Skema Pendanaan dan Strategi Mobilisasi Sumber Daya untuk Keberlanjutan Media komunitas di Indonesia
Organisasi
Sekolah Fundraising PIRAC adalah sebuah lembaga otonom yang didirikan Yayasan PIRAC untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang mobilisasi sumber daya (fundraising) untuk mendukung pendanaan program dan keberlanjutan lembaga OMS (Organisasi Masyrakat Sipil) di Indonesia.
Status resmi
-
Kontak
-
Situs web: Pirac dan Sekolah Fundraising
Facebook: -
Twitter: -
SMS: 087788802262, format SMS : PRC
Posisi
-
Lokasi
Depok
Deskripsi Proyek
Latar Belakang
Proyek ini hadir sebagai bentuk kontribusi terhadap upaya untuk merawat dan melestarikan kebhinekaan media dengan mendukung eksistensi, pengembangan dan keberlanjutan media komunitas. Media komunitas, juga sering disebut sebagai media warga, merupakan layanan publikasi atau penyiaran yang bertujuan nirlaba, berbasis, dimiliki dan dikendalikan oleh komunitas atau asosiasi tertentu, yayasan dan wali amanah. Media komunitas tumbuh dari kerinduan akan penguatan komunitas-komunitas basis masyarakat yang selama orde baru tercerai berai oleh praktek developmentalisme dan penyeragaman sosial politik. Media komunitas juga merupakan bentuk perlawanan terhadap penyeragaman dan hegemoni informasi dan komunikasi yang di era reformasi dipraktekkan oleh korporasi media.
Namun, eksistensi dan keberlanjutan media komunitas tengah mengalami tantangan dan ancaman. Beberapa penelitian dan pemberitaan menyebut bahwa ratusan media komunitas yang tumbuh dan berkembang pasca reformasi tersendat, tidak berkembang, bahkan berhenti beroperasi karena minimnya dukungan pendanaan. Sebuah riset yang dilakukan oleh Masduki, misalnya, menemukan fakta bahwa di Jateng dan Jogja terdapat lebih dari 30 radio komunitas telah berhenti siaran karena minimnya dukungan pendanaan.
Hasil asesment awal yang dilakukan PIRAC mencatat beberapa masalah yang dihadapi para pengelola media komunitas dalam membiayai program siaran, penerbitan dan penyebaran informasi, yakni:
Minimnya informasi dan referensi mengenai sumber-sumber daya dan dukungan bagi media komunitas. Mereka umumnya mengandalkan dukungan pendanaan dari hibah lembaga donor, sumbangan masyarakat yang terbatas, atau perolehan iklan
Terbatasnya informasi mengenai beragam skema pendanaan dan model fundraising (penggalangan dana/daya) untuk media komunitas
Minimnya kapasitas pengelola media dalam menggalang dukungan dan sumber daya untuk pendanaan program dan keberlanjutan organisasinya
Terbatasnya upaya dan kesempatan dalam melakukan kampanye dan menggalang dukungan dan kemitraan antara kepada calon-calon pendukung dan donatur (individu, perusahaan, yayasan amal, dll)
Pada saat yang sama, kegiatan filantropi (kedermawanan sosiall) dan CSR (Corporate Social Responsibility) di Indonesia tengah berkembang dengan pesat. Berbagai Survei dan studi kasus yang dilakukan PIRAC menunjukkan bahwa sumbangan sosial (dana, inkind & volunteer) dari individu masyarakat, sektor swasta, program dompet/pundi media, serta lembaga filantropi lokal potensinya cukup besar dan bisa menjadi alternatif sumber pendanaan. Berbagai organisasi sosial sudah memanfaatkan potensi ini dengan mengembangkan skema-skema fundraising yang inovatif, seperti canvassing, direct mail/email, event, media campaign, caused related marketing, sms donasi, serta social media untuk menggalang dukungan masyarakat dan sektor swasta. Dengan pendekatan yang inovatif ini, mereka bisa menggalang sumbangan milyaran rupiah untuk mendanai program dan operasional organisasinya.
Pengelola media komunitas juga bisa melakukan upaya yang sama dan memanfaatkan potensi filantropi dan CSR untuk mengatasi masalahnya pendanaan dan keberlanjutan medianya. Penggalangan sumber daya lokal ini sebenarnya sudah mulai dilakukan, meski upaya-upaya semacam ini belum menjadi arus utama di kalangan pegiat media komunitas. PIRAC mencatat beberapa inisiatif fundraising yang dilakukan untuk keberlanjutan media komunitas, seperti penggalangan sumberdaya berbasis aset lokal, berbasis keanggotaan, berbasis diaspora, berbasis usaha sosial dan sebagainya. Misalnya, Radio Hapsari FM yang berhasil eksis dan berkembang melalui strategi membership, earned income dan donasi dari kaum perempuan yang menjadi anggota perkumpulan Hapsari. Sementara Tabloid Stanplat di Temanggung bisa dihidupi dan dikembangkan melalui iuran pelanggan, iklan terbatas, donasi dari para perantau.Temanggung di berbagai kota besar. Rasa solidaritas, kesamaan identitas dan rasa kepemilikan bersama menjadi modal sosial dan budaya keberlanjutan media komunitas tersebut.
Untuk membantu mengatasi persoalan pendanaan dan keberlanjutan media komunitas, Sekolah Fundraising PIRAC berikhtiar dengan mengembangkan beragam skema pendanaan dan strategi mobilisasi sumber daya yang inovatif dan aplikatif. Upaya itu dilakukan dengan menyediakan informasi dan referensi, serta penguatan kapasitas pegiat dan pengelola media komunitas dalam menggalang dukungan dan kemitraan untuk keberlanjutan program dan organisasinya.
Seluruh hasil dari kegiatan dalam proyek ini akan didokumentasikan dalam bentuk digital yang diolah menjadi materi belajar bersama/kolaboratif, serta didistribusikan secara digital dalam sebuah forum belajar daring. Forum belajar ini akan diwadahi dalam sebuah web podcast, offline media, mailing list, filesharing dan social networking media bersama sebagai ajang diskusi rutin, sharing pengalaman, informasi kegiatan fundraising, pengembangan jaringan, mitra dan potensial donatur. Tujuannya untuk menjangkau khalayak luas secara gratis, tidak terbatas waktu serta bersifat partisipatoris.
Dengan model ini semua pihak yang berkepentingan dengan pengembangan dan keberlanjutan media komunitas dapat belajar dan saling berbagi pengetahuan secara interaktif tanpa dibatasi ruang dan waktu. Para fasilitator PIRAC akan menyediakan materi digital (teks, audio dan visual) dari PIRAC serta institusi lain sebagai bahan pengayaan belajar bersama. Dengan mempertimbangkan akses kepada kelompok difabel/ berkebutuhan khusus, secara umum materi yang disediakan dalam forum ini dapat diakses oleh berbagai aplikasi dan mesin (PC, Tablet dan Mobile Phones) dan diupayakan memberikan kemudahan kepada siapa saja, kapan saja dan dimana saja untuk mengunduh, membaca, mendengarkan, melihat atau berlangganan pada subyek yang tersedia.
Tujuan:
Meningkatnya Keberlanjutan Finansial Media Komunitas di Indonesia melalui pengembangan Skema Pendanaan dan Strategi Mobilisasi Sumber Daya.
Tujuan strategis ini dijabarkan menjadi beberapa tujuan spesifik (specific objective):
Tersedianya informasi dan referensi mengenai sumber-sumber daya dan skema pendanaan serta strategi mobilisasinya bagi pendanaan dan keberlanjutan media komunitas
Meningkatnya kapasitas dan keterampilan pengelola media komunitas dalam memobilisasi dukungan dan sumber daya untuk pembiayaan program dan keberlanjutan lembaganya
Terciptanya diversifikasi sumber-sumber pendanaan untuk keberlanjutan media komunitas di Indonesia
Sasaran:
Teridentifikasi dan terpetakannya beragam sumber daya (dana, inkind, volunteer) bagi pendanaan dan keberlanjutan media komunitas
Tersedianya referensi mengenai praktik dan pengalaman penggalangan sumber daya untuk media komunitas di Indonesia maupun di negara lain
Terumuskannya beragam skema dan strategi mobilisasi sumber daya untuk keberlanjutan media komunitas
Terselenggaranya pelatihan sebagai uji coba modul dan sarana belajar bagi para pengelola media komunitas dalam memobilisasi dukungan dan sumber daya untuk keberlanjutan media yang dikelolanya
Tersedianya forum belajar untuk berbagi pengalaman, ide/gagasan, mengembangkan jaringan dan praktek bersama dalam mobilisasi sumberdaya untuk keberlanjutan media komunitas
Kegiatan:
Kontribusi untuk sasaran A – Teridentifikasi dan terpetakannya beragam sumber daya (dana, inkind, volunteer) bagi pendanaan dan keberlanjutan media komunitas
Aktivitas:
Studi dan pemetaan sumber-sumber pendanaan bagi keberlanjutan media komunitas Studi dilakukan dengan mengidentifikasi beragam sumber daya (dana, inkind, volunteer, jaringan) yang berasal dari individu, komunitas, perusahaan, yayasan amal, dan pemerintah yang bisa digalang dan dimanfaatkan untuk mendukung keberlanjutan media komunitas. Hasil studi ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi pengelola media komunitas dalam menggalang beragam sumber daya lokal, pendanaan dan keberlanjutan medianya.
Penerbitan hasil studi dan pemetaan sumber-sumber pendanaan bagi keberlanjutan media komunitas Penerbitan hasil studi ini dimaksud untuk memberikan referensi atas keberagaman sumber daya (dana, inkind, volunteer, jaringan) sehingga ada rujukan bagi media komunitas ketika akan melakukan kerja-kerja fundraising. Hasil studi akan diterbitkan dalam bentuk digital (e-book, screen cast, dll) agar bisa diakses masyarakat luas.
Kontribusi untuk sasaran B – Tersedianya referensi & Dokumentasi mengenai praktik dan pengalaman penggalangan sumber daya untuk media komunitas yang dikembangkan di Indonesia maupun di negara lain.
Aktivitas
Studi kasus dan pendokumentasian model dan strategi mobilisasi sumber daya untuk media komunitas di Indonesia Kegiatan studi kasus ini dilakukan dengan mengkaji dan mendokumentasikan praktek dan pengalaman beberapa media komunitas di berbagai daerah di Indonesia yang sukses dalam menggalang sumber daya untuk pendanaan program dan organisasinya. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan memperhatikan jenis dan lingkup media serta model dan metode fundraising yang dikembangkan. Pengalaman mereka diharapkan bisa memberikan inspirasi dan ide-ide baru yang lebih inovatif bagi kalangan pengelola media komunitas lainnya dalam memobilisasi sumber daya.
Diskusi publik dan lokakarya untuk mensosialisasikan hasil hasil penelitian Forum diskusi publik dan lokakarya ini berfungsi sebagai wahana sharing dan sosialisasi mengenai hasil-hasil penelitian di atas. Forum tersebut dilakukan dengan mengundang para pengelola media komunitas, akademisi, pengusaha, pemerintah dan kalangan media massa. Selain di Jakarta, PIRAC juga mendorong agar hasil penelitian ini juga bisa didiskusikan di daerah secara mandiri dengan menyediakan dan mendistribusikan hasil penelitian ke lembaga, jaringan dan perguruan tinggi yang memiliki perhatian terhadap perkembangan media komunitas.
Penerbitan hasil studi kasus model dan strtategi fundraising media komunitas di indonesia dan hasil desk riset praktek penggalangan sumber daya untuk media komunitas di manca negara Penerbitan hasil studi ini dimaksud untuk memberikan referensi atas berbagai pengalaman beberapa media komunitas di berbagai daerah di Indonesia yang sukses dalam menggalang sumber daya untuk pendanaan program dan organisasinya sehingga dapat diadaptasi oleh media komunitas lain di wilayah kerja program. Hasil studi akan diterbitkan dalam bentuk digital (e-book, screen cast, dll) agar bisa diakses maasyarakat luas
Kontribusi untuk sasaran C – Terumuskannya beragam skema dan strategi mobilisasi sumber daya untuk keberlanjutan media komunitas.
Aktivitas:
FGD perumusan skema dan strategi fundraising untuk media komunitas FGD ini dilakukan dengan melibatkan praktisi fundraising, marketing, teknologi informasi dan pegiat media komunitas untuk membantu merumuskan beragam skema pendanaan bagi media komunitas. Pada FGD ini juga dielaborasi berbagai strategi penggalangan dana yang dimungkinkan untuk dipraktikkan pengelola media komunitas di Indonesia dalam menggalang sumber daya untuk keberlanjutan program dan organisasinya.
Penulisan & penerbitan buku panduan/ How to penggalangan sumber daya untuk keberlanjutan media komunitas Penulisan buku ini dimaksudkan untuk memberikan panduan praktis bagi pengelola media komunitas dalam menggalang dukungan dan sumber daya dari individu, perusahaan, pemerintah, yayasan sosial maupun donatur prospektif lainnya. Buku ini akan berisi langkah-langkah praktis dan kiat-kiat yang bisa dilakukan oleh pengelola media komunitas dalam mempraktekkan beberapa metode fundraising untuk operasional program dan keberlanjutan lembaganya. Hasil studi akan diterbitkan dalam bentuk digital (e-book, screen cast, dll) agar bisa diakses maasyarakat luas
Kontribusi untuk sasaran D – Terselenggaranya pelatihan sebagai sarana uji coba modul dan sarana belajar bagi para pengelola media komunitas dalam memobilisasi dukungan dan sumber daya untuk keberlanjutan media yang dikelolanya.
Aktivitas:
Penyusunan modul ini merupakan tahapan awal dalam pengembangan kapasitas pengelola media komunitas. Modul disusun berdasarkan hasil studi yang dilakukan PIRAC dan diperkaya dengan berbagai referensi mengenai pengalaman organisasi di luar negeri yang berhasil menggalang dana untuk keberlanjutan media komunitas. Penyusunan modul pelatihan dilakukan melalui beberapa tahapan: studi literatur, diskusi terbatas, lokakarya modul, uji coba modul, pencetakan modul.
Pelatihan dilakukan dalam rangka untuk uji coba modul serta memberikan pemahaman dan keterampilan praktis bagi pengelola media dalam melakukan aktivitas penggalangan dana dan mengembangkan bisnis berorienntasi sosial. Pelatihan ini bertujuan untuk membuka wawasan para pengurus dan staf media komunitas mengenai strategi dan metode penggalangan dana, terutama yang bersumber dari sumber dana lokal. Proses dan hasil pelatihan akan didokumentasikan dan diproduksi dalam bentuk digital untuk disebarkan kepada pegiat media komunitas yang membutuhkan melalui forum belajar bersama daring.
Kontribusi untuk sasaran E – Tersedianya forum belajar bersama untuk berbagi pengalaman, ide/gagasan, mengembangkan jaringan dan praktek bersama dalam mobilisasi sumberdaya untuk keberlanjutan media komunitas.
Aktivitas:
Penyediaan Forum belajar Bersama Daring
Forum belajar ini akan diwadahi dalam sebuah web podcast, offline media, mailing list, filesharing dan social networking media bersama sebagai ajang diskusi rutin, sharing pengalaman, informasi kegiatan fundraising, pengembangan jaringan, mitra dan potensial donatur. Tujuannya untuk menjangkau khalayak luas secara gratis, tidak terbatas waktu serta bersifat partisipatoris.
Demografik kelompok target:
Para pegiat media komunitas
Organisasi atau kelompok masyarakat yang memiliki dan mengelola media komunitas
Masyarakat sebagai penerima manfaat media komunitas sekaligus prospek pendukung dan donaturnya
Jangka Waktu Proyek
Proyek ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu 13 bulan dan diharapkan bisa dimulai pada bulan Januari 2012 dan berakhir pada bulan Januari 2013.
Anggaran
Anggaran untuk proyek berjumlah Rp 874.660.000 (Delapan ratus tujuh puluh empat juta enam ratus enam puluh ribu rupiah). detail anggaran terlampir
Pengawasan dan Evaluasi Proyek
Program ini dirancang 13 bulan dengan durasi waktu setengah bulan pertama untuk persiapan, dan setengah bulan terakhir untuk penyelesaian administrasi/pelaporan. Untuk memastikan program sudah menyasar pada tujuan program maka akan dilakukan monitoring tiap 3 bulan. Proses monitoring akan dilakukan oleh koordinator program dengan melihat pada seluruh capaian program berjalan dibandingkan dengan indikator dari perencanaan program. Metode monitoring adalah FGD antara penanggungjawab program, koordinator dan pelaksana program dengan melibatkan penerima manfaat, mereview laporan perkembangan proyek dan melihat capaian proyek. Pasca berakhirnya program akan dibuat evaluasi menyeluruh atas capaian program untuk melihat kontribusi program pada tujuan yang diharapakan dan membuat rekomendasi untuk keberlanjutan program. Evaluasi akhir ini akan melibatkan seluruh pelaksana program beserta penerima manfaat.
Pelaksana Kegiatan
Proyek ini akan dilaksanakan oleh Sekolah Fundraising PIRAC. Sekolah Fundraising PIRAC adalah sebuah lembaga otonom yang didirikan Yayasan PIRAC untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang mobilisasi sumber daya (fundraising) untuk mendukung pendanaan program dan keberlanjutan lembaga OMS (Organisasi Masyrakat Sipil) di Indonesia. Info lengkap mengenai profil dan kegiatan sekolah Fundraising PIRAC bisa diakses di www.sekolahfundraising.com. Dalam pelaksanaan kegiatan, Sekolah Fundraising PIRAC akan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait, seperti asosiasi atau jaringan media komunitas, pengelola media komunitas, praktisi dan pemerhati media komunitas, praktisi fundraising dan marketing, perusahaan, pemerintah dan perguruan tinggi.