M-Pantau Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan - Proposal Lengkap



250px-Gamal_Ferdhi_136_m-Pantau_Kebebasan_Beragama_dan_Berkeyakinan.jpg

Final 26 September 2014

Organisasi

The Wahid Institute

Status resmi

Kontak

Gamal Ferdhi

Lokasi

Depok, Jawa Barat

Deskripsi Proyek

Mobile Pantau Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (m-Pantau KBB) adalah program pemantauan kasus-kasus kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) di Indonesia dengan media telepon seluler. Jaringan pemantau, masyarakat & korban konflik yang terkait isu KBB di seluruh Indonesia, akan melaporkan kasus-kasus KBB yang terjadi di daerah secara real time melalui telepon seluler, baik melalui sms gateway maupun internet. Selain kasus, pemantau dan masyarakat juga dapat melaporkan kemajuan hubungan antar umat beragama yang terjadi. Hasil pemantauan dari masyarakat umum akan diverifikasi kesahihannya oleh pemantau dan jaringan Wahid Institute di daerah

Tujuan

  1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemantauan isu kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB);
  2. Meningkatnya pemahaman pemantau yang berada dalam koordinasi Wahid Institute dalam memanfaatkan teknologi seluler untuk melaporkan kasus-kasus KBB;

Sasaran

a. Korban kekerasan yang berkaitan dengan isu KBB b. NGO dan masyarakat anti kekerasan c. Pemantau di 13 provinsi d. Peneliti dan akademisi

Latar Belakang

Wahid Institute telah menjalankan pemantauan kasus KBB (kebebasan beragama dan berkeyakinan) sejak tahun 2008 hingga 2013. Pemantauan, pengumpulan data, berikut publikasi situasi Kebebasan beragama dan berkeyakinan itu, selain sebagai alat pendeteksi dini, diharapkan mampu menggugah kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi menjaga demokrasi dan pluralisme di Indonesia.

Laporan hasil pemantauan tersebut kami terbitkan tiap bulan dan akhir tahun. Laporan tahunan kami menjadi acuan bagi publik nasional dan internasional guna mengukur tingkat toleransi beragama dan berkeyakinan di Indonesia. Namun demikian masih terdapat beberapa tantangan, yaitu kecepatan laporan dari jaringan pemantau, serta distribusi hasil pemantauan. Sejak awal Januari 2012 WI mengaktifkan platform ushaidi, namun keterbatasan pengelolaan ushahidi mengakibatkan belum maksimalnya input dan output laporan berbasis teknologi tersebut.

Keterkaitan pada tujuan Cipta Media Seluler

Dengan melibatkan masyarakat dan jaringan NGO di daerah untuk melaporkan perkembangan KBB, maka akan meningkatkan kepekaan dan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu KBB. Sementara, langkah mendokumentasi kemudian memublikasi pelanggaran maupun kemajuan kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia, akan mendorong negara untuk menjalankan kewajibannya menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia.

Masalah yang ingin diatasi dan keterkaitan dengan aktivitas

a. Masalah: Data laporan isu KBB yang belum melingkupi seluruh wilayah Indonesia.

Aktivitas: Memantau isu KBB di seluruh wilayah Indonesia

b. Masalah: Laporan dari jaringan pemantau di daerah dan distribusi hasil pemantauan lambat.

Aktivitas: Membuat situs m-Pantau KBB berbasis ushahidi dan menyebarkan hasil pemantauan dengan SMS gateway dan internet.

c. Masalah: Kurangnya kapasitas staff Wahid Institute dalam menggunakan teknologi ushaidi dan SMS gateway.

Aktivitas: Melatih staff wahid Institute untuk menjadi operator ushahidi m-Pantau KBB;

d. Masalah: Pemantau lapangan belum memiliki kapasitas melaporkan dengan SMS gateway dan menggunakan Ushahidi.

Aktivitas: Mensosialisasikan tutorial pemantauan KBB berbasis seluler.

e. Masalah: Masyarakat kurang mengetahui adanya media untuk melaporkan kasus-kasus KBB, dan publikasi data jumlah kasus KBB tiap bulan dan tiap tahun.

Aktivitas: Sosialisasi pemantauan melalui jaringan pemantau di 13 provinsi yaitu: 5 provinsi basis, 4 provinsi resiko tinggi pelanggaran KBB dan 4 provinsi lainnya.

Keterkaitan pada kategori: Produksi dan Penyampaian Konten

Proyek ini memproduksi konten hasil pemantauan isu-isu Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan yang dilaporkan oleh pemantau yang berada di 34 provinsi di Indonesia. Sebelum memantau para pemantau dilatih untuk memahami cara melaporkan melalui sms gateway atau dengan internet melalui situs ushahidi mPantau KBB.

Pemantau adalah pihak yang direkrut oleh the Wahid Institute yang mendapat pelatihan langsung dari Wahid Institute. Mereka melakukan pemantauan dan melaporkan hasilnya melalui m-Pantau KBB. Selama masa program, Pemantau merekrut dua pelapor yang ada di daerahnya untuk memperluas kerja pemantauan.

Hasil pemantauan mereka kirim melalui SMS gateway kepada administrator di Wahid Institute atau diunggah ke situs m-Pantau KBB. Kemudian administrator menggunggah ke dalam situs ushahidi m-Pantau KBB. Hasil pemantauan dan pelaporan bulanan dan tahunan akan disebarkan melalui SMS gateway, website dan akun media sosial Wahid Institute.

Latar belakang dan demografi pelaku proyek

Demografi Pelaku Proyek

  1. Pemimpin Proyek: Gamal Ferdhi, aktivis di Wahid Institute, sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang kampanye Islam damai dan toleransi sejak 2004. Menjabat Pemimpin Redaksi Nawala, bulletin besutan the Wahid Institute dari 2004-2008. Saat ini menjadi Program officer untuk pembangunan ekonomi majelis taklim dan kampanye Islam damai di the Wahid Institute.
  2. Subhi Azhari sebagai Analis & Administrator Web. Ia akan bertugas memantau dan menganalisa hasil pemantauan KBB. Selain itu mengupdate situs m-Pantau KBB & melakukan sosialisasi hasil pemantauan tiap bulan dan tahun. Saat ini Subhi adalah Program officer Monitoring dan Advokasi Pluralisme di the Wahid Institute.
  3. Siti Kholisoh akan menjalankan tugas sebagai Keuangan dan administrasi Program.
  4. Pemantau dari 5 provinsi adalah aktivis pro-pluralisme yang sebelumnya telah menjalin kerjasama dengan Wahid Institute, 4 provinsi beresiko tinggi pelanggaran KBB dan 4 provinsi insidental.
  5. Untuk membangun situs m-Pantau KBB dgn platform Ushahidi dan frontline SMS kami akan membayar seorang ahli teknologi informasi yang sudah membangun situs-situs sejenis. Nantinya, ia juga akan melatih analis & administrator Web dan staff WI dalam mengoperasikan m-Pantau KBB dan membuat tutorial untuk masyarakat.

Demografik target penerima manfaat

Penerima manfaat berusia 0-60 tahun. Mereka adalah penyintas konflik kekerasan atas nama agama, pegiat sosial yang menangani korban-korban konflik, masyarakat, akademisi dan peneliti.

Hasil yang diharapkan dan indikator keberhasilan

Hasil atau keluaran

  1. 1 paket situs m-Pantau;
  2. 1 tutorial teknik pelaporan melalui m-Pantau KBB;
  3. 12 analisis hasil pemantauan KBB per bulan;
  4. 1 analisis hasil pemantauan KBB per tahun;
  5. 12 SMS rekapitulasi laporan KBB bulanan;
  6. 1 SMS rekapituasi laporan KBB tahunan;
  7. 13 kali update tautan laporan KBB di Facebook Wahid Institute dalam setahun;
  8. 13 kali update tautan laporan KBB di Twitter Wahid Institute dalam setahun;
  9. 13 kali update tautan laporan KBB di website Wahid Institute dalam setahun

Indikator keberhasilan

  1. Pengunjung m-Pantau KBB meningkat 100 pengunjung per bulan;
  2. Tersedia tutorial m-Pantau KBB yang bisa diunduh di situs m-Pantau KBB ;
  3. 3 (tiga) orang pengelola m-Pantau KBB mengikuti seluruh proses inhouse training dan memahami materi yang diberikan;
  4. Masyarakat melaporkan kasus dan praktek baik terkait isu KBB melalui layanan sms gateway dan situs MPantau KBB;
  5. Minimal 100 undangan dan 5 perwakilan lembaga negara yang terkait dengan isu KBB menghadiri peluncuran di akhir tahun 2015;
  6. Terpublikasikannya peluncuran m-Pantau KBB minimal di dua media nasional;
  7. Hasil laporan bulanan dan tahunan terpublikasi di m-Pantau KBB, akun media sosial Wahid Institute dan website Wahid Institute. Rekapitulasi laporan juga dapat diakses oleh para pengunjung situs mPantau KBB dan aparat pemeritah.

Durasi waktu aktifitas dilaksanakan:

September 2014 - Desember 2015

Total kebutuhan dana untuk melakukan aktivitas:

Rp 832.000.000,- (Delapan ratus tiga puluh dua juta rupiah)

Dana yang diminta dari Cipta Media Seluler:

Rp 700.000.000,- (Tujuh ratus juta rupiah)

Sumber dana lainnya:

Kontribusi organisasi: Rp 132.000.000,-(Seratus tiga puluh dua juta rupiah)

Tags:



September 2014 | CC BY-SA 3.0