Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS
ICT Watch
Instruksi untuk mengisi laporan penerimaan hibah
ICT Watch mengharuskan seluruh penerima hibah melaporkan kegiatan mereka dalam bentuk laporan naratif dan laporan keuangan berdasarkan Perjanjian Penerima Hibah Cipta Media Bersama yang telah disepakati kedua belah pihak. Laporan naratif disarankan dalam bentuk lima hingga tujuh halaman.
Laporan dapat dikirimkan melalui surel atau dokumen asli
Penerima hibah : Rina Oktarianti (Perkumpulan JUBI)
Periode Laporan : 4 Agustus 2014 hingga 13 Maret 2015
Proyek : Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS
1. Pembelajaran
Silahkan tuliskan pembelajaran, acara-acara yang anda buat/ alami yang dapat membuat perubahan dalam satu tahun kedepan sebagai hasil dari upaya upaya yang anda buat dibawah hibah yang anda terima, perubahan-perubahan yang anda percaya dapat membatu organisasi/ komunitas anda mencapai tujuan-tujuannya dan/ atau kesulitan dan tantangan yang tidak anda perkirakan yang anda temukan dalam periode pelaporan hibah ini.
Proyek Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS merupakan situs yang secara mandiri dan sukarela dikelola oleh Perkumpulan Jujur Bicara sejak 2010 dengan tujuan mengatasi faktor demografis dan geografis Tanah Papua (meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat) yang mengakibatkan kesenjangan pengetahuan dan informasi. Hingga tahun 2013, proyek mandiri ini berfokus pada peristiwa kekerasan yang dilakukan aparat keamanan terhadap warga sipil di Tanah Papua.
Mengacu pada partisipasi warga untuk melaporkan peristiwa kekerasan aparat keamanan terhadap warga sipil selama tiga tahun terakhir, Perkumpulan Jujur Bicara mempertimbangkan bahwa proyek ini layak untuk dikembangkan secara lebih luas; baik dalam hal muatan informasi, pelaku maupun penerima manfaat.
Melalui hibah Cipta Media Seluler, proyek ini berkembang untuk menyediakan ruang bagi masyarakat untuk saling bertukar informasi, terutama tentang permasalahan pendidikan, kesehatan dan praktik-praktik cerdas masyarakat agar para pembuat kebijakan dapat mengambil keputusan yang lebih berpihak kepada masyarakat, sementara peristiwa tentang kekerasan aparat keamanan terhadap masyarakat sipil tetap menjadi bagian dari fokus proyek ini.
Meskipun proyek ini berfokus untuk melibatkan masyarakat di Tanah Papua khususnya mereka yang berada di daerah pedalaman dan pesisir yang sudah terjangkau teknologi seluler, karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki, selain Kota Jayapura, Perkumpulan Jujur Bicara memilih sepuluh wilayah jangkauan verifikasi sesuai dengan penempatan verifikator lokal, yakni Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Puncak, Kabupaten Lani Jaya, Kabupaten Nabire, Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, Kabupaten Biak-Numfor, Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Jayapura.
Kendala mendasar yang dihadapi Perkumpulan Jujur Bicara adalah konsistensi kecepatan verifikator lokal dalam merespon laporan yang diberikan warga. Selain disebabkan kendala teknis seperti gangguan sinyal, akses internet dan masalah kelistrikan, terbatasnya jumlah verifikator tidak mampu mengimbangi arus laporan warga yang masuk sebagai dampak dari keberhasilan sosialisasi dengan menggunakan beragam media (termasuk leaflet, t-shirt, iklan di media sosial, Koran Jubi, tabloidjubi.com dan keterlibatan Perkumpulan Jujur Bicara dalam beberapa pelatihan warga bekerjasama dengan pihak gereja dan LSM lokal) yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Antusiasme warga di wilayah-wilayah yang bukan target, seperti Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Supiori, Sorong Selatan, Paniai, Dogiyai dan lain-lain untuk terlibat dalam proyek ini berdampak pada kemampuan verifikator yang menjadi sangat terbatas untuk bisa merespon laporan warga secara cepat karena faktor/kendala geografis.
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi verifikator lokal, Perkumpulan Jujur Bicara mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk dapat memverifikasi laporan warga. Verifikator lokal di wilayah target juga bertanggung jawab untuk memverifikasi laporan warga dari wilayah non-target yang terdekat dengan tempat bertugasnya. Untuk mengatasi persoalan geografis, proses verifikasi dilakukan dengan mengandalkan teknologi komunikasi telepon seluler.
Melalui hibah ini, Perkumpulan Jujur Bicara dapat semakin mengembangkan peluang kerjasama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah, pihak gereja (organisasi berbasis agama), mahasiswa dan organisasi pemuda, dan LSM lokal serta lembaga-lembaga yang memiliki kegiatan dan muatan yang sama dengan Perkumpulan Jujur Bicara.
2. Aktivitas/ Isu yang Anda usung dan mencoba atasi
Berikut adalah aktivitas dan isu-isu yang anda masukkan pada permohonan hibah anda:
Aktifitas dan isu yang anda atasi:
{: .img-responsive .center-block }
{: .img-responsive .center-block }
Berdasarkan kategori laporan, pada tahun terakhir sebelum periode hibah, sebagian besar laporan masuk dalam kategori Forum pembaca (26 laporan). Kategori Kekerasan aparat keamanan menempati urutan kedua (21 laporan). Kategori Kriminalitas dan None masing-masing berada di urutan ketiga dan keempat dengan 5 dan 2 laporan, sedangkan kategori Trusted reports dan Lalu lintas menempati urutan terakhir yakni masing-masing 1 laporan. Sementara pada periode setelah hibah sampai dengan pelaporan tahap I, sebagian besar laporan masuk dalam kategori “Forum pembaca” (469 laporan). Kategori “Pendidikan” menempati urutan kedua (47 laporan). Kategori “Kekerasan aparat keamanan dan Kriminalitas” berada pada urutan ketiga (44 laporan), Kategori “Kesehatan” dan “Lalu lintas” berturut-turut menempati urutan keempat (22 laporan) dan kelima (21 laporan). Kategori Trusted reports menempati urutan keenam (18 laporan), dan Kategori “None” dan “Praktik cerdas” masing-masing berada di urutan tujuh (7 laporan) dan delapan (4 laporan). Berdasarkan jumlah laporan yang masuk dalam dua periode di atas, kategori Forum pembaca menempati urutan pertama, karena pada kategori ini warga dapat menyampaikan aspirasi/opini ataupun keluhan tentang peristiwa di sekitar mereka. Sebagian besar laporan masuk dalam kategori Forum pembaca terkait dengan isu kinerja pemerintah daerah, termasuk dalam menyediakan fasilitas dan layanan publik (di luar isu pendidikan & kesehatan) seperti jalan, akses transportasi, listrik, air bersih, sanitasi dan lain-lain, kinerja legislatif, otonomi khusus, lingkungan hidup, hak ulayat dan mayarakat adat, dan Persipura. Laporan tentang isu kinerja pemerintah dan legislatif paling banyak berasal dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Merauke, sedangkan isu lingkungan hidup, hak ulayat dan masyarakat adat paling banyak berasal dari Kabupaten Nabire. Seperti yang diajukan dalam proposal hibah, tujuan proyek ini adalah terciptanya ruang bagi masyarakat untuk bertukar informasi berupa laporan tentang kekerasan aparat keamanan terhadap masyarakat sipil, permasalahan pendidikan dan kesehatan, serta pengetahuan berupa praktik cerdas agar pemangku kepentingan dapat mengambil keputusan yang lebih berpihak pada masyarakat; Perkumpulan Jujur Bicara melakukan serangkaian kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat melalui media kampanye seperti leaflet, stiker, t-shirt, iklan di media online, cetak dan media sosial dan kegiatan sosialisasi yang melibatkan warga (pemuda & mahasiswa) serta masyarakat adat dan jurnalis warga untuk mendorong partisipasi warga melaporkan peristiwa terkait empat isu tersebut di atas melalui SMS ke no hotline yang tersedia.
{: .img-responsive .center-block }
Laporan warga tentang peristiwa kekerasan aparat keamanan terhadap masyarakat sipil meningkat dari 21 laporan menjadi 44 laporan. Seperti halnya pada periode sebelum hibah, yakni sebagian besar laporan yang masuk berasal dari wilayah pegunungan tengah (Jayawijaya, Yahukimo, Mulia) dan pesisir (Nabire & Paniai), sebagian besar laporan yang masuk pada periode hibah adalah berasal dari Kabupaten Jayawijaya, Paniai, Nabire, Merauke dan Kota Jayapura. Laporan yang masuk terutama tentang penganiayaan dan penembakan, penyalahgunaan wewenang dan intimidasi, pembubaran demonstrasi damai dan penangkapan semena-mena terhadap masyarakat sipil oleh aparat keamanan. Pada periode sebelum hibah, laporan tentang isu pendidikan, kesehatan dan praktik cerdas yang masuk dikategorikan dalam Forum pembaca, sehingga jumlahnya tidak bisa disajikan secara rinci dalam laporan ini. Berdasarkan rekomendasi mentor pada mentoring tahap I pada November 2014 untuk penambahan kategori pada situs, maka laporan tentang permasalahan pendidikan, kesehatan dan praktik cerdas dapat tersaji secara rinci.
{: .img-responsive .center-block }
Laporan terkait isu pendidikan sampai dengan pelaporan ini berjumlah 47 laporan. Pada awal periode hibah, laporan tentang permasalahan pendidikan masih disatukan dalam kategori Forum pembaca, baru terpisah dalam kategori tersendiri sejak November 2014. Laporan terkait isu pendidikan pada Oktober – November 2014 hanya berjumlah 6 laporan, dan meningkat menjadi 15 laporan pada Januari 2015 setelah pelatihan tahap 2 untuk para verifikator lokal dilakukan, menurun menjadi 4 laporan pada Februari 2015 dan mengalami peningkatan pada Maret 2015 menjadi 20 laporan setelah kegiatan sosialisasi dilakukan dengan target spesifik (mahasiswa & pemuda) dilakukan. Laporan yang diterima terkait isu pendidikan sebagian besar menginformasikan tentang kurangnya sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, meja-kursi siswa, tenaga guru), kegiatan belajar-mengajar yang terhenti karena kepala sekolah dan guru sering tidak ada di tempat, kecilnya kompensasi/fasilitas yang diterima guru di tempat terpencil. Laporan-laporan yang masuk masih terbatas pada Kabupaten Nabire, Merauke, Kota dan Kabupaten Jayapura. Laporan terkait isu kesehatan sejak periode hibah sampai dengan pelaporan ini berjumlah 22 laporan, dengan rata-rata jumlah laporan masuk per bulan 6,5 laporan. Sebagian besar laporan yang masuk mengenai kurangnya tenaga medis dan obat-obatan serta fasilitas dan pelayanan puskesmas dan pustu, dan kesehatan ibu dan anak. Laporan yang masuk berasal dari Kabupaten Jayawijaya, Nabire, Teluk Wondama dan Kota Jayapura. Sementara laporan terkait praktik cerdas masyarakat yang diterima sampai dengan periode pelaporan ini berjumlah 4 laporan yang dikirimkan warga via surel. Meskipun praktik cerdas merupakan praktik/pengetahuan yang telah dan dikembangkan masyarakat, namun kenyataan istilah ‘praktik cerdas’ tidak begitu dikenal masyarakat sehingga berdampak pada jumlah laporan yang masuk. Laporan praktik cerdas yang diterima memberikan masukan tentang metode pengajaran yang sesuai budaya Papua, tata kelola pemerintahan serta penyebaran informasi di Papua. Laporan diterima melalui surel oleh para mahasiswa Papua yang sedang menempuh studi di luar Papua. Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah laporan yang diterima Perkumpulan Jujur Bicara dalam periode pelaporan ini mengindikasikan permasalahan yang dihadapi di Papua tidak sedikit (469 laporan Forum pembaca) namun perhatian masyarakat terhadap isu pendidikan dan kesehatan masih sangat kurang. Hal ini tidak terlepas dari realitas sebagian besar masyarakat Papua, terutama Orang Asli Papua (OAP) belum memprioritaskan pendidikan dan kesehatan karena pemenuhan kebutuhan yang layak untuk pangan, sandang dan papan lebih diperlukan dalam pemenuhan hak hidup masyarakat. Dengan kata lain, tingkat kesejahteraan masyarakat sangat berpengaruh pada tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan dan kesehatan. Sebaliknya, laporan peristiwa kekerasan aparat keamanan terhadap masyarakat sipil semakin banyak terungkap. Meningkatnya jumlah laporan tentang peristiwa kekerasan aparat keamanan dalam periode hibah ini tidak merepresentasikan peningkatan tindakan kekerasan aparat keamanan di Papua, namun sebaliknya mengindikasikan banyak peristiwa yang terlewat/disembunyikan karena tidak adanya akses untuk menyampaikan informasi secara terbuka, mudah dan aman. Peningkatan jumlah laporan yang masuk dalam periode hibah tidak terlepas dari dukungan CMS. Melalui hibah CMS, proyek ini mendapatkan dukungan biaya operasional yang memungkinkan Perkumpulan Jujur Bicara untuk merekrut staf dan meningkatkan kapasitas mereka, melakukan sosialisasi/pelatihan untuk warga dan memberikan reward kepada warga yang berpartisipasi aktif sebagai pewarta.
Bekerjasama dengan lembaga lain telah memberikan manfaat sekaligus tantangan bagi Perkumpulan Jujur Bicara. Lembaga diuntungkan dalam hal penyelenggaraan terkait partisipasi peserta dan fasilitas pelatihan, namun tantangannya adalah Perkumpulan Jujur Bicara harus menyelaraskan tujuan yang ingin dicapai lembaga penyelenggara dengan tujuan yang ingin dicapai Jubi melalui Situs Laporan Warga Papua. Selain itu, kesesuaian jadwal antar dua lembaga juga merupakan suatu tantangan tersendiri. Sementara bila melakukan pelatihan/sosialisasi sendiri, Perkumpulan Jujur Bicara harus menyiapkan seluruh detil penyelenggaraan dengan penyampaian materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai Perkumpulan Jujur Bicara melalui program hibah ini.
Menyediakan situs laporan warga menggunakan platform Ushahidi dan Frontline SMS. Situs berfungsi sebagai media laporan warga yang bisa diakses oleh publik sekaligus menjadi database informasi tentang Papua yang kredible dan bertanggungjawab. Tersedianya situs laporan warga yang menggabungkan platform SMS frontline dan Ushahidi untuk dapat diakses publik di Lapor Jubi. Selain itu Laporan Warga Papua Berbasis SMS juga menjadi bagian dari situs Tabloid Jubi dengan alamat Tabloid Jubi pada rubrik SMS Warga. Laporan warga juga dimuat di rubrik Laporan Warga Via SMS di Koran Jubi.
Menyediakan administrator situs laporan warga. Administrator situs berfungsi sebagai pengelola informasi yang dikirimkan oleh warga. Selain itu, administrator juga berfungsi sebagai distributor (membagikan informasi) kepada publik melalui system sms frontline maupun media sosial. Administrator situs laporan warga adalah staf yang bertugas untuk mengelola informasi yang dikirimkan oleh warga. Administrator lokal bertanggung jawab atas informasi yang dikirimkan warga melalui SMS (prioritas) maupun email ke Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS dengan menyetujui dan mendistribusikan laporan yang sudah disetujui kepada publik. Untuk efektifitas sirkulasi laporan warga, administrator juga bertanggung jawab untuk berkoordinasi atau memberikan instruksi kepada verifikator lokal untuk menindaklanjuti laporan yang dikirimkan warga.
Menyediakan Local verificator. Local verificator akan berfungsi untuk menindaklanjuti laporan warga untuk menghasilkan laporan yang lebih komperehensif dan kredibel agar bisa dikonsumsi oleh publik tanpa keraguan (verified). Local verificator adalah masyarakat lokal yang direkrut. Sehingga membutuhkan pembangunan kapasitas Verifikator lokal adalah staf lokal yang telah memiliki pengetahuan dan ketrampilan jurnalistik yang memadai, yang direkrut untuk menindaklanjuti laporan warga yang telah disetujui administrator dan dipublikasikan di situs. Verifikator lokal bertanggung jawab untuk memverifikasi laporan dari ‘tangan pertama’ dengan cara mengkonfirmasikan kepada pihak-pihak terkait untuk menghasilkan laporan yang lebih komprehensif dan kredibel untuk dikonsumsi publik. Hasil akhirnya dari upaya ini adalah berita yang dimuat di tabloidjubi.com dan Koran Jubi. Verifikator lokal yang direkrut di bawah hibah berjumlah delapan orang. Mereka sebelumnya merupakan kontributor daerah tabloidjubi.com/Koran Jubi. Pertimbangan merekrut mereka adalah selain telah memiliki pengetahuan dan ketrampilan jurnalistik yang memadai, juga karena pertimbangan keamanan dan profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai verifikator lokal. Dalam beberapa kasus, para verifikator lokal dibantu wartawan Jubi dan jurnalis warga. Atas kontribusi mereka, para verifikator dan jurnalis warga mendapatkan kompensasi berdasarkan jumlah laporan yang diverifikasi dan jumlah berita yang dibuat berdasarkan laporan yang telah diverifikasi.
Training local verificator. Pelatihan untuk local verificator bertujuan untuk membekali masyarakat lokal dalam memproduksi informasi yang kredibel dan bertanggungjawab. Menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas verifikator lokal. Pelatihan dilakukan sebanyak dua kali di Kota Jayapura pada 25 – 26 Oktober 2014 dan 17 – 18 Januari 2015. Pelatihan di Kota Jayapura dilakukan dengan pertimbangan efesiensi anggaran dan efektifitas penyelenggaraan karena selain melibatkan para verifikator lokal, pelatihan ini juga melibatkan staf proyek, redaktur dan wartawan Jubi. Pelatihan pertama bertujuan untuk mengenalkan proyek Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS (tujuan dan sasaran) dan meningkatkan pengetahuan jurnalistik para verifikator lokal. Pelatihan kedua bertujuan untuk penyegaran dari pelatihan sebelumnya dan mendiskusikan kendala-kendala yang dihadapi di lapangan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan koordinasi dan konsistensi dalam menghasilkan laporan yang lebih komprehensif dan kredibel.
Pengembangan informasi yang diproduksi (content) dari upaya yang sebelumnya, pelaku dan penerima manfaat. Mengembangkan muatan informasi yang dari semula hanya berfokus pada peristiwa kekerasan aparat keamanan terhadap warga sipil menjadi isu-isu yang lebih luas mencakup pelayanan dan fasilitas publik di Tanah Papua, terutama terkait isu-isu pendidikan, kesehatan dan praktik cerdas yang berkembang di masyarakat. Pelaku dan penerima manfaat tidak terbatas pada warga sipil, namun juga para pembuat kebijakan dan pengambil keputusan. Sampai dengan periode pelaporan ini, Perkumpulan Jujur Bicara telah berhasil membuat leaflet panduan yang memuat informasi tentang sasaran dan tujuan proyek sesuai proposal hibah yang disetujui CMS dengan tingkat penyebaran informasi yang lebih luas daripada periode sebelum hibah.
Melakukan sosialisasi dan kampanye proyek secara masif melalui berbagai bahan sosialisasi dan kampanye antara lain produksi buku panduan, T-Shirt, Stiker Nomor HP Hotline, dan produk SMS. Memproduksi bahan sosialisasi dan kampanye berupa leaflet panduan, stiker, t-shirt untuk didistribusikan kepada warga dalam acara-acara yang melibatkan warga. Sosialisasi tentang Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS juga dilakukan dalam penyampaian sesi jurnalistik baik yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Jujur Bicara maupun bekerjasama dengan pihak-pihak lain. Dalam proposal hibah, sosialisasi dilakukan melalui media kampanye seperti yang disebutkan di atas, namun sejalan dengan pelaksanaan proyek, Perkumpulan Jujur Bicara merasa perlu untuk melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat, dan sampai dengan laporan ini ditulis, Perkumpulan Jujur Bicara telah melakukan kegiatan sosialisasi langsung ke masyarakat sebanyak empat kali berturut-turut dengan target mahasiswa, aktivis lingkungan dan jurnalis warga dalam periode pelaporan ini. Dibandingkan dengan sosialisasi melalui media kampanye, sosialisasi langsung ke masyarakat berdampak pada peningkatan jumlah laporan yang masuk, karena para peserta mendapatkan penjelasan yang lebih detil tentang sasaran dan tujuan proyek serta mempraktikkan mengirim laporan via SMS. Sosialisasi/kampanye yang mengajak partisipasi warga mengirimkan SMS laporan warga dimuat setiap hari di Koran Jubi dan tabloidjubi.com.
Penulisan dan publikasi buku pengalaman mengelola proyek dari tahun 2010 (proyek mandiri) dan perkembangannya setelah proyek dilakukan bersama CMS. Penulisan buku bertujuan untuk mengumpulkan, merangkum dan membagikan pengalaman dan bahan pembelajaran yang didapat selama proyek dilakukan sejak tahun 2010 (proyek mandiri) dan perkembangannya setelah proyek dilakukan bersama CMS. Sampai dengan periode pelaporan ini, Perkumpulan Jujur Bicara sedang menyusun draft buku yang terdiri dari empat sub-tema: 1) Kekerasan Aparat Keamanan terhadap Warga Sipil; 2) Kesehatan; 3) Pendidikan dan 4) Praktik Cerdas. Victor Mambor bertindak sebagai penanggung jawab penulisan dan penerbitan buku ini, namun setiap penulisan sub-tema memiliki penanggung jawab masing-masing. Dominggus Mampioper bertanggung jawab untuk sub-tema Kekerasan Aparat Keamanan terhadap Warga Sipil. Anggota tim 1 terdiri dari Victor Mambor, Arnoldus Belau, Benny Mawel, Arjuna Pandemme. Dewi Wulandari bertanggung jawab untuk sub-tema Kesehatan. Anggota tim 2 terdiri dari Engelbert Wally, Islami Adisubrata, Eveert Joumilena, Roy Ratumakin. Angela Flassy bertanggung jawab untuk sub-tema Pendidikan. Anggota tim 3 terdiri dari Nees Makuba, Alex Loen, Sindung Sukotjo, Munir Pipit Maizier bertanggung jawab untuk sub-tema Praktik Cerdas. Anggota tim 4 terdiri dari Angela Flassy, Dominggus Mampioper, Duma Sonda, Yuliana Lantipo. Draft buku ditargetkan selesai dan diluncurkan pada Agustus 2015 menjelang akhir proyek hibah.
3. Indikator sukses anda dalam permohonan hibah
Untuk mengukur keberhasilan program maka dirumuskan hasil dan indikator sebagai berikut:
Hasil aktual hingga laporan ini dibuat:
Hasil aktual yang telah dicapai Perkumpulan Jujur Bicara pada periode laporan ini adalah sebagai berikut:
4. Tujuan dan Sasaran
Silahkan anda jelaskan apa yang telah anda berhasil peroleh dengan hibah ini yang berkaitan dengan tujuan yang lebih besar yang anda harapkan dapat anda capai Sasaran-sasaran yang diharapkan dapat dicapai:
Tujuan
Tercipta ruang bagi masyarakat untuk bertukar informasi berupa:
Sasaran
Yang disediakan oleh proyek:
Tujuan yang berhasil dicapai hingga saat ini:
TERPOTONG?
Sementara sasaran yang tercapai dalam periode pelaporan ini adalah sebagai berikut:
5. Perubahan Lingkup Organisasi/ Lingkungan Sekitar
Tolong jabarkan perubahan perubahan signifikan yang organisasi anda dapatkan yang memiliki dampak pada pekerjaan anda pada periode pelaporan yang anda lakukan untuk saat ini. Masukkan secara deskriptif bagaimana anda menangani perubahan perubahan tersebut dan bagaimana perencanaan anda berubah sebagai hasilnya.
Sebagai organisasi sosial, Perkumpulan Jujur Bicara semakin memfokuskan pada pendidikan publik dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk berbagi dan mendapatkan akses informasi dan pengetahuan sebagai wujud partisipasi warga untuk memahami hak-hak dasar warga dengan menjalankan fungsi kontrol terhadap kinerja aparatur negara melalui pelatihan-pelatihan dasar jurnalistik. Terkait dengan hal tersebut di atas, Perkumpulan Jujur Bicara mulai mengembangkan suatu pola kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, LSM, kelompok adat, agama, perempuan dan pemuda melalui sinergi dan sinkronisasi program. Lebih lanjut, Perkumpulan Jujur Bicara menjajaki kerjasama untuk memberikan pelatihan SMS frontline dan jurnalistik kepada komunitas-komunitas warga yang telah terbentuk.
Tantangan/ masalah organisasi/ pengelolaan yang dihadapi
Isu-isu manajemen atau organisasi apakah yang anda hadapi pada saat anda menuliskan laporan ini (apakah ada perubahan signifikan pada komposisi staf/ dewan atau anggota tim anda. Apakah ada faktor-faktor lain yang dapat membatasi kemampuan organisasi/ komunitas anda untuk mengumpulkan data dan menerjemahkan data data keuangan atau aktifitas yang terkait dengan program dalam tujuan awal). Bila mungkin juga tuliskan dan tekankan kebutuhan yang belum terpenuhi/ teridentifikasi sebelumnya dalam menangani penguatan organisasi/ komunitas anda:
6. Keberagaman
Silahkan ditulis perubahan perubahan yang berpengaruh dalam keberagaman (contohnya apabila anggota komunitas, dewan, atau komposisi staf anda mulai beragam dari sisi jenis kelaminnya, suku, pendidikan, umur, budaya, agama, latar belakang asal lokasinya, bahasanya, dan lain sebagainya) dalam periode pelaporan ini. Apabila organisasi/ komunitas anda mengalami tantangan keberagaman, silahkan tuliskan juga pendapat anda:
Perkumpulan Jujur Bicara merupakan organisasi non pemerintah yang beranggotakan jurnalis dan individu dengan latar belakang suku, agama, pendidikan, usia dan jenis kelamin namun memiliki komitmen yang sama terhadap masalah jurnalisme, pers dan kebebasan berekspresi di Tanah Papua.
Proses perekrutan anggota dalam organisasi bersifat terbuka dan tidak didasari/dibatasi oleh suku, agama, ataupun jenis kelamin, tetapi pada kompentensi masing-masing individu.
Sejak awal terbentuk, Perkumpulan Jujur Bicara telah menjadi suatu representasi dari kemajemukan masyarakat di Tanah Papua dengan total anggota sebanyak 36 orang, yang terdiri dari 7 perempuan dan 29 laki-laki dengan usia 22 – 56 tahun. Sementara staf yang terlibat dalam Proyek Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS berjumlah 14 orang, terdiri dari 5 perempuan dan 9 laki-laki dengan rentang usia 25 – 56 tahun.
Latar belakang pendidikan yang beragam dari para anggota, yakni antara lain jurnalistik, hukum, ekonomi, antropologi, sosiologi, komunikasi, linguistik, akuntansi, teknik mesin, fotografi, desain grafis dan teknik informatika merupakan aset tidak ternilai bagi pengembangan organisasi.
Mayoritas anggota Perkumpulan Jujur Bicara beragama Kristen Protestan (75%) dan sisanya beragama Islam (14%) dan Katolik (11%) yang berasal dari suku Papua (sub-etnis Ayamaru, Byak, Dani, Lani, Moni, Ormu, Sentani, Serui, Wandamen), Ambon, Batak, Jawa, Key, Melayu, Sunda, Tionghoa, Toraja dan Timor.
7. Laporan keuangan
Silahkan masukkan pranala laporan keuangan anda disini:
Pranala Laporan Penggunaan Dana
8. Pengesahan Saya, sebagai penandatangan, menyatakan bahwa saya adalah individu yang berwenang untuk menyerahkan laporan ini atas nama komunitas/ organisasi saya sesuai dengan persyaratan yang dicantumkan pada Perjanjian Hibah Cipta Media Seluler yang telah ditandatangani sebelumnya dan seluruh dana yang dibelanjakan telah dibelanjakan sesuai dengan tujuan-tujuan yang tercantum dalam permohonan hibah.
Tertanda: Lokasi dan tanggal:
Jayapura, 13 Maret 2015