajikan cerpen, puisi, cerita bersambung, cerita lucu, dan jenis sastra lain sebagai hiburan dan alternatif penyuara isu disabilitas.

  3. Gudang Tekno. Artikel-artikel mengenai teknologi aksesibel bagi penyandang disabilitas, komparasi pemanfaatan teknologi bagi penyandang disabilitas di dalam dan luar Indonesia, serta ulasan mengenai teknologi masa depan untuk mendukung aktivitas penyandang disabilitas.

  4. Diary Kaktus. Berisi tips, guideline, dan info mengenai seluk-beluk interaksi dengan penyandang disabilitas dalam format diary seorang tokoh rekaan redaksi.

  5. Kata video. Liputan mendalam dalam format video pada kehidupan penyandang disabilitas, sehingga masyarakat dapat mengenalnya lagi lebih dekat.

Sedangkan untuk pengembangan komunitas, Kartunet.com memfasilitasi forum-forum online dan offline sebagai media diskusi dan belajar dalam bidang penulisan, jurnalistik, dan teknologi informasi. Mengapa pelatihan menulis dan akses teknologi informasi penting? Karena untuk dapat menyuarakan aspirasinya, penyandang disabilitas perlu kemampuan menulis untuk kemudian mempublikasikannya melalui jaringan internet. Media online dipilih sebagai tempat yang accessible bagi penyandang disabilitas untuk saling interaksi dan berbagi pengetahuan tanpa dibatasi kendala mobilitas dan geografis.

B. Masalah yang ingin diatasi dan keterkaitan dengan aktivitas

Kurangnya pengetahuan masyarakat pada perihal disabilitas menjadi akar dari berbagai permasalahan yang dihadapi oleh mereka. Menurut definisinya, masalah tidak timbul hanya karena keterbatasan fisik/mental yang dimiliki penyandang disabilitas, melainkan masyarakat yang tidak mampu mengakomodasi aksesibilitas mereka di lingkungan sosial. Adapun masalah-masalah yang dapat terpecahkan dengan hadirnya Kartunet.com antara lain:

  1. Gep Berinteraksi Antara masyarakat dengan penyandang disabilitas: Kurangnya publikasi informasi mengenai penyandang disabilitas serta isu-isu yang terkait mengakibatkan masyarakat canggung ketika berhadapan dengan mereka. Dengan informasi yang baik, dalam artian sesuai dengan pespektif penyandang disabilitas, masyarakat akan menerima dan memperlakukan mereka sebagai bagian dari keberagaman. Seperti contoh ketika ada seorang tunanetra yang ingin menyeberang jalan. Mungkin orang di sekitarnya ada yang punya keinginan untuk membantu. Namun disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tentang bagaimana cara menuntunnya, ia jadi ragu dan hanya sebatas rasa kasian dalam hati.

  2. Terbatasnya Pemberitaan Kasus Disabilitas: Ketika ada kasus disabilitas seperti masalah diskriminasi, media massa terkadang hanya memberitakannya selintas lalu. Diperlukan media yang menaruh perhatian pada isu disabilitas yang mewartakan secara mendalam, sehingga ikut mendukung upaya advokasi isu tersebut. Dengan pemberitaan yang intensif, hal ini dapat mengarahkan opini masyarakat pada opini yang diharapkan oleh penyandang disabilitas untuk ikut mendukung dan sekaligus edukasi bagi masyarakat.

  3. Kurangnya referensi media provider info-info dunia disabilitas: Saat ini amat kurang dirasakan sumber informasi mengenai dunia disabilitas yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan, pelaku usaha, keluarga yang memiliki saudara dengan disabilitas, atau penyandang disabilitas itu sendiri. Seperti contoh saat kontraktor bangunan ingin membuat gedung yang aksesibel bagi penyandang disabilitas. Ia akan kesulitan untuk mendapatkan semacam guideline tentang cara membangun gedung yang aksesibel. Atau bagi keluarga yang anggotanya ada yang memiliki disabilitas. Tentu ia membutuhkan informasi bagaimana perlakuan yang tepat. Namun, saat ini informasi itu sulit ditemukan bahkan di internet.

  4. Kurangnya Aksesibilitas Ruang Publik: Masyarakat dan pembuat kebijakan memerlukan informasi yang didapat langsung dari penyandang disabilitas. Diperlukan media yang mampu menjembatani aspirasi mereka tentang aksesibilitas yang dibutuhkan. Seperti kasus pembuatan ram untuk pengguna kursi roda yang tingkat kemiringannya terlalu curam. Hal ini karena kurangnya pengetahuan developer yang tidak didapatkan langsung dari apa yang diinginkan oleh para penyandang disabilitas.

  5. Terbatasnya kemampuan penyandang disabilitas dalam mengakses teknologi informasi: Berbeda dengan orang awas (penglihatan baik), penyandang disabilitas khususnya tunanetra memerlukan keahlian khusus untuk dapat mengakses komputer dan internet agar dapat menyuarakan pendapat dan opininya melalui tulisan. Banyak kemampuan mereka seperti di bidang penulisan dan jurnalistik yang belum tereksplorasi optimal. Kehadiran IT diyakini mampu meningkatkan kualitas SDM untuk dapat berperan aktif dalam masyarakat. Maka, diperlukan media pengembangan kemampuan tersebut baik online ataupun offline.

C. Keterkaitan pada kategori: Konten Lokal, Kemitraan, Strategi Kreatif, Aksi, dan Teknologi Tepat Guna

Konten Lokal

Menerbitkan tulisan yang berasal dari pengunjung dan kontributor Kartunet.com terkait isu disabilitas. Konten ditulis oleh penyandang disabilitas atau masyarakat yang punya perhatian pada isu-isu disabilitas dari berbagai daerah di Indonesia.

Pembela

Ikut memperjuangkan kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas yang terkadang mendapat diskriminasi dari masyarakat melalui pemberitaan intensif di Kartunet.com. Advokasi dilakukan dengan membentuk opini publik agar mendukung perjuangan hak-hak penyandang disabilitas sebagai tekanan pada pihak yang diskriminatif.

Strategi kreatif

Melakukan pendekatan pada perubahan perilaku masyarakat, khususnya generasi muda, dalam melihat disabilitas sehingga berpartisipasi aktif dalam ikut mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif. Partisipasi ini terlihat dari saling tukar informasi di portal dan jejaring sosial, dan perilaku akomodatif pada penyandang disabilitas di kehidupan bermasyarakat.

Teknologi Tepat Guna

Menggunakan media online berupa website dan jejaring sosial sebagai wadah berinteraksi tanpa batasan bagi penyandang disabilitas dan masyarakat umum. Dengan bantuan software pembaca layar dan web accessibility yang baik, tunanetra dapat mengakses internet untuk belajar dan berhubungan ke dunia luar.

D. Aktifitas dan keterkaitan pada sasaran

  • Kontribusi untuk sasaran A – Perbaikan kualitas tampilan situs dan frekuensi terbit tulisan.

    Aktivitas:

    • Menggunakan jasa web designer profesional untuk memperbaiki tampilan visual dan peningkatan sistem.

    • Memberikan insentif untuk tiap naskah kontribusi luar redaksi sebagai stimulus publik, khususnya yang memiliki disabilitas, berpartisipasi dalam penerbitan tulisan. Seperti pada rubrik hidangan cerita yang akan mengangkat seluk-beluk kehidupan penyandang disabilitas melalui karya sastra, opini inklusif yang akan meminta esei opini dari masyarakat dan tokoh-tokoh dunia disabilitas mengenai topik-topik terkait disabilitas, dan gagasan teknologi aksesibel yang unik dan dapat menginspirasi penggiat teknologi untuk partisipasi merealisasikannya.

    • Menggunakan peralatan liputan seperti handycam, kamera foto, dan MP3 recorder. Handycam dan kamera foto akan digunakan oleh redaksi yang berasal dari orang awas atau penyandang disabilitas nonvisual untuk membuat semacam liputan video menyoroti kehidupan penyandang disabilitas lebih dekat. Sedangkan untuk MP3 recorder, akan dijadikan alat bantu reporter, khususnya yang tunanetra, untuk merekam hasil wawancara sebagai pengganti catatan manual. Tentu dalam pembuatan video dan display foto akan dibuat aksesibel bagi penyandang disabilitas. Seperti memberikan caption pada foto, running teks dan suara narator pada saat-saat yang tepat selama video berjalan.

  • Kontribusi untuk sasaran B – Variasi bentuk konten dengan pembuatan radio online yang disiarkan di situs Kartunet.com.

    Aktivitas:

    • Pembuatan radio online di portal Kartunet.com. Siaran diisi dan dikelola oleh komunitas dengan segmen-segmen seperti dialog dengan tokoh inspiratif, sandiwara radio yang diproduksi oleh penyandang disabilitas, dan talkshow bersama komunitas muda dengan disabilitas.

    • Tidak semua anggota komunitas memiliki fasilitas PC atau koneksi internet yang stabil untuk melakukan siaran dari kediaman masing-masing. Oleh karena itu diperlukan tempat khusus di basecamp Kartunet untuk melakukan siaran tersebut. Jadwal penyiar akan diberikan kepada mereka yang punya minat dalam dunia radio. Dengan adanya alat yang mendukung seperti mixer dan jumlah mic yang cukup, mereka dapat kesempatan untuk melatih bakat.

    • Selain itu, tiap bulan diharapkan ada tokoh tamu yang menjadi narasumber dalam program radio. Mereka hadir untuk sharing pengalaman, memberikan motivasi, atau wawancara langsung mengenai topik-topik terkait dunia disabilitas.

    • Selanjutnya hasil rekaman tiap program, akan didokumentasikan dalam CD. CD ini akan didistribusikan kepada penyandang disabilitas yang tidak dapat mengakses secara streaming karena fasilitas akses internet yang terbatas. Dapat pula CD ini didistribusikan kepada rekanan jejaring radio komunitas dan konvensional sekiranya mereka tertarik dengan rekaman acara kami dan bersedia untuk memutarnya di radio mereka.

  • Kontribusi untuk sasaran C - Kampanye program Indonesia Nyaman.

    Aktivitas:

    • Kampanye memanfaatkan twitter @kartunet dengan hashtag #IndonesiaNyaman dan sms gateway untuk saling berbagi informasi mengenai tempat-tempat dan fasilitas umum yang dinilai publik sudah atau belum accessible bagi penyandang disabilitas. Sebagai permulaan, lokasi sasaran akan difokuskan di DKI Jakarta

    • Kategori objek dalam program ini seperti gedung, fasilitas transportasi, web accessibility, pusat perekonomian, dan sarana institusi pendidikan. Laporan data yang didapat akan dipublikasikan di portal Kartunet.com. Sepuluh objek yang memenuhi kriteria dan terpilih oleh publik, akan diberi simbol aksesibilitas (awarding) tiap dua bulan.

    • Simbol aksesibilitas ini seperti sebuah tanda yang dicetak pada media tahan air seperti plastik keras atau seng yang kemudian dipasang di tempat-tempat terpilih agar masyarakat tahu bahwa tempat yang memiliki simbol tersebut berarti telah lolos uji aksesibilitas oleh tim Indonesia Nyaman. Sedangkan untuk aksesibilitas media digital seperti website, pemasangan simbol hanya berupa penyematan banner image pada website terpilih.

    • Buat objek-objek terpilih juga, tim redaksi Kartunet.com akan meliput secara eksklusif tempat tersebut untuk kemudian artikelnya dipublikasikan di Kartunet.com. Langkah ini dapat lebih memperdalam ulasan objek agar masyarakat lebih paham tentang konsep aksesibilitas dan dapat dijadikan acuan bagi objek-objek lain.

    • Diharapkan program ini mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Selain itu awarding yang diberikan akan jadi kebangaan pihak penerima dan mendorong pihak lain untuk ikut mengakomodasi aksesibilitas.

  • Kontribusi untuk sasaran D - Kompilasi artikel inspiratif dan info seputar disabilitas terpilih dari situs Kartunet.com dalam buku “Kreasi Menginspirasi”.

    Aktivitas:

    • Dari artikel-artikel yang sudah diterbitkan oleh redaksi selama satu tahun dipilih beberapa yang terbaik menurut pilihan publik untuk kemudian didokumentasikan dalam bentuk buku. Buku akan diterbitkan bekerja sama dengan nulisbuku.com, sehingga kami tidak perlu mengeluarkan biaya cetak dan calon pembaca yang tertarik dapat order melalui nulisbuku.com.

    • Di dalam buku ini, secara spesifik akan berisi beberapa profil tokoh inspiratif, artikel mengenai teknologi aksesibel, opini masyarakat mengenai topik-topik disabilitas, diary kaktus yang berisi tata cara dan guideline untuk memperlakukan penyandang disabilitas, serta karya sastra yang mengangkat isu-isu disabilitas. Di samping itu juga akan ada dua penulis tamu dari public figur yang akan memberikan pemikirannya tentang penyandang disabilitas agar lebih mengajak lagi masyarakat untuk peka dan melakukan aksi sosial untuk membantu penyandang disabilitas.

    • Buku ini diharapkan dapat lebih mendekatkan perihal disabilitas kepada masyarakat. Sehingga demikian, mereka paham bagaimana berinteraksi dengan penyandang disabilitas dan melakukan aksi konkrit untuk berpartisipasi membangun masyarakat inklusif.

    • Sebagai catatan, program ini baru akan diadakan pada akhir tahun. Jadi semacam book of the year dari Kartunet yang dihimpun dari artikel-artikel yang ditulis oleh redaksi dan pernah diterbitkan sebelumnya di Kartunet.com.

  • Kontribusi untuk sasaran E - Kuliah Kartunet via twitter.

    Aktivitas:

    • Membuat kuliah tweet interaktif tiap malam di twitter @kartunet dengan hashtag #KulNet. topik-topik yang dibahas sumbernya diambil dari artikel yang dalam pekan itu diterbitkan di Kartunet.com.

    • Tiap hari topik berbeda. Seperti pada hari Senin ada topik penulisan yang materi dan metode pembelajarannya disesuaikan agar aksesibel . Pada hari senin ada kuliah tweet tentang seni dan olahraga yang aksesibel bagi penyandang disabilitas. Di hari rabu, ada sharing tweet tentang teknologi aksesibel. Di hari Kamis, ada kuliah tweet tentang seluk beluk disabilitas seperti cara yang tepat untuk menuntun tunanetra, etika ketika berbicara dengan tunarungu, atau tentang transportasi yang aksesibel. Pada hari jum’at akan diisi tentang renungan tentang keadaan penyandang disabilitas dengan kisah-kisah yang inspiratif.

    • Strategi ini dilakukan untuk lebih memudahkan masyarakat dalam mengkonsumsi info-info seputar disabilitas yang diproduksi oleh situs Kartunet.com. Buat mereka yang tidak sempat untuk membaca full artikel di situs, dapat tetap mengikuti perkembangan isu disabilitas dan belajar bersama dari twitter @Kartunet.

  • Kontribusi untuk sasaran F - Meningkatnya kemampuan menulis dan akses teknologi para penyandang disabilitas anggota komunitas.

    Aktivitas:

    • Membuat kelas-kelas online belajar ilmu penulisan, akses teknologi, atau bahasa asing via forum diskusi Kartunet.com dengan fasilitator-fasilitator berkualitas. Pelatihan yang dilakukan memiliki tujuan utama peningkatan skill pengurus dan anggota komunitas. Materi yang diajarkan seperti pelatihan komputer, social network, penulisan kreatif, jurnalistik, dan blogging.

    • Tiap bulan akan ada sekali pertemuan offline yang mempertemukan langsung komunitas dengan pemateri. Di sini komunitas memerlukan tempat untuk berkumpul yang nyaman dan aksesibel demi menjamin proses belajar. Selain itu, pada saat pelatihan komputer dan menulis kami pun amat memerlukan fasilitas laptop dan internet yang dapat dipakai oleh komunitas secara gratis, terutama mereka yang tidak/belum memiliki laptop. Meski jumlah yang diminta lima unit, fasilitas tersebut sudah cukup untuk dipakai bergantian dalam kelas-kelas kecil pelatihan komputer dan menulis.

  • Kontribusi untuk sasaran G -Pelaksanaan proyek Kartunet.com dengan sistem administrasi profesional dan pelaporan keuangan yang transparan.

    Aktivitas:

    • Menyewa rumah kantor dengan posisi mudah diakses oleh jalur transportasi untuk mempermudah mobilitas penyandang disabilitas. Rumah ini akan dipakai untuk lokasi kerja redaksi yang nyaman sehingga artikel-artikel yang dihasilkan pun akan optimal. Tak adanya basecamp Kartunet selama ini amat menyulitkan terutama ketika ada rekanan yang ingin berkunjung, atau ada masyarakat yang ingin bertemu langsung untuk mengenal kartunet dan disabilitas lebih jauh. Selain itu, adanya rumah sewaan ini pun akan menjadi tempat bagi komunitas yang ingin belajar penulisan dan internet, baik yang diadakan resmi oleh Kartunet atau sharing sesama anggota komunitas.

    • Menyediakan peralatan berupa laptop yang dilengkapi software pembaca layar dan hotspot internet. Seperti yang sudah dijelaskan pada sasaran F bahwa laptop akan digunakan untuk pelatihan penulisan dan internet bagi komunitas. Untuk tim redaksi, akan digunakan laptop milik pribadi sehingga laptop hibah dapat digunakan sepanjang hari oleh komunitas secara bergantian untuk belajar.

    • Mempekerjakan seorang staf awas (tanpa keterbatasan penglihatan) untuk bidang kesekretariatan, administrasi organisasi, dan keuangan.

E. Latar belakang dan demografi pelaku proyek

Pemimpin proyek

Laki-laki tunanetra low vision dengan pengalaman berorganisasi selama 3 tahun baik internal/eksternal kampus, dan pengalaman menulis kolom opini suara mahasiswa di koran nasional selama 2 tahun, berumur 23 tahun dari kelas menengah bawah. Punya hobi menulis, blogging, mempelajari hal baru di internet, dan punya kepekaan terhadap isu-isu sosial lingkungan. Berstatus mahasiswa aktif semester akhir jurusan Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Pelaku Proyek

Perempuan dan laki-laki dengan kisaran umur 15 – 35 tahun berasal dari penyandang disabilitas dan normal yang mayoritas berstatus pelajar, mahasiswa, dan pekerja dengan kompetensi masing-masing di bidang teknologi informasi, penulisan, psikologi, komunikasi, pendidikan, ekonomi akutansi, dan bahasa.

F. Demografik kelompok target

  • Pelajar, mahasiswa, dan kaum muda kisaran umur 15 – 35 tahun di seluruh Indonesia sebagai inti kampanye. Mereka adalah lapisan di masyarakat yang masih relatif mudah untuk menerima perubahan, dan cenderung aktif dalam dunia maya.

  • Kaum muda dengan disabilitas kisaran umur 15 – 35 tahun sebagai kontributor utama informasi dalam portal dan SDM yang akan diberdayakan potensi-potensinya.

  • Masyarakat umum terutama mereka yang punya anggota keluarga dengan disabilitas dan para pembuat kebijakan.

G. Hasil yang diharapkan dan indikator keberhasilan

Proyek ini diharapkan dapat membiasakan isu-isu disabilitas ke tengah masyarakat sehingga paham bagaimana memperlakukan para penyandang disabilitas. Dari informasi yang disediakan oleh Kartunet.com, masyarakat tahu bahwa penyandang disabilitas pun memiliki potensi dan mampu berkontribusi dalam masyarakat. Selain itu, akan terbentuk pula komunitas muda dengan disabilitas yang mampu mandiri dengan berbagai potensi unik dan dapat mengakses teknologi sebagai alat bantu mencapai kesetaraan dengan yang lain.

Indikator keberhasilan:

  • Popularitas situs di internet. Seperti 300 visitor situs tiap hari, target pagerank google minimal 5, ranking Alexa masuk 700.000 global, dan peningkatan traffic yang dilihat dari google analitic.

  • Popularitas situs di kalangan blogger. Dapat diketahui dari banyaknya jumlah blog/situs yang mengulas dan memberikan backlinks ke situs kartunet.com

  • Popularitas jejaring sosial. Dapat diketahui dari jumlah friends dan fans Facebook minimal 3000 dan followers twitter sejumlah 1000 accounts.

  • Frekuensi penerbitan tiap rubrik yang rutin dan terjadwal.

  • Branding image Kartunet.com sebagai media dalam jaringan karya tunanetra dikenal di masyarakat.

  • Memiliki anggota komunitas dari penyandang disabilitas sejumlah 200 orang dengan kemampuan untuk mengakses IT dan skill lainnya.

  • Memiliki mitra kerja sama aktif baik media massa, pemerintah, & LSM.

H. Keterkaitan proyek dengan perbaikan media dan keadilan sosial

Perbaikan media

Proyek Kartunet.com berharap dapat meningkatkan baik dari segi kualitas atau kuantitas artikel dan informasi mengenai disabilitas di masyarakat melalui media online yang sebelumnya tak mendapatkan cukup perhatian dari media-media arus utama. Selain itu, dengan media yang langsung dikelola oleh penyandang disabilitas akan menjamin informasi yang dihasilkan sesuai dengan fakta disabilitas di lapangan bukan hanya dari kacamata jurnalis yang mungkin belum pernah berinteraksi dengan penyandang disabilitas sebelumnya..

Keadilan sosial

Advokasi dari proyek ini adalah media online Kartunet.com yang accessible memungkinkan para penyandang disabilitas khususnya tunanetra untuk menyuarakan pendapatnya ke muka publik secara langsung. Media online ini dapat diakses oleh mereka dari mana saja baik dengan perangkat mobile atau komputer. Sehingga demikian, mereka pun dapat ikut membentuk wacana tentang disabilitas di masyarakat, dan bukan hanya menjadi objek eksploitasi.

I. Durasi waktu aktifitas dilaksanakan:

Januari – Desember 2012

J. Total kebutuhan dana untuk melakukan aktifitas:

USD 27,161.67 ~ Rp. 244.455.000,00

K. Kontribusi organisasi:

  • Pemimpin proyek tidak dibayar

  • Dua unit komputer PC.

  • Satu buah headset.

L. Kontribusi dari kelompok target:

  • Interaksi pengunjung Kartunet.com pada forum-forum diskusi.

  • Kiriman tulisan pada rubrik-rubrik Kartunet.com dari para kontributor.

  • Kerja sama dengan komunitas dan lembaga yang memiliki minat pada teknologi informasi.

  • Dukungan dari organisasi-organisasi penyandang disabilitas sebagai mitra kerja aktif.