Mitra Kerja Penyandang Disabilitas - Laporan Narasi Pertanggung Jawaban Hibah Termin I



Mitra Kerja Penyandang Disabilitas

ICT Watch

Instruksi untuk mengisi laporan penerimaan hibah

ICT Watch mengharuskan seluruh penerima hibah melaporkan kegiatan mereka dalam bentuk laporan naratif dan laporan keuangan berdasarkan Perjanjian Penerima Hibah Cipta Media Seluler yang telah disepakati kedua belah pihak. Laporan naratif disarankan dalam bentuk lima hingga tujuh halaman.

Laporan dapat dikirimkan melalui surel atau dokumen asli

Penerima hibah : Rubby Emir (Komunitas Sanggar Saujana)

Periode Laporan : 20 Agustus 2014 hingga 01 April 2015

Proyek : Mitra Kerja Penyandang Disabilitas

Berbasis Komunitas AKUMASSA.ORG dan Pengembangan Kerja Komunitas Pemantauan Media Oleh Komunitas di Tingkat Lokal

1. Pembelajaran

Silahkan tuliskan pembelajaran, acara-acara yang anda buat/ alami yang dapat membuat perubahan dalam satu tahun kedepan sebagai hasil dari upaya upaya yang anda buat dibawah hibah yang anda terima, perubahan-perubahan yang anda percaya dapat membatu organisasi/ komunitas anda mencapai tujuan-tujuannya dan/ atau kesulitan dan tantangan yang tidak anda perkirakan yang anda temukan dalam periode pelaporan hibah ini.

1. Hasil Diskusi Kelompok Terarah

Diskusi kelompok terararah memberikan kami pengetahuan penting tentang kebutuhan orang dengan disabilitas dalam kaitannya dengan akses kepada pekerjaan, termasuk informasi pekerjaan. Poin-poin penting yang kami anggap merupakan pembelajaran adalah:

  • Konten khusus yang diminati oleh penyandang disabilitas seperti jenis media (buku suara, video, artikel) maupun genrenya.

  • Antar muka dari website dan aplikasi Android yang akan dikembangkan

  • Informasi penting yang perlu dibagikan terkait dengan pengguna dari sisi pencari kerja, penyedia kerja dan lowongannya.

2. Karakteristik yang berbeda dari masing-masing jenis disabilitas.

Dari interaksi Saujana dengan penyandang disabilitas, kami mendapatkan pengetahuan yang relatif baru bahwa tiap penyandang disabilitas dari jenis yang berbeda memiliki karakteristik yang berbeda pula. Hal ini relevan diketahui agar kami menerapkan pendekatan yang sesuai dengan kekhasan mereka.

  • Orang dengan disabilitas secara umum memiliki masalah dengan kepercayaan diri mereka. Hal ini sebagai dampak dari stigma dan diskriminasi dari masyarakat atau lingkungan tinggal mereka.

  • Orang dengan disabilitas yang pernah tergabung dalam komunitas atau organisasi disabilitas biasanya lebih memiliki motivasi dan kepercayaan diri dibandingkan yang tidak.

3. Tidak mudah merekrut Programmer yang cakap untuk proyek nirlaba.

  • Pengalaman termin pertama MKPD mengajarkan Saujana bahwa merekrut programmer yang cakap untuk proyek nirlaba adalah pekerjaan yang tidak mudah. Setelah mendapatkan programmer 1, kami kesulitan mendapatkan 1 programmer lain untuk membentuk tim programmer yang solid. Kami telah mencoba beberapa cara seperti memasang iklan ke JobsDB dan memanfaatkan jaringan (termasuk jaringan mentor) tapi belum ada hasil sampai 3 bulan. Walaupun sudah ada beberapa kandidat yang diwawancarai, tapi semua mundur ketika kami panggil untuk bergabung. Sampai akhirnya kami memanfaatkan jasa rekrutmen online lokal untuk mendapatkan staf yang kami butuhkan dan kandidat bagus yang kami wawancara juga punya ketertarikan tinggi terhadap isu sosial.

  • Dari sini kami berasumsi bahwa sistem pendidikan tinggi informatika Jogja mendidik pesertanya untuk berorientasi pada karir di perusahaan pemrograman, yang notabene berorientasi laba. Sehingga bekerja dalam organisasi nirlaba tidak termasuk dalam rencana karir mereka, walaupun dengan spesifikasi pekerjaan yang sama dan gaji yang cukup bersaing.

4. Proyek dengan isu disabilitas dan melibatkan IT pertama Saujana

Isu disabilitas dan membuat aplikasi Android adalah proyek yang belum pernah ditangani oleh Saujana sebelumnya. Hal ini (disamping kesulitan merekrut programmer 2) menuntut proses belajar dan pengerjaan yang lebih panjang dari kondisi ideal. Ini pula yang membuat implementasi beberapa kegiatan (salah satu yang terpenting yaitu peluncuran website) mundur 2 bulan dari jadwal.

5. Perubahan dari situs direktori lowongan disabilitas menjadi jejaring sosial karir disabilitas

Salah satu pembelajaran terpenting bagi Saujana selama termin pertama proyek ini adalah keputusan untuk merubah keluaran yang akan dihasilkan. Sebagaimana yang tertulis dalam proposal, keluaran proyek ini adalah situs direktori lowongan kerja bagi disabilitas. Setelah kami menganalisa kelebihan dan kelemahan sistem itu dan menimbang cara yang lebih baik untuk keberlanjutan proyek ini, maka kami memutuskan untuk membuat situs jejaring sosial karir. Alasan utama perubahan ini supaya kedepannya sistem ini bisa mengembangkan penggunanya tanpa intervensi yang terlalu intensif dari admin. Dalam situs jejaring sosial yang dikembangkan, pengguna bisa mengundang pengguna lain, terhubung, mengikuti akun penyedia kerja dan mendapatkan surel pemberitahuan apabila ada lowongan yang sesuai dengan minatnya. Hal ini tidak akan bisa dilakukan apabila situs (dan aplikasinya) statis atau tidak berbasis jejaring sosial. Keputusan itu juga otomatis menjadi “perbaikan” dari sistem yang sudah ada yang dikembangkan dan dikelola oleh DNetwork Bali. Dan ini menguntungkan sistem yang dikembangkan MKPD sendiri karena bisa mengklaim diri sebagai “jejaring sosial karir pertama di Indonesia” yang biasanya cukup strategis apabila digunakan sebagai jargon dalam pemasaran. Perubahan ini bukannya tanpa konsekuensi, diantaranya meliputi perubahan besar pada rancangan dan eksekusi pemrograman serta kebutuhan server basis data.

6. Buku suara masih jadi tantangan terbesar dalam produksi dan pengumpulan konten ramah difabel.

  • Awalnya agak sulit dipercaya, namun pengalaman dalam pengumpulan dan produksi konten yang ramah difabel mengajarkan Saujana bahwa menemukan buku suara berbahasa Indonesia dan berlisensi bebas ternyata sangat sulit. Pertama, kami dihadapkan pada isu lisensi, karena buku digital bermutu yang beredar di internet adalah bajakan sehingga mengubahnya menjadi bentuk buku suara sangat beresiko bagi Saujana.

  • Isu kedua adalah minimnya produsen konten jenis ini. Mitra Netra sempat menjadi produsen tunggal sejak 1996 lewat program Daisy Indonesia, namun berhenti pada 2007. Kami sempat menghubungi mereka untuk bekerja sama dalam distribusi konten, namun ternyata buku suara mereka hanya dicetak dalam jumlah terbatas dalam bentuk CD dan disebarkan secara terbatas. Kemungkinan besar masih karena isu lisensi.

  • Isu ketiga adalah bahasa karena banyak buku digital bermutu berlisensi bebas berbahasa Inggris dan ini kurang sesuai dengan pengguna kami.

Tantangan ini coba kami jawab dengan memproduksi buku suara sendiri. Ketika laporan ini dibuat, kami telah selesai membuat studio rekaman mini dan sedang dalam tahap pelatihan produksi. Tujuannya supaya Saujana memiliki sumber daya untuk memproduksi buku suara, baik dari buku digital lisensi bebas yang sudah dikumpulkan, maupun bekerja sama dengan penerbit. Nantinya, buku suara akan diunggah di Soundcloud dan dibagikan lewat Pustaka Kerjabilitas.

2. Aktivitas/ Isu yang Anda usung dan mencoba atasi

Berikut adalah aktivitas dan isu-isu yang anda masukkan pada permohonan hibah anda:

  • Belum adanya sarana penghubung yang informatif dan interaktif antara penyandang disabilitas mencari kerja dan pemberi kerja.
    • Kegiatan: mengembangkan piranti lunak seluler untuk menempatkan profil, yang ramah bagi para penyandang disabilitas;
  • Belum tersedianya direktori khusus penyandang disabilitas pencari kerja yang bisa digunakan pemberi kerja untuk menjangkau mereka.
    • Kegiatan:mengembangkan direktori pencari kerja berbasis web agar mudah diakses bagi pencari kerja.
  • Belum tersedianya pustaka pengetahuan life skill yang terintegrasi dan interaktif khusus bagi penyandang disabilitas.
    • Kegiatan: mengumpulkan dan memproduksi konten life skill yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas dan menyebarkannya lewat piranti lunak seluler.

Aktifitas dan isu yang anda atasi:

1. Isu dan aktivitas tentang belum ada sarana penghubung antara pencari kerja disabilitas dan penyedia kerja

Isu dan aktivitas ini telah mulai dicoba untuk diselesaikan per 25 Maret 2015 ketika kami meluncurkan situs www.kerjabilitas.com. Situs ini mengakomodir kebutuhan untuk menghubungkan pencari kerja dan penyedia kerja dengan cara yang interaktif. Situs telah dilengkapi dengan tampilan ramah ponsel, sehingga bisa diakses oleh pengguna ponsel pintar. Tahap berikutnya adalah mengembangkan aplikasi berbasis Android.

2. Isu tentang belum adanya direktori pencari kerja yang bisa diakses penyedia kerja.

Situs tersebut diatas juga telah mengakomodir isu ini dimana halaman untuk menampilkan pencari kerja telah disediakan untuk diisi oleh mereka. Informasi yang ditampilkan terkait dengan keterampilan dan qualifikasi mereka.

3. Isu tentang belum tersedianya pustaka pengetahuan tentang kecakapan hidup yang terintegrasi dan interaktif, khusus bagi penyandang disabilitas.

Dalam situs yang dikembangkan diatas, terdapat tautan yang mengarah pada situs mikro www.pustaka.kerjabilitas.com dimana para pengunjung bisa mengakses konten tulisan, buku elektronik, buku suara dan video yang temanya adalah peningkatan kapasitas dan motivasional.

3. Indikator sukses anda dalam permohonan hibah

Untuk mengukur keberhasilan program maka dirumuskan hasil dan indikator sebagai berikut:

  1. Pengguna dari penyandang disabilitas mencapai 1.000 orang setelah proyek berjalan setahun. Hal ini dapat diukur secara langsung dengan melihat jumlah pengunduh di direktori penyedia aplikasi Google Play.

  2. Ada 20 pengguna dari pencari kerja (individu,kelompok usaha atau perusahaan). Diukur secara langsung dengan data jumlah pengguna melalui situs web.

  3. Ada 100 konten (teks, multimedia, audio maupun video) untuk pengetahuan life skill setelah proyek berjalan setahun. Diukur dengan menghitung daftar konten yang telah diproduksi atau dimuat dari sumber ketiga.

  4. Ada sebuah strategi yang dirancang dan diimplementasikan untuk keberlanjutan program paska berakhirnya proyek. Hal ini diukur dengan memeriksa dokumen strategi yang secara kualitatif.

Hasil aktual hingga laporan ini dibuat:

  1. Situs kerjabilitas.com diluncurkan secara online pada 25 Maret 2015, sehingga pada saat batas pelaporan ini belum ada pengguna yang terdaftar masuk. Namun bisa dilaporkan pada saat penulisan laporan ini (6 April 2015) jumlah pengguna yang terdaftar berjumlah total 106 pengguna, terdiri dari 83 pencari kerja dan 23 penyedia kerja. Jumlah pengunduh dari Google Play belum bisa dilaporkan karena aplikasi Android belum selesai.

  2. Seperti disebutkan diatas, jumlah penyedia kerja yang menggunakan Kerjabilitas.com mencapai 23. Namun perlu diperhatikan bahwa dari jumlah ini, hanya separuhnya yang sudah mengelola laman mereka sendiri, sedangkan sisanya masih pasif (dikelola oleh admin Saujana).

  3. Secara kuantitatif dapat dilaporkan bahwa jumlah konten yang telah diproduksi berjumlah 16 artikel dan 3 video dokumenter motivasional. Jumlah konten berlisensi bebas yang dikumpulkan dari sumber lain berupa 3 buku elektronik. Jumlah buku suara masih nol karena pada saat laporan ini dibuat, Saujana masih dalam tahap persiapan produksi (pembuatan studio rekaman dan pelatihan produksi)

  4. Strategi keberlanjutan proyek ini belum dirumuskan. Akan tetapi perubahan menjadi situs jejaring sosial karir adalah salah satu keputusan mendasar yang dalam pengambilannya turut mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Dengan perubahan ini, apabila nanti proyek berakhir, Saujana berharap bahwa pengelolaan dan pengembangan sistemnya menjadi minimal. Tentunya akan sangat ideal apabila ada sebuah strategi sehingga proyek ini bisa dilanjutkan supaya tujuan besarnya bisa dicapai dan dampaknya bisa diukur, karena realitanya, sangat sulit untuk mengukur capaian dan dampak dari sebuah proyek yang masih pada fase star up (permulaan). Dan itu menjadi pekerjaan rumah bagi Saujana untuk merumuskan strategi keberlanjutan yang realistis dan bisa dicapai.

4. Tujuan dan Sasaran

Silahkan anda jelaskan apa yang telah anda berhasil peroleh dengan hibah ini yang berkaitan dengan tujuan yang lebih besar yang anda harapkan dapat anda capai.

Tujuan pada proposal

  1. Meningkatnya kesempatan penyandang disabilitas dalam mengakses pekerjaan di wilayah Yogyakarta, Surabaya dan Malang;
  2. Meningkatnya aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di wilayah Yogyakarta, Surabaya dan Malang; dalam menjangkau informasi pekerjaan yang ramah dan sesuai dengan kebutuhan mereka;
  3. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan life skill penyandang disabilitas di wilayah Yogyakarta, Surabaya dan Malang.

Sasaran pada proposal

  1. Tersedianya sebuah piranti lunak seluler yang sesuai bagi para penyandang disabilitas pencari kerja untuk menampilkan profil mereka;
  2. Tersedianya sebuah website bagi pemberi kerja untuk menampilkan profil perusahaan dan lowongan pekerjaan yang bisa diakses oleh penyandang disabilitas lewat piranti lunak seluler;
  3. Tersedianya konten berformat visual (e-book), audio (e-book) dan audiovisual (video) berisi life skill untuk penyandang disabilitas.

Merujuk pada tujuan yang dirumuskan dalam proposal, tentunya masih terlalu dini untuk mengukur capaian pada fase ini. Sehingga yang bisa kami laporkan adalah capaian berbasis prediktif, bahkan asumtif (diukur tanpa alat atau instrumen yang memadai), yang dirumuskan dari interaksi kami dengan pengguna.

  1. Pada tahap ini, proyek ini belum bisa dibilang meningkatkan kesempatan orang dengan disabilitas dalam mengakses pekerjaan karena sistem yang membantu mereka mengakses informasi pekerjaannya baru selesai diluncurkan. Namun dari interaksi Saujana dengan pengguna 1 (pencari kerja), mereka mayoritas sangat positif dengan situs ini dan beberapa memberikan umpan balik terkait fitur dan error yang masih ditemui dalam versi beta ini. Ini mengindikasikan tingkat partisipasi pengguna yang relatif cukup dan rasa memiliki yang tinggi terhadap situs ini. Tercatat 10% dari 83 pencari kerja, aktif memberikan umpan balik terkait perbaikan dan error yang ditemui saat menggunakan situs ini.

  2. Dari sisi penyedia kerja, khususnya yang telah kami hubungi dan kunjungi langsung, mereka sangat antusias dengan situs ini dan menyatakan kesediaannya untuk menggunakan dan mengelola laman mereka sendiri. Sebagai catatan, kami dari 23 penyedia kerja yang telah kami masukkan informasi lowongannya, separuhnya bersedia mengelola laman mereka secara mandiri.

  3. Konten pengetahuan dan kecakapan hidup awalnya dimuat di blog Saujana yang kemudian dilanjutkan di Pustaka Kerjabilitas.com setelah situs tersebut diluncurkan. Tingkat kunjungan ke masing-masing konten (total 18 konten) mencapai rata-rata 114 kali sejak konten pertama diunggah Oktober 2014.

Tujuan yang berhasil dicapai hingga saat ini:

  • Perubahan Lingkup Organisasi/ Lingkungan Sekitar

Tolong jabarkan perubahan perubahan signifikan yang organisasi anda dapatkan yang memiliki dampak pada pekerjaan anda pada periode pelaporan yang anda lakukan untuk saat ini. Masukkan secara deskriptif bagaimana anda menangani perubahan perubahan tersebut dan bagaimana perencanaan anda berubah sebagai hasilnya.

1. Perubahan konsep keluaran (output) dari situs direktori lowongan pekerjaan menjadi jejaring karir sosial.

Ini merupakan perubahan paling signifikan yang kami ambil. Seperti telah diterangkan diatas, beberapa konsekuensi dari perubahan ini meliputi perubahan besar pada rancangan dan eksekusi pemrograman serta kebutuhan server basis data. Cara kami menangani perubahan ini adalah dengan mengkonsultasikannya pada mentor dan merancang ulang sistem dasar pemrogramannya. Perubahan ini (beserta isu rekrutmen) membuat peluncuran situs mundur selama 2 bulan.

2. Perubahan konsep produksi konten video tutorial menjadi motivasional.

Ini merupakan langkah yang diambil berdasarkan rekomendasi dari diskusi kelompok terarah yang dilakukan terdahulu. Perubahan ini relatif mudah diantisipasi karena Saujana memiliki beberapa jaringan yang membantu kami menemukan subyek-subyek yang sesuai dengan tema video. Hasilnya, 3 video dengan tema Aku Seberdaya Kamu telah diproduksi sampai hari ini.

3. Perubahan strategi pengumpulan dan produksi konten buku suara.

Tadinya kami merencanakan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk aktifitas ini, namun pada akhirnya diputuskan untuk memproduksi sendiri dengan membangun studio rekaman mini dan melatih tim Saujana dan beberapa kawan dari jaringan DPO (Disabled Persons Organisation) Jogja. Hal ini kami lakukan setelah menemui kesulitan dalam mengumpulkan buku suara berlisensi bebas dan berbahasa Indonesia, baik secara mandiri maupun meminta dari organisasi lain yang sudah melakukan hal ini lebih dulu. Pada saat laporan ini ditulis, tim Saujana sedang menjalani pelatihan produksi buku suara. Produksi direncanakan akan dimulai minggu kedua April.

5. Tantangan/ masalah organisasi/ pengelolaan yang dihadapi

Isu-isu manajemen atau organisasi apakah yang anda hadapi pada saat anda menuliskan laporan ini (apakah ada perubahan signifikan pada komposisi staf/ dewan atau anggota tim anda. Apakah ada faktor-faktor lain yang dapat membatasi kemampuan organisasi/ komunitas anda untuk mengumpulkan data dan menerjemahkan data data keuangan atau aktifitas yang terkait dengan program dalam tujuan awal). Bila mungkin juga tuliskan dan tekankan kebutuhan yang belum terpenuhi/ teridentifikasi sebelumnya dalam menangani penguatan organisasi/ komunitas anda:

1. Organisasi baru dengan tim yang baru terbentuk

Saujana sebagai organisasi formal baru dibentuk setelah mendapat dana dari proyek CMS,diikuti dengan rekrutmen tim yang bekerja sampai sekarang. Hal ini merupakan tantangan tersendiri, karena proses kami harus melalui tahap penyesuaian yang relatif panjang. Kecuali 2 orang dari seluruh anggota tim, isu disabilitas dan teknologi ponsel pintar juga masih baru bagi kami, dan ini menambah tajam kurva belajar yang harus kami jalani. Tantangan ini pada akhirnya bisa diatasi dengan memberikan pendampingan dan contoh (dengan melakukan) kepada tim. Pada saat diskusi kelompok terarah, Manajer Proyek memimpin beberapa diskusi utama di Surabaya dan Malang sambil memberikan contoh kepada tim, sehingga pada sesi lanjutan di Yogya mereka yang memimpin beberapa sesi diskusi. Cara ini juga diterapkan untuk kegiatan lainnya.

2. Menjadi organisasi inklusi

Sebagai organisasi yang mengerjakan proyek MKPD untuk isu disabilitas, Saujana berusaha menjadi model organisasi inklusi dimana timnya merupakan perpaduan antara orang dengan disabilitas dan bukan disabilitas. Hal ini ternyata tidak mudah. Akses fisik relatif lebih mudah dipenuhi daripada bukan fisik. Isu seperti komunikasi dan cara kerja yang efektif masih muncul sampai akhir paruh pertama periode proyek ini. Seperti yang dijelaskan sebelumnya tentang karakteristik orang dengan disabilitas amat mempengaruhi cara komunikasi dan kerja mereka. Pada akhirnya, mendorong dan menciptakan lingkungan kerja yang enabling adalah solusi yang kami terapkan. Komunikasi antar tim dibiasakan terbuka dan positif, tanpa mengurangi maksud yang perlu disampaikan.

3. Sistem kerja yang berubah sesuai dengan fase proyek

Aktifitas proyek berubah seiring dengan fasenya. Mulai diskusi kelompok terarah, pengolahan hasil, perancangan sistem, pemrograman, dan seterusnya sampai hari ini kami memasuki fase paska peluncuran yang menuntut perubahan sistem kerja khususnya para staf yang mengurusi pengelolaan Kerjabilitas.com. Saat ini mereka dituntut untuk menggenjot penjangkauan pengguna baik dari pencari kerja dan penyedia kerja, dan ini membutuhkan penyesuaian karena sistem kerja yang diterapkan sedikit berbeda dengan kegiatan sebelumnya. Bukan masalah besar, namun tetap butuh perhatian supaya tim bisa bekerja secara mangkus dan sangkil.

6. Keberagaman

Silahkan ditulis perubahan perubahan yang berpengaruh dalam keberagaman (contohnya apabila anggota komunitas, dewan, atau komposisi staf anda mulai beragam dari sisi jenis kelaminnya, suku, pendidikan, umur, budaya, agama, latar belakang asal lokasinya, bahasanya, dan lain sebagainya) dalam periode pelaporan ini. Apabila organisasi/ komunitas anda mengalami tantangan keberagaman, silahkan tuliskan juga pendapat anda:

Sejak awal proyek, Saujana berkomitmen menjadi model organisasi inklusi, sehingga keseimbangan gender, keberagaman latar belakang, suku, budaya, agama dan usia menjadi pertimbangan dalam pembentukan tim. Saat ini tim Saujana terdiri dari 3 orang dalam management (1 laki dan 2 perempuan), 6 staf (1 laki dan 5 perempuan, 2 diantaranya tuna daksa), 1 staf non proyek MKPD (laki-laki tuna daksa). Kami juga merupakan kumpulan dari orang lokal (Jogja), Batak, Jawa Timur dan Lombok, dan kami bisa bekerja dengan baik dengan keberagaman tersebut.

7. Laporan keuangan

Silahkan masukkan pranala laporan keuangan anda disini:

Pranala Laporan Penggunaan Dana

8. Pengesahan Saya, sebagai penandatangan, menyatakan bahwa saya adalah individu yang berwenang untuk menyerahkan laporan ini atas nama komunitas/ organisasi saya sesuai dengan persyaratan yang dicantumkan pada Perjanjian Hibah Cipta Media Bersama yang telah ditandatangani sebelumnya dan seluruh dana yang dibelanjakan telah dibelanjakan sesuai dengan tujuan-tujuan yang tercantum dalam permohonan hibah.

Tertanda: Lokasi dan tanggal:

Yogyakarta, 7 April 2015

Rubby Emir

Tags:



April 2015 | CC BY 4.0