Hpku-Teman Belajarku - Proposal Lengkap



250px-Hpku-Teman_Belajarku.jpg

Organisasi

Gerakan 1000guru adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bersifat non-profit, indipenden, dan terbuka. Spirit dari lembaga ini adalah “gerakan” atau “tindakan” bahwa semua orang bisa menjadi guru dan berkontribusi untuk meningkatkan level pendidikan di Indonesia. Kegiatan utamanya adalah pembelajaran jarak jauh oleh guru relawan 1000guru kepada para siswa dengan memanfaatkan teknologi video telekonferensi. Dan membuat video pembelajaran yang bisa di download secara gratis melalui 1000guru.net

Status resmi

-

Kontak

Ali Sahbana

  • Situs web: -
  • Facebook: -
  • Twitter: -
  • SMS: 087788802262, format SMS : HPKU Isi Pesan

Posisi

Pemimpin proyek

Lokasi

Kota dan Kabupaten Kediri

Deskripsi Proyek

Tujuan:

Sosialisasi pemanfaatan Hp yang sehat, terutama dibidang pendidikan (guru dan siswa) dalam seminar dan workshop pembuatan video pembelajaran berdurasi pendek berformat 3gp dan mempublikasikannya secara gratis melalui berbagai media, termasuk dari Hp ke Hp dan dari internet ke Hp.

Sasaran:

-

Latar belakang:

A. Keterkaitan pada topik: Meretas batas kebhinekaan bermedia

Jumlah pengguna HP di Indonesia tercatat sebanyak 116 juta (Wireless Intelligent, per September 2008) dan menempati urutan ke-6 terbanyak di dunia. Namun kenyataan di lapangan ternyata belum seperti kondisi ideal yang diharapkan. Dari sejumlah pengguna mobile di Indonesia ternyata sebagian besar hanya diperuntukkan untuk telepon, SMS dan chatting. Belum banyak yang digunakan untuk pemanfaatan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Tantangan yang ada adalah belum banyak tersedia konten-konten pembelajaran berbasis mobile yang bisa diakses secara luas. Kebanyakan konten yang beredar di pasaran masih didominasi konten hiburan, Kenyataan ini memunculkan kebutuhan akan adanya pengembangan-pengembangan konten/aplikasi berbasis perangkat bergerak yang lebih banyak, beragam, murah dan mudah diakses

Disadari atau tidak memang segala sesuatu di dunia ini selalu hadir dalam dua sisi (positif dan negatif), tak terkecuali telepon selular, tinggal bagaimana kita mengelola agar sisi positif berperan lebih disbanding sisi negatifnya. Kiranya kita sepakat bahwa kecepatan dan ketepatan akses komunikasi tentulah merupakan hal yang sangat positif bagi para pelajar dan siapa saja yang hidup di jaman ini.

Di samping hal positif seperti tersebut di atas, kehadiran telepon selular juga mengandung konsekwensi logis dengan berbagai dampak negatifnya. Bagaimana tidak? Pengguna telepon selular selaku konsumen kini telah sedemikian dimanjakan oleh segudang fasilitas mudah dan murah yang ditawarkan produsen untuk dapat mengakses informasi global tanpa batas, sehingga siswa yang nota bene belum cukup memiliki perisai atau bekal mental yang memadai, cenderung lebih suka melihat, membaca bahkan mengambil sajian yang terlalu vulgar yang bertentangan dengan nilai budaya dan ajaran agama semacam foto dan video seronok/porno yang terdapat di internet. Hal inilah yang sering dijadikan alasan keprihatinan akan maraknya penggunaan ponsel yang kini menjadi salah satu trend kehidupan modern.

Tetapi andaikan kita secara bersama sama bergandengan tangan memberi pengertian dan membuat pilihan dengan berinovasi membuat konten-konten ponsel yang baik dan bermanfaat tentu lambat laun, ini merupakan sarana belajar yang efektif dan menyenangkan. Sehingga sarana komunikasi yang familier dan dibutuhkan ini merupakann salah pilihan bagi para pelajar untuk menambah pengetahuan dan bukannya menjadi momok bagi dunia pendidikan. Semua komponen masyarakat di berbagai pulau lain akan mampu melakukan hal yang sama untuk memenuhi kebutuhan akses terhadap informasi.

B. Masalah yang ingin diatasi dan keterkaitan dengan aktivitas

Keinginan yang kuat untuk memajukan pendidikan melalui teknologi tepat guna adalah menjadi pertimbangan utama diajukannya ide ini, penguasaan pemanfaatan teknologi informasi dikalangan pendidikan baik guru maupun siswa harus terus diupayakan, permasalahan yang ada saat ini menjadi tantangan, masalah yang ingin diatasi ada dua yaitu:

  1. Belum adanya usaha yang intensif dan terprogram dalam pemanfaatan Hp di lingkungan pendidikan.
  2. Belum banyak konten Hp untuk pendidikan yang mudah, murah dan bisa di akses secara luas.

C. Keterkaitan pada kategori: Aksi, strategi kreatif

Aksi

Memberikan motivasi kepada siswa dan skill kepada guru untuk memanfaatkan Hp guna mendukung kwalitas penbelajaran di sekolah dalam kegiatan yang intensif dan terprogram.

Strategi Kreatif

Menggunakan perubahan perilaku siswa untuk lebih memilih hal yang positif dalam pemanfaatan Hp, salah satu penyebabnya adalah kreatifitas guru dalam membuat video pembelajaran. Teknik pembuatan video pembelajaran disini sengaja dipilih yang mudah diaplikasikan oleh guru, dengan asumsi guru telah menguasai operasi dasar komputer. Dan sengaja di pilih format 3gp karena hampir semua Hp yang dilengkapi kamera (saat ini harganya relative murah ) bisa dipergunakan untuk memutar video 3gp. Secara garis besar pembuatan video pembelajaran adalah sebagai berikut:

Screenshot_2017-03-27_16.59.31.png

Skema pembuatan video pembelajaran proyek “Hp-ku Teman Belajarku”.

Materi sebetulnya tidak harus berupa slide presentasi, juga bisa gambar-gambar atau tulisan yang mendukung topik, bahkan kita juga bisa melengkapi dengan digital pen untuk membuat coretan/ tulisan saat presentasi, dan slide presentasi (pelajaran sekolah, umum) saat ini sudah banyak yang di bagikan di internet untuk dijadikan acuan.

Perekaman layar dari materi yang disampaikan adalah dengan cara sederhana menggunakan sebuah software trial yaitu Camtasia Studio dan hasilnya berupa video, untuk mengkonversi ke format file 3gp digunakan software free Pazera 3gp Converter.

Dari hasil video pembelajaran 3gp, bisa didistribusikan (share) lewat computer – computer, computer ke Hp atau Hp-Hp (bluetooth) dan juga bisa menggunakan layanan MMS. Serta bisa dibagikan ke semua orang lewat internet salah satu contohnya di Blog Hpku Teman Belajarku.

D. Aktifitas dan keterkaitan pada sasaran

  • Kontribusi untuk sasaran A – Seminar “Sosialisasi Pemanfaatan Hp Yang Sehat “

Aktivitas:

  • Seminar ini utamanya ditujukan untuk siswa diharapkan dari seminar ini akan tumbuh kesadaran akan pemanfaatan Hp yang sehat, metode penyampaian materi akan digunakan pendekatan psikologi remaja dan disampaikan oleh motivator yang akrab dengan pemanfaatan media utamanya Hp, dengan pendekatan spiritual relegi diharapkan pesan-pesan dalam seminar akan diterima peserta.

  • Kontribusi untuk sasaran B – Workshop “Pembuatan Video Pembelajaran 3gp”

Aktivitas:

  • Kegiatan strategis ini ditujukan untuk guru supaya timbul minat dan punya kemampuan untuk membuat video pembelajaran utamanya saat di kelas, rekaman video dikelas ini akan bermanfaat sebagai bahan evaluasi bagi guru, manajemen sekolah dan pengawas pendidikan, sehingga mutu pembelajaran bisa terus ditingkatkan.

  • Kontribusi untuk sasaran C - Kuisioner “Perlu Nggak ? Hp untuk Pelajar”

Aktivitas:

  • Jajak pendapat ini bertujuan untuk mendapatkan data yang otentik dari koresponden pelaku pemakai Hp di lingkungan pendidikan, mulai dari siswa, guru, manajemen sekolah, pengawas pendidikan, wali murid, dan juga konsultan pendidikan. Hasil kuisioner akan kami komunikasikan kepada penentu kebijakan serta pembuat aturan pemakaian Hp di sekolah. Selain itu di lakukan testimoni dari beberapa Stake Holder.

  • Kontribusi untuk sasaran D - Lomba “Cipta Video Pembelajaran 3gp”

Aktivitas:

  • Melalui lomba ini diharapkan setelah masa program ini berakhir (1 tahun) dihasilkan lebih dari 1000 video pembelajaran, dan kita publikasikan melalui media cetak dan elektronik utamanya diwilayah Kediri, serta menyebarluaskan supaya bisa dinikmati secara gratis melalui media off line dan media online yaitu internet.

E.Latar belakang dan demografi pelaku proyek

Pemimpin proyek

Guru TIK.MAN II Kediri Kota Kediri.

Pelaku Proyek

Terdiri dari 3 orang, 1 orang guru laki-laki bertugas di daerah Kota Kediri dan 1 orang guru perempuan bertugas di Kabupaten Kediri , dan 1 orang laki-laki pegawai dengan kwalifikasi teknisi computer dan praktisi IT.

F. Demografik kelompok target

Terdiri dari 3 orang, 1 orang guru laki-laki bertugas di daerah Kota Kediri dan 1 orang guru perempuan bertugas di Kabupaten Kediri , dan 1 orang laki-laki pegawai dengan kwalifikasi teknisi computer dan praktisi IT.

G. Hasil yang diharapkan dan indikator keberhasilan

  • Timbulnya kesadaran dilingkungan pendidikan terutama pelajar untuk memanfaatkan Hp yang sehat guna mendukung pembelajaran di sekolah.
  • Timbulnya minat dan kemampuan Guru untuk membuat video pembelajaran berformat 3gp, yang sangat bermanfaat untuk interaksi pembelajaran bagi Guru dan Siswa.
  • Tidak ada lagi aturan pelarangan pemakaian Hp di lingkungan sekolah dan ada tatatertib serta mekanisme sistem pengawasan pemanfaatan Hp.
  • Dalam satu tahun pelaksanaan workshop video pembelajaran 3gp, dihasilkan lebih dari 1000 buah video dan bisa di download melalui internet secara gratis.

Indikator:

  • Pada tahun 2013 nanti, di sekolah menengah atas di kota dan kabupaten Kediri telah tercipta budaya pemanfaatan Hp yang sehat, dan pemanfaatan ini benar-benar bisa dirasakan dalam peningkatan mutu pembelajaran di lingkungan pendidikan. Sehingga tujuan proyek yaitu menumbuhkan kebebasan dan etika bermedia dalam hal ini untuk media Hp tercapai.

H. Keterkaitan proyek dengan perbaikan media dan keadilan sosial

-

I. Durasi waktu aktifitas dilaksanakan:

Januari s/d Desember 2012 (1 tahun)

J. Total kebutuhan dana untuk melakukan aktivitas:

USD 19,617.65 ~ Rp. 166.750.000,-

K. Sumber dana lain (bila ada):

  • Operator Seluler
  • Kementrian Pendidikan Kota dan Kab. Kediri
  • Kementrian Agama Kota dan Kab. Kediri

L. Kontribusi organisasi:

-

M. Kontribusi dari kelompok target:

-

N. Keberlanjutan program:

  • Bisa diterapkan secara luas Pemanfaatan Hp untuk mendukung pembelajaran dengan membuat video pembelajaran 3gp ini sangat mungkin diterapkan atau diadopsi secara luas, utamanya tentunya di bidang pendidikan dan tentunya bukan hanya di wilayah Kediri bahkan mungkin di seluruh wilayah Indonesia.
  • Pelayanan public Melihat sederhananya dan murah dalam proses pembuatan media video 3gp ini, sangat mungkin untuk diterapkan pada pelayanan publik, serta dukungan teknologi share data yang simpel (bluetoot). Sebagai contoh misal untuk memberi informasi pengurusan KTP elektronik, jika itu disampaikan dalam bentuk Video 3gp maka masyarakat akan lebih mudah dan tentunya juga lebih transparan.
  • Sarana Belajar Kelas Bawah Salah satu problema pendidikan di Indonesia adalah belum meratanya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, contoh dari persoalan tersebut adalah masih tingginya angka putus sekolah, dengan sarana video pembelajaran 3gp ini anak putus sekolah, misalnya karena harus bekerja bisa memanfaatkan sebagai salah satu alternative sarana belajar, karena ternyata menurut pengamatan penulis banyak diantara mereka yang putus sekolah tetapi punya Hp.
  • Potensial Untuk Bisnis Dengan maraknya kasus “penyedot pulsa” saat ini menjadikan kita prehatin dengan perkembangan pemanfaatan Hp, tentunya kita sepakat jika ada pemanfaatan yang lebih baik misalnya dalam bidang pendidikan yang tentunya harus merupakan upaya penyedia layanan (operator Hp) dan praktisi inovasi mobile phone untuk memberi pilihan yang lebih berguna dan tentunya harus dikemas semenarik mungkin, Video Pembelajaran 3gp ini sebagai alternative untuk menambah rating pemanfaatan MMS.
Tags:



January 2012 | CC BY-SA 3.0