Seminar "Peran Penting Komunitas Pemantau Konten Video Game di Indonesia"
Tujuan : Seminar “Peran Penting Komunitas Pemantau Konten Video Game di Indonesia”
Lokasi : Aula Universitas Islam Bandung
Alamat : Jl. Tamansari No.1, Bandung
Jam : 09.00-11.30
Hadir :
- Muhamad Iqbal Tawakal(Narasumber)
- ME Fuady (narasumber)
- Santi Indra Astuti (Wakil Dekan I Fikom Unisba)
- Khemal Andrias
- Ahmad Taufiq
- Hana Natalisha
- Yudha Wirawanda
- Andhita
- dan 72 peserta lainnya (mahasiswa dan dosen)
Ringkasan :
- Acara diawali oleh pembukaan dari pihak kampus, pada kesempatan kali ini dilakukan oleh Wakil Dekan I Fikom Unisba, Santi Indra Astuti. Dalam pembukaannya, Santi menjelaskan peran komunitas pemantau media sangat penting apalagi video game. Selain pemantau sejenis belum ada, video game merupakan media yang digemari anak-anak, memantau kontennya menjadi sebuah keharusan. Ia juga menegaskan Unisba, khususnya Fakultas Ilmu Komunikasi siap membantu dan mendukung Next Generation.
- Materi 1 (ME. Fuady) : Perkembangan perangkat video game dari masa ke masa, pengaruh video game pada hidup dan iteraksi sosial manusia, pengalaman pribadi dalam bermain video game dan dampak yang dirasakan saat ini, serta menjelaskan video game addiction (bentuk dan solusi praktis). Pada pemaparan materinya juga, Fuady menjelaskan peran mahasiswa selaku ‘agent of change’ untuk melakukan sesuatu terhadap fenomena video game yang terjadi di masyarakat. hal ini perlu dilakukan, mengingat banyak konten yang tidak layak dimainkan oleh anak-anak tetapi kenyataannya sangat mudah diakses oleh anak-anak.
- Materi 2 (Iqbal) : Sosialisasi Next Generation, Sistem Rating, dan Klasifikasi Video Game versi Next Generation, sekaligus cara penilaian video game. Pada sesi ini juga dipaparkan mengapa isu pemantauan konten video game menjadi penting, apalagi bagi komunitas akademik Fakultas Ilmu Komunikasi (baik dosen maupun mahasiswa). Karena Video Game bagi beberapa negara maju, sudah menjadi bagian dari kajian Cultural Studies dan Media Studies. Di dalam presentasinya, ia juga memaparkan beberapa tayangan dari hasil pemantauan Next Generation terkait ideologi-ideologi tertentu yang terdapat pada video game. Misalkan, beberapa video game bergenre perang, hampir selalu menempatkan tokoh Rusia dan Timur Tengah sebagai peran penjahat atau teroris. Juga isu-isu sensitif seperti homoseksual yang dipromosikan oleh video game tertentu.
- Acara dilanjutkan dengan tanya jawab dan ditutup dengan proses penandatanganan Nota Kesepamahaman antara Next Generation dan Unisba tentang penelitian dan dukungan program.
Tags: