Laporan Narasi Pertanggung Jawaban Hibah
Perkumpulan Lentera Timur
untuk
Aliansi Jurnalis Independen
Penerima hibah : Tengku Muhammad Dhani Iqbal untuk Perkumpulan Lentera Timur
Periode Laporan : Desember 2011 – November 2012
Proyek : LenteraTimur.com – Menyigi Identitas Indonesia
Tujuan
Tersebarnya paham pluralisme dan multikulturalisme sebagai gagasan tanding atas sentralisme di Indonesia yang tak memberi hak dan peluang yang setara bagi tiap identitas untuk tumbuh dan berkembang. “Duduk sama rendah berdiri sama tegak.”
Sasaran
A. Terselenggaranya pelatihan jurnalistik yang berbasis kesadaran pluralisme dan multikulturalisme sebagai gagasan tanding terhadap sentralisme melalui jejaring komunitas yang saling berkoordinasi dan berkonsolidasi.
B. Meningkatkan kualitas dan kuantitas konten lokal yang berparadigmakan pluralisme dan multikulturalisme. Paradigma yang dimaksud meliputi tujuh unsur kebudayaan yang sudah umum dikenal, yakni: sistem kepercayaan, sosial-kemasyarakatan, pengetahuan, mata pencaharian, teknologi dan peralatan, kesenian, dan bahasa.
C. Penerapan sistem manajemen terbuka yang dapat dipantau dan dievaluasi oleh publik.
Aktivitas
Terkait Sasaran A
Menyiapkan instruktur, menyiapkan materi pelatihan, membuat jadwal pelatihan di lima kawasan, berkoordinasi dengan komunitas lokal, dan pemenuhan kebutuhan operasional pelatihan.
LenteraTimur.com menggelar pelatihan jurnalistik bertajuk “Menulis untuk Kesederajatan” di lima kota di Indonesia sepanjang tahun 2012. Lima kota tersebut adalah:
Medan (Sumatera Utara) – 25-28 Januari 2012
Gorontalo – 19-22 Maret 2012
Tarakan (Kalimantan Utara) – 15-19 Juni 2012
Padang (Sumatera Barat) 18-21 September 2012
Sumbawa Barat (Nusa Tenggara Barat) - 26-29 November 2012
Untuk merekrut peserta pelatihan, LenteraTimur.com menggunakan strategi publikasi online melalui rubrik Agenda di website LenteraTimur.com. Dalam rubrik ini, calon peserta dapat membaca informasi terkait pelatihan dan mengunduh formulir pendaftaran berikut surat pernyataan kesediaan menjadi peserta. Informasi serupa juga disebarkan pada setiap kanal online satu minggu sebelum waktu pelaksanaan.
Dalam pelatihan ini, LenteraTimur.com bekerjasama dengan sejumlah pihak, yang sekaligus menjadi segmen peserta, yakni:
Medan: LPM Dinamika IAIN Sumatera Utara, Pers Mahasiswa Suara USU, Smart Magz, dan Laskar Melayu Hang Tuah (LMHT) – 34 peserta.
Gorontalo: Jurnal Kebudayaan Tanggomo, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Gorontalo), dan Teluk Tomini Susclam Gorontalo – 33 peserta.
Tarakan: Universitas Borneo Tarakan (UBT), Medco Energi, PLN Tarakan, dan Tarakan TV (peserta berasal dari mahasiswa/I Universitas Borneo Tarakan dan jurnalis Tarakan TV) – 21 peserta.
Padang: Pers Mahasiswa Genta Andalas (Universitas Andalas) dan Pers Mahasiswa Ganto (Universitas Negeri Padang) – 25 peserta.
Sumbawa Barat: Himpunan Mahasiswa Agri Bisnis (Himagri) Universitas Cordova dan Korps Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)-Wati Sumbawa Barat – 40 peserta.
Pola pelatihan dari tempat pertama hingga terakhir terus mengalami pembaharuan. Pembaharuan ini dilakukan berdasarkan pengalaman dari tempat pelatihan sebelumnya, baik terkait dengan intensitas pengiriman naskah dari peserta maupun kualitas konsentrasi peserta.
Medan
Hari 1
08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 10.00 Selayang Pandang LenteraTimur.com (Ken Miryam Vivekananda)
10.00 – 12.00 “Arah Angin Jurnalistik” (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
13.00 – 15.00 “Memberi Makna Pada Sebuah Nasib” (1) (Martin Aleida)
15.00 – 15.15 Istirahat dan kudapan
15.15 – 17.00 “Salam Pinggiran” (Soffa Ihsan)
Hari 2 08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 10.00 “Memberi Makna Pada Sebuah Nasib” (2) (Martin Aleida)
10.00 – 11.00 “Narasi yang Tak Pernah Tunggal” (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
11.00 – 12.00 Kasus-kasus marjinalitas
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
13.00 – Praktik peliputan dan penulisan
Hari 3
08.00 – 09.00 Registrasi peserta dan pengumpulan karya peserta
09.00 – 10.30 Review praktik penulisan (Martin Aleida)
10.30 – 12.00 Review marjinalitas (Soffa Ihsan)
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
13.00 – 14.30 Review lokalitas (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
Hari 4
08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 10.00 Review penulisan (lanjutan) (Martin Aleida)
10.00 – 11.00 Review marjinalitas (lanjutan) (Soffa Ihsan)
11.00 – 12.00 Review lokalitas (lanjutan) (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
13.00 – 14.00 Manajamen media (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
14.00 – 14.15 Istirahat dan kudapan
15.15 – 16.15 Diskusi bebas
16.15 – 17.00 Pemberian sertifikat dan penutupan
Gorontalo
Hari 1
08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 10.00 Selayang Pandang LenteraTimur.com (Ken Miryam Vivekananda)
10.00 – 11.00 “Arah Angin Jurnalistik” (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
11.00 – 12.00 “Memberi Makna Pada Sebuah Nasib” (1) (Martin Aleida)
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
13.00 – 14.00 “Menulis di Atas Kaki Sendiri” (1) (Christopel Paino)
Hari 2
08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 10.00 “Memberi Makna Pada Sebuah Nasib” (2) (Martin Aleida)
10.00 – 11.00 “Narasi yang Tak Pernah Tunggal” (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
11.00 – 12.00 “Menulis di Atas Kaki Sendiri” (2) (Christopel Paino)
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
13.00 – 14.00 Video Jurnalistik (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
14.00 – Praktik peliputan dan atau penulisan
Hari 3
08.00 – 09.00 Registrasi peserta dan pengumpulan karya peserta
09.00 – 10.30 Review penulisan (Martin Aleida)
10.30 – 12.00 Review perspektif (Christopel Paino & Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
Hari 4
08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 12.00 Menyusun rencana peliputan/penulisan
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
13.00 – 15.00 Manajemen Media (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
15.00 – 15.15 Pemberian sertifikat dan penutupan
Tarakan
Hari 1
08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 10.00 Selayang Pandang LenteraTimur.com (Ken Miryam Vivekananda)
10.00 – 11.00 “Arah Angin Jurnalistik” (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
11.00 – 12.00 “Memberi Makna Pada Sebuah Nasib” (1) (Martin Aleida)
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
13.00 – 14.00 “Menulis di Atas Kaki Sendiri” (1) (Christopel Paino)
Hari 2
08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 10.00 “Memberi Makna Pada Sebuah Nasib” (2) (Martin Aleida)
10.00 – 11.00 “Narasi yang Tak Pernah Tunggal” (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
11.00 – 12.00 “Menulis di Atas Kaki Sendiri” (2) (Christopel Paino)
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
13.00 – Praktik peliputan dan atau penulisan
Hari 3
08.00 – 09.00 Registrasi peserta dan pengumpulan karya peserta
09.00 – 12.00 Review penulisan dan perspektif (tim)
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
13.00 – 15.00 Menyusun rencana peliputan/penulisan
Hari 4
08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 12.00 Simulasi rapat redaksi
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
13.00 – 14.00 Manajemen Media (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
14.00 – 15.00 Diskusi bebas
15.00 – 15.30 Pemberian sertifikat dan penutupan
Padang (karya sudah diminta untuk dilampirkan saat pendaftaran online)
Hari 1
08.00 – 09.00 Registrasi peserta dan pengumpulan karya peserta
09.00 – 09.30 Selayang Pandang LenteraTimur.com (Ken Miryam Vivekananda)
09.30 – 10.30 “Arah Angin Jurnalistik” (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
10.30 – 11.30 “Memberi Makna Pada Sebuah Nasib” (Martin Aleida)
11.30 – 12.30 “Narasi yang Tak Pernah Tunggal” (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
12.30 – 13.00 Istirahat dan makan siang
Hari 2
08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 10.00 “Menulis di Atas Kaki Sendiri” (Arif Budiman)
10.00 – 11.00 Review penulisan (Martin Aleida)
11.00 – 12.00 Review perspektif (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
12.30 – 13.00 Istirahat dan makan siang
Hari 3
08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 12.00 Menyusun rencana peliputan/penulisan (1)
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
Hari 4
08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 11.00 Menyusun rencana peliputan/penulisan (2)
11.00 – 12.00 Manajemen Media (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
12.00 – 13.00 Pemberian sertifikat, makan siang, dan penutupan
Sumbawa Barat
Hari 1
08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 09.15 Selayang Pandang LenteraTimur.com (Ken Miryam Vivekananda)
09.15 – 10.15 “Arah Angin Jurnalistik: Daur Ulang Watak dan Peran Teknologi” (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
10.15 – 11.15 “Berburu dan Meramu Cerita: Sebuah Pengantar” (1) (Wenri Wanhar)
11.15 – 12.15 “Narasi yang Tak Pernah Tunggal” (Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
12.15 – 13.00 Istirahat dan makan siang
Hari 2
08.00 – 09.00 Registrasi peserta
09.00 – 10.00 “Menulis di Atas Kaki Sendiri” (Fajar Riadi)
10.00 – 11.00 “Berburu dan Meramu Cerita: Sebuah Pengantar” (2) (Wenri Wanhar)
11.00 – Istirahat, makan siang, dan praktik peliputan dan atau penulisan
Hari 3
08.00 – 09.00 Registrasi peserta dan pengumpulan karya peserta
09.00 – 12.00 Review penulisan dan perspektif (Wenri Wanhar dan Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
Hari 4
08.00 – 09.00 Registrasi peserta dan pengumpulan karya peserta
09.00 – 10.00 Review penulisan dan perspektif (Wenri Wanhar dan Tengku Muhammad Dhani Iqbal)
10.00 – 12.00 Simulasi rapat redaksi
12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang
13.00 – 14.00 Manajemen Media
14.00 – 14.30 Pemberian sertifikat dan penutupan
Penyampaian materi disampaikan sekitar 20 persen. Adapun sisanya bersifat diskusi interaktif.
Materi yang disampaikan lebih didasarkan pada pengalaman jurnalistik instruktur, yang dilengkapi dengan sejumlah alat peraga berupa gambar/tayangan/video, teks-teks berita/feature, dan buku-buku referensi.
Peserta melakukan simulasi rapat redaksi.
Peserta melakukan peliputan dan atau penulisan untuk kemudian dikoreksi oleh para mentor dalam waktu pelatihan.
Peserta membuat feature dengan melagukannya sesuai “irama” setempat, seperti lagu Sakeco di Sumbawa Barat. Sakeco adalah tradisi lisan yang biasa dilantukan dalam keseharian masyarakat Sumbawa Barat. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa tulisan yang baik adalah tulisan yang memiliki “musik” jika dibacakan.
Terkait Sasaran B
Penyeleksian karya peserta pelatihan jurnalistik, memandu peserta dalam peliputan, mengembangkan dan memperdalam isu, dan mempublikasikan karya secara berkala.
Memberikan pemahaman tentang pluralisme dan multikulturalisme, yang dalam keseharian sering bercampur baur atau tak terpahami. Pemahaman diberikan berdasarkan teks-teks kajian dan konteks-konteks lapangan.
Pelatihan ini tidak hanya berhenti pada empat hari pelatihan, tetapi berlanjut melalui email. Maksudnya, usai pelatihan, peserta kemudian mengirimkan naskahnya untuk dapat dimuat di LenteraTimur.com. Bagi yang dimuat, akan diberikan honorarium maksimal sebesar Rp. 250.000 per naskah/video/foto. Bagi yang tak dapat dimuat, ada kritik dan saran dari tim redaki LenteraTimur.com kepada peserta yang bersangkutan untuk dapat memperbaiki karyanya, dan diharapkan kembali mengirimkannya pada redaksi.
Frekuensi pemuatan naskah, yang diutamakan dari peserta pelatihan, adalah tiga kali dalam seminggu. Meski demikian, target ini tak selamanya dapat dipenuhi mengingat adanya standarisasi, sebagaimana dijelaskan dalam poin di atas.
Adapun naskah/foto/video yang masuk, baik dari peserta pelatihan maupun bukan, termasuk dari redaksi LenteraTimur.com, dalam periode Desember 2011 sampai November 2012, adalah:
Desember 2011
Medan dan Para Kuli yang Datang dari Jauh (Setiadi R. Saleh) – Medan, Sumatera Utara
Negara Sumatera Timur (Tengku Mansoer adil Mansoer) – Belanda
Konstitusi Republik Indonesia Serikat (Tengku Muhammad Dhani Iqbal) – Jakarta
Federasi, Jalan Ketiga Indonesia – Papua? (Ken Miryam Vivekananda) – Jakarta
“Bergabung Tak Berarti Melebur” (Arif Budiman) – Yogyakarta
“Siapa Makan Daging, Siapa Berebut Tulang” (Ken Miryam Vivekananda) – Jakarta
Kehendak Hati yang Lain? (Martin Aleida) – Jakarta
Bendera Tukiran (Marhaeni Eva) – Sleman, Yogyakarta
Sajak-Sajak Dino Umahuk (Dino Umahuk) – Ternate, Maluku Utara
Januari 2012
Samin dan Pembangkanan (Darmo Subekti) – Blora, Jawa Tengah
Hikayat Negara Depok (Okky Tirto) – Jakarta
Sate Padang di Tanah Deli (Adela Eka Putra Marzan) – Medan, Sumatera Utara
2011: Catatan di Bawah Lentera (Martin Aleida) – Jakarta
Revolusi Karbala: Seni Melawan Penindasan (Okky Tirto) – Jakarta
Islam Tanpa Syiah? (Rumadi) – Jakarta
Selamat (Teuku Rifnu Wikana) - Jakarta
Februari
Nazar yang Tak Mengakar (Arman Dhani) – Jember, Jawa Timur
“(LenteraTimur) Journey to Deli” (Redaksi LenteraTimur.com) – Sumatera
Senja yang Tersuruk di Danau Toba (Adela Eka Putra Marzan) – Tapanuli Utara, Sumatera Utara
Menguras Perut Bumi Hulondhalo (Christopel Paino) – Gorontalo
Samarinda Meradang (Christopel Paino) – Jakarta
“Surat Cinta untuk Sang Prada”, Sang Juara South to South Film Festival 2012 (Ken Miryam Vivekananda) – Jakarta
Antara Bogor dan Hamas (Tengku Muhammad Dhani Iqbal) – Jakarta
Tanah dan Harga Diri (Okky Tirto) – Jakarta
Episode Sebuah Riwayat Panjang (Soeprijadi Tomodihardjo) – Jerman
Ayah (Geger D Praha) – Mataram, NusaTenggara Barat
Maret
Ekonomi dan Tata Negara Soematera Timoer (Tengku Mansoer adil Mansoer) – Belanda
ISI Bersatu Tak Bisa Dikalahkan, ISBI Ditolak Tak Bisa Ditetapkan (Arif Budiman) – Yogyakarta
Kau Menambang, Kami yang Tumbang (Christopel Paino) – Gorontalo
Menggadang Nama Bandar Udara di Tanah Serdang (Christopel Paino) – Serdang, Sumatera Utara
Sultan Hamid II, Meneroka Akar Perkara Makar (Anshari Dimyati) – Pontianak, Kalimantan Barat
Sajak-Sajak Okky Tirto (Okky Tirto) – Jakarta
Orang-Orang Tambang (Budi Afandi) – Mataram, Nusa Tenggara Barat
April
Teka Teki Sigale-gale (Adela Eka Putra Marzan) – Tapanuli Utara, Sumatera Utara
Dari Kolong Rumah Panggung (Rivon Paino) – Gorontalo
Jurnalisme dan Trubadur dari Gorontalo (Martin Aleida) – Gorontalo
Ketika Jembatan Menjadi Pemisah (Christopel Paino) – Jakarta
Tabir Laga Senjata di Gorontalo (Christopel Paino) – Gorontalo
Antara Magnis-Suseno dan Sulastomo (Martin Aleida) – Jakarta
Sajak-Sajak Irwanto (Irwanto) – Tanjung Pinang, Kepulauan Riau
Tak Ada Kucing Melintas di Jalan Ini (Yanto Le Honzo) – Jakarta
Mei
“Sumatera, Peristiwa Selanjutnya (Tengku Muhammad Dhani Iqbal) – Jakarta
Salihara dan Lokalitas Jakarta (Tengku Muhammad Dhani Iqbal) – Jakarta
Bara Borneo untuk Jakarta (Christopel Paino) – Jakarta
Dongeng Hari Kebangkitan Nasional (Christopel Paino) – Jakarta
29 Mei 2012, Berserentak Menolak Tambang (Tengku Muhammad Dhani Iqbal) – Jakarta
Lima Dekade Es Krim Domino (Arman Dhani) – Jember, Jawa Timur
“Mentjintai Negara Soematera Timoer!” (Majalah Pengawal, 1949) (Tengku Mansoer Adil Mansoer) – Belanda
Api Suci dari Dua Candi (Rizky Januar) – Jawa Tengah
Organisasi Advokat dan Federalisme Indonesia (Anshari Dimyati) – Pontianak, Kalimantan Barat
Sajak-Sajak Ishak Sambayang (Ishak Sambayang) – Gorontalo
Matinya Sang Wombuwa (Christopel Paino) – Gorontalo
Juni
Malam Jahanam di Bulungan (Christopel Paino) – Bulungan, Kalimantan Utara
Minyak dan Tradisi Kekerasan di Indonesia (Christopel Paino) – Jakarta
Mengejar Angin di Atap Sinabung (Adela Eka Putra Marzan) – Brastagi, Sumatera Utara
Dari Timur Banua Borneo (Tengku Muhammad Dhani Iqbal) – Kalimantan
“Kapah Itu Bapaknya Tudai” (Fadil Sumarwan) – Tarakan, Kalimantan Utara
Bahtera Laju ke Utara (Redaksi LenteraTimur.com) – Jawa, Sulawesi, Kalimantan
Pancasila Ditafsir, Bumiputera Diusir? (Tengku Muhammad Dhani Iqbal) – Jakarta
Sajak-Sajak Shafwan Nizar (Shafwan Nizar) – Rokan Hilir, Riau
Bencana Teluk Layar (Geger D Praha) – Mataram, NusaTenggara Barat
Juli
Kalimantan Barat di Antara Jepang dan Indonesia (Anshari Dimyati) – Pontianak, Kalimantan Barat
100 Tahun Istana Lima Laras (Setiadi R. Saleh), Asahan, Sumatera Utara
Kamus Bahasa Inggris-Bugis-Melayu, Terbit 1833 (Ade Viankakrisna Fadlil) – Jakarta
Sayupnya Raung Harimau Sumatera (Setiadi R. Saleh) – Medan, Sumatera Utara
Festival Ningkam Haumeni: “Kami Tidak Menjual Apa yang Tidak Kami Buat” (Tengku Muhammad Dhani Iqbal) – Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur
Setapak Surabaya (Ester Pandiangan) – Surabaya, Jawa Timur
Kala Orang Minang Berganti Nama (Arif Budiman) – Padang, Sumatera Barat
“Di Timur Matahari”, Lukisan yang Tak Berbingkai (Arif Budiman) – Jakarta
Tionghoa Surabaya dalam Catatan (Donny Anggoro) – Jakarta
Sampah Mereka Kampung Kami (Rizky Januar) – Yogyakarta
Dayak Melayu dalam Pertunjukan (Sukma Ardiansyah) – Tarakan, Kalimantan Utara
Bernala di Pangkuan Benua (Martin Aleida) – Kalimantan
Manekin (Berto Tukan) – Jakarta
Naskah Drama | “Pulang” (Ishak Sambayang) – Gorontalo |
Agustus
Kantor Pos Besar Medan, Saksi Kejayaan Sebuah Negeri
Kamus Perancis-Melayu, Terbit 1856 (Ida Ayu Lestari) – Jakarta
Ketika Kapal Perang Menjadi Alat Transportasi Tambang (Tengku Muhammad Dhani Iqbal) – Minahasa, Sulawesi Utara
Inilah Peta Sumateraku (Maula Mazin) – Medan, Sumatera Utara
Merapi Setelah Gempa (Rizky Januar) – Yogyakarta
Ketika di Atas Duka Kau Sebut “Wow Indah Ya” (Arman Dhani) – Jember, Jawa Timur
Sepasang Cicak di Dinding Kamar Baba Gani (Syam Terajana) – Gorontalo
September
Menyungkit Kisah si Kain Emas (Tengku Muhammad Dicky) – Medan, Sumatera Utara
Indonesia dan Australia Mengapungkan Nasib “Anak-anak Perahu” (Tengku Muhammad Dhani Iqbal) – Jakarta
Kalimantan Timur, Kalah Namun Tak Patah (Fajar Riadi) – Jakarta
Erotika Solo (Ester Pandiangan) – Solo, Jawa Tengah
Ngaben Massal di Bali (I Putu Gede Pageh U) – Klungkung, Bali
“Serambi Madinah” yang Tak Lagi Ramah (Donald Qomaidiansyah Tungkagi) – Gorontalo
Puisi-Puisi Jamil Massa (Jamil Massa) – Gorontalo
Oktober
Susur Galur Melayu Bugis (Rasyid Asba) – Makassar, Sulawesi Selatan
Memartabatkan Kembali Hukum Adat (Ken Miryam Vivekananda) – Jakarta
Jejak Sang Panglima, dari Pasai Hingga Deli (Tengku Muhammad Dicky) – Medan, Sumatera Utara
“Televisi Seperti Ngomong Sendiri” (Fajar Riadi) – Jakarta
MIFEE Datang Tanah Pun Hilang (Fajar Riadi) – Jakarta
Katupek Gulai Tunjang (Rizky Januar) – Pekan Baru, Riau
Sajak-Sajak Anak Korban Lapindo (Nita Lisdianah) – Sidoarjo, Jawa Timur
Di Bawah Bendera Marawa (Arif Budiman) – Padang, Sumatera Barat
Dibekap Gelap, Borneo Menggugat (Ken Miryam Vivekananda) – Jakarta
Ketabo, Kita Berangkat! (Setiadi R. Saleh) – Medan, Sumatera Utara
November
Perjanjian Inggris dengan Negara-Negara Asia, Terbit 1862 (Fajar Riadi) – Jakarta
Orang Seberang di Tanah Bertuan, Tak Sekadar Selayang Pandang (Fajar Riadi) – Jakarta
Surakarta: Republik Terus Menguji Kesabaran Kami (Wahyu Indro Sasongko) – Solo, Jawa Tengah
Tanah Adat, Hilang di Jambi Dicari di Jakarta (Fajar Riadi) – Jakarta
Sumber Hidangan, Menghela Silam di Masa Kini (Nuran Wibisono) – Bandung, Jawa Barat
Malam Satu Suro (Rizky Januar) – Yogyakarta
Membuat diskusi mingguan/dua mingguan/bulanan di sekretariat LenteraTimur.com.
Terkait Sasaran C
Menyediakan lokasi beserta sarana dan prasarana kesekretariatan yang representatif; rekrutmen staf administrasi-keuangan; melakukan publikasi laporan naratif dan keuangan untuk seluruh aktivitas di LenteraTimur.com.
Lokasi sekretariat LenteraTimur.com berada di Jalan Sawo Manila No. 10, Jatipadang, Jakarta Selatan
Sarana dan prasarana kesekretariatan cukup representatif, dimana halaman depannya kami ciptakan untuk sebuah kedai makanan dan kedai buku. Hal tersebut memungkinkan untuk dilaksanakannya sejumlah diskusi mingguan atau bulanan terkait multikulturalisme.
Pada Juli 2012, LenteraTimur.com merekrut seorang staf administrasi, Ade Viankarisna, yang juga merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia, Jakarta.
Adapun laporan keuangan untuk seluruh aktivitas LenteraTimur.com terkait dana hibah ini dapat dilihat di http://ciptamedia.org/wiki/Lentera_Timur.com/Laporan_Penggunaan_Dana
Indikator Keberhasilan
Menghasilkan karya jurnalistik dengan perspektif pluralisme dan multikulturalisme.
Karya-karya dimaksud sudah dimuat di LenteraTimur.com, atau yang telah dicantumkan pada poin 1 (Aktivitas) Terkait Sasaran B. Hingga saat ini, proses pengiriman naskah masih berlanjut, baik dari Medan, Gorontalo, Tarakan,Padang, Sumbawa Barat, dan wilayah lainnya.
Upaya mereplikasi LenteraTimur.com sudah dan sedang berlangsung, khususnya di dua wilayah pelatihan. Kedua wilayah pelatihan tersebut adalah:
Medan: Sejumlah peserta pelatihan berkehendak membuat sebuah media. Upaya yang dilakukan adalah membeli/menyewa domain dan hosting dengan nama SumateraTimur.com. Peserta, dengan motornya, Wan Ulfa Azizah, meminta kepada LenteraTimur.com untuk membantu mengkonstruksi pembangunan media ini.
Gorontalo: Sejumlah peserta, yang dimotori oleh Syam Terajana, sudah menghidupkan jurnal cetaknya, Jurnal Tanggomo, ke dalam bentuk online. Media ini sudah dapat diakses di www.jurnaltanggomo.com.
Rekapitulasi data publikasi naskah dan respon masyarakat melalui tiap-tiap naskah, foto, atau video, serta email redaksi; twitter; facebook, google+, grup-grup Blackberry, dan berbagai mailing list
Sejak Desember 2011 hingga November 2012, karya berupa naskah, foto, video yang telah dipublikasikan di LenteraTimur.com adalah sebanyak 105 karya.
Respon masyarakat berupa komentar di jaringan sosial Facebook dapat dilihat di grup diskusi LenteraTimur.com, yang beranggotakan lebih dari 3.200 orang/akun, atau twitter yang memiliki follower sekitar seribu orang/akun. Adapun jumlah komentar di halaman-halaman naskah terkait, sejak Desember 2011 sampai November 2012, adalah sebanyak 246 posting. Sedangkan respon berupa like adalah 5.063, share facebook 1.320, dan share twitter 3.375.
Peningkatan jumlah dan sebaran posisi pengunjung/pembaca LenteraTimur.com
Pada pra Desember 2011, berdasarkan cpanel, rata-rata jumlah kunjungan ke LenteraTimur.com adalah sebanyak 300-an pengunjung. Jumlah ini mengalami peningkatan lebih dari seratus persen, yakni menjadi 650-an pengunjung. Sementara itu, unique visitor juga mengalami peningkatan, dimana pada Desember 2011 berjumlah sebanyak 6.469 pengunjung, dan pada November 2012 menjadi 10,427 pengunjung. Selain unique visitor, peningkatan juga terjadi pada number of visits, pages, hits, dan bandwidth.
Tantangan Internal/Masalah Organisasi/Pengelolaan yang Dihadapi
Dalam periode program (Desember 2011 – November 2012), LenteraTimur.com mengalami sejumlah perubahan anggota tim.
Pada pelatihan di Medan, komposisi pelatih adalah Tengku Muhammad Dhani Iqbal, Martin Aleida, dan Soffa Ihsan. Namun, pada pelatihan di Gorontalo, komposisi berubah. Agar tak terlalu skolastik, Soffa Ihsan bertukar tempat Christopel Paino. Komposisi ini bertahan hingga pelatihan di Tarakan. Akan tetapi, Christopel Paino terpaksa tidak bisa mengikuti program pelatihan di Padang dikarenakan persoalan keluarga, sekaligus mendirikan media GorontaloToday.com di Gorontalo. Di Padang, posisi Christopel Paino digantikan oleh Arif Budiman. Pada pelatihan di Sumbawa Barat, Arif Budiman tidak bisa mengikuti program dikarenakan menjadi utusan dari kampusnya, ISI Yogyakarta, untuk mengikuti Konferensi Melayu Internasional di Padang. Martin Aleida juga tidak dapat mengikuti program di Sumbawa Barat dikarenakan sudah mengundurkan diri dari Perkumpulan karena perkara internal. Akhirnya, posisi Arif digantikan oleh Fajar Riadi dan Martin Aleida ditukar dengan Wenri Wanhar.
Semua penggantian posisi ini merujuk pada pencapaian tujuan pelatihan.
Keberagaman
Keanggotaan di dalam LenteraTimur.com, juga Perkumpulan Lentera Timur, adalah beragam, baik dari segi etnis/bangsa maupun jenis kelamin. Dari sembilan orang pengurus yang ada, satu orang dari Melayu Bugis, satu orang dari Melayu Gorontalo, satu orang dari Melayu Sumatera Utara, dua orang dari Melayu Kepulauan Riau, dua orang dari Melayu Minangkabau, satu orang dari Jawa Tengah, satu orang dari Jawa Timur, dua orang dari Sunda, dan satu orang dari Batak. Adapun dari jenis kelamin, dua orang perempuan dan sepuluh orang laki-laki.
Pembelajaran
Dalam pelatihan ini, LenteraTimur.com memperoleh pengalaman dalam melakukan pelatihan jurnalistik berbasis multikulturalisme. Pada setiap akhir pelatihan, tim LenteraTimur.com meminta umpan balik kepada seluruh peserta pelatihan untuk memberikan kesan, kritik, dan saran untuk kegiatan ini dalam form lembar evaluasi. Dalam laporan ini kami sertakan hasil scan dari lembar-lembar evaluasi tersebut.
Dalam pelatihan ini, LenteraTimur.com mendapatkan kenyataan bahwa multikulturalisme belum sepenuhnya dipahami, yang kadangkala tertukar atau tercampur makna dengan pluralisme.
LenteraTimur.com belajar bahwa tiap-tiap wilayah memiliki perbedaan antropologis pun sosiologis yang membuatnya tak dapat disamakan atau diseragamkan begitu saja. Hal ini berdampak pada keharusan untuk mempelajari karakter wilayah yang bersangkutan sebelum memasuki materi pelatihan. Meski jurnalisme adalah suatu disiplin universal dengan nilai-nilai yang juga universal, namun penerimaannya akan disikapi berbeda berdasarkan kultural.
Dari pelatihan ini, LenteraTimur.com mendapati bahwa amatlah susah, jika tak hendak dikatakan mustahil, untuk mendefinisikan pengertian “pers Indonesia”. Masing-masing wilayah memiliki karakternya sendiri-sendiri. Karakter yang dimaksud, di antaranya, adalah adaptasi teknologi, respon kekuasaan terhadap media massa, tingkat ekonomi atau kesejahteraan jurnalis, cakupan wilayah dari media tempatan yang ada, juga daya saing dengan media-media yang datang dari luar wilayah. Di Medan, media massa yang kuat adalah media tempatan, sebut saja Harian Waspada, Analisa, atau Sinar Indonesia Baru. Adapun media luar yang masuk ke Medan tidak memiliki posisi yang signifikan, seperti dari grup Jawa Pos atau Kelompok Kompas Gramedia. Meski demikan, koran dari kelompok Kompas hari ini mulai mendesak ke peringkat atas secara popularitas. Sementara itu, di Gorontalo, Tarakan, Padang, dan Sumbawa Barat, media massa yang terbesar adalah media-media yang berasal dari luar wilayah, seperti Jawa Pos atau Kelompok Kompas Gramedia. Dan entah terkait atau tidak, media massa yang berasal dari luar wilayah kerap menampilkan isu-isu yang tak terkait dengan masyarakat tempatan, tetapi justru pada masyarakat lokal Jakarta. Alhasil, tidak saja kontrol sosial terhadap kekuasaan menjadi rendah, tetapi juga tidak menciptakan diskursus atas persoalan-persoalan atau dinamika-dinamika yang mencerahkan masyarakat.
Keterkaitan Proyek dengan Perbaikan Media dan Keadilan Sosial
Perbaikan Media
Sampai saat ini, upaya LenteraTimur.com untuk menginspirasi perbaikan media massa atau mereplikasi LenteraTimur.com dalam sebuah media massa baru di lima wilayah sedang atau sudah berlangsung. Peserta pelatihan di tiap wilayah sudah dan sedang berupaya untuk membangun sebuah media online berbasiskan multikulturalisme.
Medan: Sejumlah peserta pelatihan ada yang sudah membeli/menyewa domain dan hosting bernama SumateraTimur.com. Peserta, dengan motornya, Wan Ulfa Azizah, meminta kepada LenteraTimur.com untuk membantu mengkonstruksi pembangunan media ini. Selain itu, juga akan dibentuk media TobaRaya.com untuk memantau perkembangan lingkungan Danau Toba yang sedang tercemar.
Gorontalo: Sejumlah peserta, yang dimotori oleh Syam Terajana, sudah menghidupkan jurnal cetaknya, Jurnal Tanggomo, ke dalam bentuk online. Media ini sudah dapat diakses di www.jurnaltanggomo.com.
Tarakan: Sejumlah peserta sudah membeli/menyewa domain dan hosting bernama BintangUtara.com. Seperti Medan, peserta, yang dimotori oleh Sukma Ardiansyah, juga meminta kepada LenteraTimur.com untuk turut membantu mengkonstruksi pembangunan media massa ini.
Padang: Seluruh peserta bersepakat untuk membentuk sebuah jaringan media massa yang merangkul seluruh pers mahasiswa di Padang, utamanya Genta dan Ganto.
Sumbawa Barat: Sejumlah peserta berencana membuat sebuah media massa online dengan nama PenaTenggara.com. Seperti Medan dan Tarakan, peserta, yang dipimpin oleh Unang Silatang, juga meminta kepada LenteraTimur.com untuk turut membantu mengkonstruksi pembangunan media massa ini.
Selain itu, LenteraTimur.com sendiri juga mencoba membuat sebuah radio online dengan nama Radio Lentera Timur. Radio berbasis streaming ini bisa diakses melalui situsnya, LenteraTimur.com, ataupun di gadget melalui www.lenteratimur.com/radio. Konten radio ini adalah berisi macam-macam narasi terkait multikulturalisme dengan musik-musik yang berasal dari bangsa-bangsa di Asia Tenggara.
Keadilan Sosial
LenteraTimur.com berharap gagasan multikulturalisme yang telah ditransformasikan kepada seluruh peserta pelatihan dapat disenyawakan di media massa yang sudah ada, maupun media massa yang kelak akan lahir.
Pada masa program Cipta Media Bersama ini, Staf Redaksi LenteraTimur.com, Fajar Riadi, mendapat apresiasi dari United Nations Development Programme (UNDP) dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Indonesia melalui program Anugerah Jurnalisme Bidang Akses Terhadap Keadilan. Naskah berjudul “MIFEE Datang Tanah Pun Hilang” menjadi pemenang ke-3 dalam anugerah yang bertema “Memenuhi, Melindungi, dan Menghormati Hak Dasar Penduduk Miskin; Keadilan Sosial untuk Semua” tersebut.
Tindak Lanjut
Media-media yang sudah atau akan lahir tersebut membutuhkan pendampingan agar gagasan multikulturalisme dapat disenyawakan dengan jurnalisme.
Di luar wilayah pelatihan, sejumlah pihak juga meminta kepada LenteraTimur.com untuk dapat menggelar pelatihan serupa di sejumlah tempat, yakni di Fakfak, Papua, oleh Fadhal Alhamid (Ketua Pemerintahan Dewan Adat Papua); Pontianak, Kalimantan Barat, oleh Anshari Dimyati (Yayasan Sultan Hamid II); Bulungan, Kalimantan Utara, oleh Jimmy Nasroen (Ketua Yayasan Tanah Melayu, pun ), dan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, oleh Martha Sinaga (budayawan Kepulauan Riau).
Laporan keuangan
Laporan keuangan LenteraTimur.com dapat diakses di http://ciptamedia.org/wiki/Lentera_Timur.com/Laporan_Penggunaan_Dana
Pengesahan
Saya, sebagai penandatangan, menyatakan bahwa saya adalah individu yang berwenang untuk menyerahkan laporan ini atas nama Perkumpulan Lentera Timur sesuai dengan persyaratan yang dicantumkan pada Perjanjian Hibah Cipta Media Bersama yang telah ditandatangani sebelumnya dan seluruh dana yang dibelanjakan telah dibelanjakan sesuai dengan tujuan-tujuan yang tercantum dalam permohonan hibah.
Tertanda: Lokasi dan tanggal:
Jakarta, 10 Desember 2012
Tengku Muhammad Dhani Iqbal