Seminar dan Launching Gerakan



200px-Maret_9_2013_NextGeneration_Seminar_Guru_1.jpg

200px-Maret_9_2013_NextGeneration_Seminar_Guru_2.jpg

200px-Maret_9_2013_NextGeneration_Seminar_Guru_3.jpg

200px-Maret_9_2013_NextGeneration_Seminar_Guru_4.jpg

Tujuan : Seminar dan Launching Gerakan

Lokasi : Universitas Islam Bandung (Unisba)

Alamat : Unisba, Tamansari, Bandung.

Jam : 09.00 - 12.00

Hadir :

  • Muhamad Iqbal Tawakal (Narasumber)
  • Rini Mulyani, Khemal Andrias, Ressa, Dendy, Omar, Aan, Aminah, Elizabeth, Irma, Arul, Irul, dan Rifani
  • Dr. Ike Junita Triwardhani, M.Si. (Narasumber)
  • dan 175 Peserta (guru, kepala sekolah, staf pengajar, dan pegiat pendidikan se-Kabupaten Bandung)

Ringkasan

  • Acara diawali oleh pembukaan oleh paduan suara anak-anak dari SD Tumbuh Kembang Al-Amanah, dilanjutkan oleh kata pembuka dari Kepala Departemen Program Next Generation, Khemal Andrias. Ia menjelaskan deskripsi organisasi, tujuan, kegiatan, dan hasil yang diharapkan dari tiap acara. Pada kesempatan ini juga, Khemal menekankan pentingnya ‘upgrading’ pengetahuan di kalangan guru dan staf pengajar, khususnya tentang teknologi informasi dan video game. Selain itu, ia meluncurkan program “Gerakan Masyarakat Peka dan Peduli Video Game”
  • Materi 1 (Iqbal) : Menjelaskan pentingnya pemantauan konten video game di Indonesia. Dengan melakukan komparasi di beberapa negara yang sudah memiliki ‘lembaga khusus’, Iqbal meyakinkan kepada pegiat pendidikan akan pentingnya isu video game. “Sekarang saatnya guru melek video game,” ujarnya. Di Indonesia, pemantauan media massa masih terfokus pada televisi. Padahal penggunaan video game sudah banyak, terutama pengguna anak-anak. Sistem rating mutlak diperlukan dan diaplikasikan dalam memilih dan menggunakan video game. Guru juga harus mau dan mampu mengenali-mengendalikan konsol video game melalui parental kontrol. Karena guru yang akan menjadi ujung tombak pendidikan media di sekolah. Iqbal juga menunjukan data dan beberapa cuplikan video game yang beredar di masyarakat.
  • Materi 2 (Ike) : Maraknya video game tak terlepas dari imbas globalisasi. “Sekarang era gadget mania,” katanya. Orang tua dan guru perlu beradaptasi agar tak ketinggalan. Tentunya dengan cara yang tepat dan sudut pandang yang netral. Tak bisa dipungkiri, video game menaruh banyak dampak negatif dan positif. Hal itu kembalikan kepada masing-masing individu untuk menggunakannya. Bijaksana dan senantiasa menambah wawasan adalah keharusan. Tanpa pengetahuan yang cukup, penggunaan media seperti video game malah bisa merugikan. Pendidik dan orang tua harus hadir dalam perkembangan isu teknologi, karena anak-anak tumbuh bersama hal itu.
  • Diskusi, dengar pendapat, dan masukan dari pihak sekolah. Beberapa menyarankan agar ‘gerakan’ Next Generation diperluas karena masih banyak yang tidak mengetahui isu ini. Salah seorang peserta mengajukan agar Next Generation membuat satu forum/ wadah khusus bagi orang tua yang punya masalah dengan anak-anak mereka yang kecanduan video game. Ada juga yang merekomendasikan Next Generation agar merangkul pemerintah agar lebih mantap secara hukum. Acara ditutup dengan serah terima cindera mata.
Tags: