Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS - Laporan Narasi Pertanggung Jawaban Hibah Termin I



Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS

ICT Watch

Instruksi untuk mengisi laporan penerimaan hibah

ICT Watch mengharuskan seluruh penerima hibah melaporkan kegiatan mereka dalam bentuk laporan naratif dan laporan keuangan berdasarkan Perjanjian Penerima Hibah Cipta Media Bersama yang telah disepakati kedua belah pihak. Laporan naratif disarankan dalam bentuk lima hingga tujuh halaman.

Laporan dapat dikirimkan melalui surel atau dokumen asli

Penerima hibah : Rina Oktarianti (Perkumpulan JUBI)

Periode Laporan : 4 Agustus 2014 hingga 13 Maret 2015

Proyek : Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS

1. Pembelajaran

Silahkan tuliskan pembelajaran, acara-acara yang anda buat/ alami yang dapat membuat perubahan dalam satu tahun kedepan sebagai hasil dari upaya upaya yang anda buat dibawah hibah yang anda terima, perubahan-perubahan yang anda percaya dapat membatu organisasi/ komunitas anda mencapai tujuan-tujuannya dan/ atau kesulitan dan tantangan yang tidak anda perkirakan yang anda temukan dalam periode pelaporan hibah ini.

Proyek Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS merupakan situs yang secara mandiri dan sukarela dikelola oleh Perkumpulan Jujur Bicara sejak 2010 dengan tujuan mengatasi faktor demografis dan geografis Tanah Papua (meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat) yang mengakibatkan kesenjangan pengetahuan dan informasi. Hingga tahun 2013, proyek mandiri ini berfokus pada peristiwa kekerasan yang dilakukan aparat keamanan terhadap warga sipil di Tanah Papua.

Mengacu pada partisipasi warga untuk melaporkan peristiwa kekerasan aparat keamanan terhadap warga sipil selama tiga tahun terakhir, Perkumpulan Jujur Bicara mempertimbangkan bahwa proyek ini layak untuk dikembangkan secara lebih luas; baik dalam hal muatan informasi, pelaku maupun penerima manfaat.

Melalui hibah Cipta Media Seluler, proyek ini berkembang untuk menyediakan ruang bagi masyarakat untuk saling bertukar informasi, terutama tentang permasalahan pendidikan, kesehatan dan praktik-praktik cerdas masyarakat agar para pembuat kebijakan dapat mengambil keputusan yang lebih berpihak kepada masyarakat, sementara peristiwa tentang kekerasan aparat keamanan terhadap masyarakat sipil tetap menjadi bagian dari fokus proyek ini.

Meskipun proyek ini berfokus untuk melibatkan masyarakat di Tanah Papua khususnya mereka yang berada di daerah pedalaman dan pesisir yang sudah terjangkau teknologi seluler, karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki, selain Kota Jayapura, Perkumpulan Jujur Bicara memilih sepuluh wilayah jangkauan verifikasi sesuai dengan penempatan verifikator lokal, yakni Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Puncak, Kabupaten Lani Jaya, Kabupaten Nabire, Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, Kabupaten Biak-Numfor, Kabupaten Sorong, Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Jayapura.

Kendala mendasar yang dihadapi Perkumpulan Jujur Bicara adalah konsistensi kecepatan verifikator lokal dalam merespon laporan yang diberikan warga. Selain disebabkan kendala teknis seperti gangguan sinyal, akses internet dan masalah kelistrikan, terbatasnya jumlah verifikator tidak mampu mengimbangi arus laporan warga yang masuk sebagai dampak dari keberhasilan sosialisasi dengan menggunakan beragam media (termasuk leaflet, t-shirt, iklan di media sosial, Koran Jubi, tabloidjubi.com dan keterlibatan Perkumpulan Jujur Bicara dalam beberapa pelatihan warga bekerjasama dengan pihak gereja dan LSM lokal) yang tidak diperkirakan sebelumnya.

Antusiasme warga di wilayah-wilayah yang bukan target, seperti Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Supiori, Sorong Selatan, Paniai, Dogiyai dan lain-lain untuk terlibat dalam proyek ini berdampak pada kemampuan verifikator yang menjadi sangat terbatas untuk bisa merespon laporan warga secara cepat karena faktor/kendala geografis.

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi verifikator lokal, Perkumpulan Jujur Bicara mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk dapat memverifikasi laporan warga. Verifikator lokal di wilayah target juga bertanggung jawab untuk memverifikasi laporan warga dari wilayah non-target yang terdekat dengan tempat bertugasnya. Untuk mengatasi persoalan geografis, proses verifikasi dilakukan dengan mengandalkan teknologi komunikasi telepon seluler.

Melalui hibah ini, Perkumpulan Jujur Bicara dapat semakin mengembangkan peluang kerjasama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah, pihak gereja (organisasi berbasis agama), mahasiswa dan organisasi pemuda, dan LSM lokal serta lembaga-lembaga yang memiliki kegiatan dan muatan yang sama dengan Perkumpulan Jujur Bicara.

2. Aktivitas/ Isu yang Anda usung dan mencoba atasi

Berikut adalah aktivitas dan isu-isu yang anda masukkan pada permohonan hibah anda:

  1. Menyediakan fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum dengan memanfaatkan peluang yang disediakan oleh kemajuan teknologi seluler dan internet serta pengetahuan dasar jurnalistik
  2. Memberikan pengetahuan dasar kepada masyarakat untuk membuat laporan warga dengan Menggunakan fasilitas SMS dan MMS yang murah dan ramah pengguna (user friendly)
  3. Menyediakan situs laporan warga menggunakan platform Ushahidi dan Frontline SMS. Situs iberfungsi sebagai media laporan warga yang bisa diakses oleh publik sekaligus menjadi database informasi tentang Papua yang kredible dan bertanggungjawab.
  4. Menyediakan administrator situs laporan warga. Administrator situs berfungsi sebagai pengelola informasi yang dikirimkan oleh warga. Selain itu, administrator juga berfungsi sebagai distributor (membagikan informasi) kepada publik melalui system sms frontline maupun media sosial.
  5. Menyediakan Local verificator. Local verificator akan berfungsi untuk menindaklanjuti laporan warga untuk menghasilkan laporan yang lebih komperehensif dan kredibel agar bisa dikonsumsi oleh publik tanpa keraguan (verified). Local verificator adalah masyarakat lokal yang direkrut. Sehingga membutuhkan pembangunan kapasitas
  6. Training local verificator. Pelatihan untuk local verificator bertujuan untuk membekali masyarakat lokal dalam memproduksi informasi yang kredibel dan bertanggungjawab.
  7. Pengembangan informasi yang diproduksi (content) dari upaya yang sebelumnya, pelaku dan penerima manfaat.
  8. Melakukan sosialisasi dan kampanye proyek secara masif melalui berbagai bahan sosialisasi dan kampanye antara lain produksi buku panduan, T-Shirt, Stiker, Nomor HP Hotline, dan produk sms.
  9. Memberikan insentif bagi local verificator berupa kesempatan bertukar pengalaman dengan pengguna platform Ushahidi dan frontline SMS di tempat lain. Insentif juga diberikan dalam bentuk perangkat teknologi informasi bagi para warga yang konsisten terlibat dalam proyek laporan warga ini
  10. Penulisan dan publikasi buku pengalaman mengelola proyek dari tahun 2010 (proyek mandiri) dan perkembangannya setelah proyek dilakukan bersama CMS.
  11. Monitoring dan evaluasi bulanan, tiga bulanan, enam bulan dan satu tahun

Aktifitas dan isu yang anda atasi:

  1. Menyediakan fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum dengan memanfaatkan peluang yang disediakan oleh kemajuan teknologi seluler dan internet serta pengetahuan dasar jurnalistik. Tersedianya SMS hotline 082113989706 situs laporan warga yang ramah pengguna dan dapat diakses warga untuk melaporkan peristiwa dan informasi yang terjadi di sekitar warga, terutama tentang peristiwa kekerasan aparat keamanan terhadap warga sipil, isu pendidikan, kesehatan dan praktik cerdas masyarakat. Pada periode sebelum hibah (2010 – Juli 2014), situs ini bertujuan untuk mengakomodir laporan warga tentang peristiwa kekerasan aparat keamanan terhadap masyarakat sipil agar publik dapat memperoleh informasi aktual, berimbang dan terpercaya sesuai prinsip jurnalistik ‘cover both sides’. Perkumpulan Jujur Bicara memilah laporan yang masuk ke dalam 6 kategori, yakni (1) Forum pembaca (aspirasi & keluhan warga) (2) Kekerasan aparat keamanan (3) Kriminalitas (4) None (informasi yang tidak termasuk ke dalam lima kategori yang lain) (5) Trusted reports (informasi terpercaya dari sumber internal Jubi), dan (6) Lalu lintas. Berdasarkan rekomendasi mentor Akhmad Nasir, untuk menyesuaikan tujuan yang ingin dicapai melalui hibah ini, kategori (7) Kesehatan (8) Pendidikan dan (9) Praktik cerdas ditambahkan pada periode hibah. Dengan mengacu pada tahun terakhir periode sebelum hibah (Agustus 2013 – April 2014) sebagai perbandingan, laporan yang masuk pada periode hibah sampai dengan pelaporan tahap I (Agustus 2014 – April 2015) meningkat secara signifikan, yakni 53 laporan berbanding 660 laporan. Pada periode sebelum hibah, jumlah laporan yang berhasil diverifikasi adalah sebanyak 51 laporan. Hal ini dikarenakan laporan yang masuk merupakan laporan terpercaya yang diterima dari sumber internal Jubi. Sumber internal Jubi adalah para jurnalis warga yang telah dilatih dan diberikan otorisasi untuk akses langsung ke Situs Laporan Warga, sehingga laporan yang dikirimkan secara otomatis telah terverifikasi. Sementara pada periode setelah hibah, laporan yang berhasil diverifikasi adalah sebanyak 90 laporan dan sisanya 570 laporan belum diverifikasi. Hal ini dikarenakan jumlah laporan yang disetujui lebih banyak dibandingkan jumlah laporan diverifikasi. Defisini ‘laporan yang disetujui’ adalah laporan masuk yang prinsipnya dapat disetujui dan tidak membutuhkan verifikasi untuk dipublikasikan di situs, sementara ‘laporan yang diverifikasi’ adalah laporan yang disetujui untuk dipublikasikan di situs dan membutuhkan verifikasi kepada pihak-pihak terkait untuk ditindaklanjuti menjadi suatu laporan/berita yang kredibel untuk dipublikasikan di media cetak dan online.

![300px-Gambar_1-_Laporan_I_Jubi.png](/uploads/300px-Gambar_1-_Laporan_I_Jubi.png){: .img-responsive .center-block }

![300px-Gambar_2-_Laporan_I_Jubi.png](/uploads/300px-Gambar_2-_Laporan_I_Jubi.png){: .img-responsive .center-block }

Berdasarkan kategori laporan, pada tahun terakhir sebelum periode hibah, sebagian besar laporan masuk dalam kategori Forum pembaca (26 laporan). Kategori Kekerasan aparat keamanan menempati urutan kedua (21 laporan). Kategori Kriminalitas dan None masing-masing berada di urutan ketiga dan keempat dengan 5 dan 2 laporan, sedangkan kategori Trusted reports dan Lalu lintas menempati urutan terakhir yakni masing-masing 1 laporan. Sementara pada periode setelah hibah sampai dengan pelaporan tahap I, sebagian besar laporan masuk dalam kategori “Forum pembaca” (469 laporan). Kategori “Pendidikan” menempati urutan kedua (47 laporan). Kategori “Kekerasan aparat keamanan dan Kriminalitas” berada pada urutan ketiga (44 laporan), Kategori “Kesehatan” dan “Lalu lintas” berturut-turut menempati urutan keempat (22 laporan) dan kelima (21 laporan). Kategori Trusted reports menempati urutan keenam (18 laporan), dan Kategori “None” dan “Praktik cerdas” masing-masing berada di urutan tujuh (7 laporan) dan delapan (4 laporan). Berdasarkan jumlah laporan yang masuk dalam dua periode di atas, kategori Forum pembaca menempati urutan pertama, karena pada kategori ini warga dapat menyampaikan aspirasi/opini ataupun keluhan tentang peristiwa di sekitar mereka. Sebagian besar laporan masuk dalam kategori Forum pembaca terkait dengan isu kinerja pemerintah daerah, termasuk dalam menyediakan fasilitas dan layanan publik (di luar isu pendidikan & kesehatan) seperti jalan, akses transportasi, listrik, air bersih, sanitasi dan lain-lain, kinerja legislatif, otonomi khusus, lingkungan hidup, hak ulayat dan mayarakat adat, dan Persipura. Laporan tentang isu kinerja pemerintah dan legislatif paling banyak berasal dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Merauke, sedangkan isu lingkungan hidup, hak ulayat dan masyarakat adat paling banyak berasal dari Kabupaten Nabire. Seperti yang diajukan dalam proposal hibah, tujuan proyek ini adalah terciptanya ruang bagi masyarakat untuk bertukar informasi berupa laporan tentang kekerasan aparat keamanan terhadap masyarakat sipil, permasalahan pendidikan dan kesehatan, serta pengetahuan berupa praktik cerdas agar pemangku kepentingan dapat mengambil keputusan yang lebih berpihak pada masyarakat; Perkumpulan Jujur Bicara melakukan serangkaian kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat melalui media kampanye seperti leaflet, stiker, t-shirt, iklan di media online, cetak dan media sosial dan kegiatan sosialisasi yang melibatkan warga (pemuda & mahasiswa) serta masyarakat adat dan jurnalis warga untuk mendorong partisipasi warga melaporkan peristiwa terkait empat isu tersebut di atas melalui SMS ke no hotline yang tersedia.

![400px-Gambar_3-_Laporan_I_Jubi.png](/uploads/400px-Gambar_3-_Laporan_I_Jubi.png){: .img-responsive .center-block }

Laporan warga tentang peristiwa kekerasan aparat keamanan terhadap masyarakat sipil meningkat dari 21 laporan menjadi 44 laporan. Seperti halnya pada periode sebelum hibah, yakni sebagian besar laporan yang masuk berasal dari wilayah pegunungan tengah (Jayawijaya, Yahukimo, Mulia) dan pesisir (Nabire & Paniai), sebagian besar laporan yang masuk pada periode hibah adalah berasal dari Kabupaten Jayawijaya, Paniai, Nabire, Merauke dan Kota Jayapura. Laporan yang masuk terutama tentang penganiayaan dan penembakan, penyalahgunaan wewenang dan intimidasi, pembubaran demonstrasi damai dan penangkapan semena-mena terhadap masyarakat sipil oleh aparat keamanan. Pada periode sebelum hibah, laporan tentang isu pendidikan, kesehatan dan praktik cerdas yang masuk dikategorikan dalam Forum pembaca, sehingga jumlahnya tidak bisa disajikan secara rinci dalam laporan ini. Berdasarkan rekomendasi mentor pada mentoring tahap I pada November 2014 untuk penambahan kategori pada situs, maka laporan tentang permasalahan pendidikan, kesehatan dan praktik cerdas dapat tersaji secara rinci.

![400px-Gambar_4-_Laporan_I_Jubi.png](/uploads/400px-Gambar_4-_Laporan_I_Jubi.png){: .img-responsive .center-block }

Laporan terkait isu pendidikan sampai dengan pelaporan ini berjumlah 47 laporan. Pada awal periode hibah, laporan tentang permasalahan pendidikan masih disatukan dalam kategori Forum pembaca, baru terpisah dalam kategori tersendiri sejak November 2014. Laporan terkait isu pendidikan pada Oktober – November 2014 hanya berjumlah 6 laporan, dan meningkat menjadi 15 laporan pada Januari 2015 setelah pelatihan tahap 2 untuk para verifikator lokal dilakukan, menurun menjadi 4 laporan pada Februari 2015 dan mengalami peningkatan pada Maret 2015 menjadi 20 laporan setelah kegiatan sosialisasi dilakukan dengan target spesifik (mahasiswa & pemuda) dilakukan. Laporan yang diterima terkait isu pendidikan sebagian besar menginformasikan tentang kurangnya sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, meja-kursi siswa, tenaga guru), kegiatan belajar-mengajar yang terhenti karena kepala sekolah dan guru sering tidak ada di tempat, kecilnya kompensasi/fasilitas yang diterima guru di tempat terpencil. Laporan-laporan yang masuk masih terbatas pada Kabupaten Nabire, Merauke, Kota dan Kabupaten Jayapura. Laporan terkait isu kesehatan sejak periode hibah sampai dengan pelaporan ini berjumlah 22 laporan, dengan rata-rata jumlah laporan masuk per bulan 6,5 laporan. Sebagian besar laporan yang masuk mengenai kurangnya tenaga medis dan obat-obatan serta fasilitas dan pelayanan puskesmas dan pustu, dan kesehatan ibu dan anak. Laporan yang masuk berasal dari Kabupaten Jayawijaya, Nabire, Teluk Wondama dan Kota Jayapura. Sementara laporan terkait praktik cerdas masyarakat yang diterima sampai dengan periode pelaporan ini berjumlah 4 laporan yang dikirimkan warga via surel. Meskipun praktik cerdas merupakan praktik/pengetahuan yang telah dan dikembangkan masyarakat, namun kenyataan istilah ‘praktik cerdas’ tidak begitu dikenal masyarakat sehingga berdampak pada jumlah laporan yang masuk. Laporan praktik cerdas yang diterima memberikan masukan tentang metode pengajaran yang sesuai budaya Papua, tata kelola pemerintahan serta penyebaran informasi di Papua. Laporan diterima melalui surel oleh para mahasiswa Papua yang sedang menempuh studi di luar Papua. Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah laporan yang diterima Perkumpulan Jujur Bicara dalam periode pelaporan ini mengindikasikan permasalahan yang dihadapi di Papua tidak sedikit (469 laporan Forum pembaca) namun perhatian masyarakat terhadap isu pendidikan dan kesehatan masih sangat kurang. Hal ini tidak terlepas dari realitas sebagian besar masyarakat Papua, terutama Orang Asli Papua (OAP) belum memprioritaskan pendidikan dan kesehatan karena pemenuhan kebutuhan yang layak untuk pangan, sandang dan papan lebih diperlukan dalam pemenuhan hak hidup masyarakat. Dengan kata lain, tingkat kesejahteraan masyarakat sangat berpengaruh pada tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan dan kesehatan. Sebaliknya, laporan peristiwa kekerasan aparat keamanan terhadap masyarakat sipil semakin banyak terungkap. Meningkatnya jumlah laporan tentang peristiwa kekerasan aparat keamanan dalam periode hibah ini tidak merepresentasikan peningkatan tindakan kekerasan aparat keamanan di Papua, namun sebaliknya mengindikasikan banyak peristiwa yang terlewat/disembunyikan karena tidak adanya akses untuk menyampaikan informasi secara terbuka, mudah dan aman. Peningkatan jumlah laporan yang masuk dalam periode hibah tidak terlepas dari dukungan CMS. Melalui hibah CMS, proyek ini mendapatkan dukungan biaya operasional yang memungkinkan Perkumpulan Jujur Bicara untuk merekrut staf dan meningkatkan kapasitas mereka, melakukan sosialisasi/pelatihan untuk warga dan memberikan reward kepada warga yang berpartisipasi aktif sebagai pewarta.

  1. Memberikan pengetahuan dasar kepada masyarakat untuk membuat laporan warga dengan Menggunakan fasilitas SMS dan MMS yang murah dan ramah pengguna (user friendly)
    • Membuat dan mendistribusikan leaflet panduan tentang cara mengirimkan laporan via SMS/MMS ke nomor hotline Jubi. Selain versi cetak, leaflet panduan bisa diakses melalui situs isuu.com.
    • Memberikan sesi jurnalistik tentang cara membuat laporan dengan menggunakan format 5W1H dalam pelatihan-pelatihan warga yang diselenggarakan Koalisasi Masyarakat Sipil dan HAM Papua, Pusaka Merauke, dan Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua.
  2. Pelatihan HAM untuk Mahasiswa dan Pemuda Papua diselenggarakan Koalisi Masyarakat Sipil dan HAM Papua selama tiga hari (6 – 8 Oktober 2014) di Jayapura dan diikuti oleh 40 mahasiswa dari perwakilan lembaga kemahasiswaan dan gereja di Jayapura. Perkumpulan Jujur Bicara berpartisipasi dalam penyampaian sesi jurnalistik. Dalam sesi ini, peserta dibagikan pengetahuan tentang bagaimana membuat suatu laporan jurnalistik terkait isu HAM di Papua yang memenuhi unsur 5W1H agar laporan yang dihasilkan lengkap dan berkualitas. Kepada peserta, dijelaskan tentang bagaimana membuat laporan via SMS ke hotline Jubi mengacu pada leaflet panduan dan praktik kirim SMS.
  3. Lokakarya Temu Rakyat Korban Investasi Kehutanan dan Perkebunan Besar diselenggarakan Pusaka Merauke bertujuan untuk berbagi pengalaman dan mengadvokasi masyarakat adat yang menjadi korban akibat pola pembangunan yang tidak berpihak kepada masyarakat adat. Workshop ini berlangsung selama tiga hari (4 – 6 November 2015) di Jayapura dan melibatkan 50 masyarakat adat dari Provinsi Papua dan Papua Barat (Kabupaten Jayapura, Merauke, Mimika, Nabire, Manokwari, Teluk Bintuni, Sorong, Sorong Selatan dan Fakfak). Dalam workshop ini, sesi jurnalistik digunakan Perkumpulan Jujur Bicara untuk berbagi tentang Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS dan menjelaskan tentang cara mengirimkan laporan via SMS ke no hotline Jubi melalui leaflet panduan dan praktik kirim SMS.
  4. Lokakarya Jurnalis Kreatif Untuk Perdamaian bertajuk “Generasi Muda Gereja dan Usaha-Usaha Papua Tanah Damai” diselenggarakan Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua di Jayapura selama tiga hari (2 – 4 Februari 2015) untuk meningkatkan kapasitas pemuda gereja di bidang jurnalistik. Perkumpulan Jujur Bicara bertanggung jawab untuk memberikan materi jurnalistik dan pendampingan kepada 40 perwakilan pemuda gereja. Hasil yang diharapkan melalui pelatihan ini adalah para peserta mampu menulis berita/laporan yang baik dan berkualitas, serta mampu mengelola jurnal organisasinya masing-masing. Dalam kesempatan ini juga, Perkumpulan Jujur Bicara mensosialisasikan Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS kepada para peserta dengan membagikan leaflet panduan dan praktik kirim SMS.
  5. Lokakarya Mensosialisasikan Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS kepada 37 mahasiswa Papua dan Papua Barat asal Kabupaten Biak-Supiori, Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak, Jayapura, Merauke, Boven Digoel, Sorong dan Manokwari yang sedang menempuh studi di Kota Jayapura berturut-turut pada tanggal 10,11 dan 12 Maret 2015. Sosialisasi dilakukan dengan menggabungkan pemaparan materi tentang proyek (tujuan dan sasaran) dan materi dasar penulisan laporan dengan menggunakan format 5W1H, dan praktik langsung penulisan laporan dan kirim SMS.
    • Mensosialisasikan Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS kepada Komunitas Jurnalis Warga Cycloops dan Komunitas Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup di Sentani, Kabupaten Jayapura pada 25 Maret 2015. Pada kesempatan ini, tokoh mayarakat Sentani dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura berpartisipasi membagikan pengetahuan dan pengalaman dengan peserta sosialisasi yang berjumlah 13 orang.
    • Umpan Balik dan Tantangan:
  6. Umpan balik dari pelatihan/sosialisasi ini adalah meningkatnya jumlah laporan yang masuk setelah pelatihan/sosialisasi dilakukan. Meskipun kegiatan pelatihan/sosialisasi hanya baru dilakukan di Kota/Kabupaten Jayapura, namun latar belakang peserta dari beragam suku dan wilayah asal (kota/kabupaten) di Papua dan Papua Barat berdampak pada penyebaran informasi yang cukup merata tentang Situs Laporan Warga Papua, sehingga laporan warga yang masuk tidak hanya terpusat dari mereka yang berdomisili di Kota/Kabupaten Jayapura, tetapi juga dari kabupaten-kabupaten yang bahkan belum dimasukkan sebagai wilayah target karena faktor geografis. Selain itu, sosialisasi yang diberikan kepada target spesifik (mahasiwa & jurnalis warga) sangat berdampak pada peningkatan laporan terkait isu pendidikan dan kesehatan.
  7. Penyampaian materi 5W1H kepada para peserta pelatihan/sosialisasi sangat berdampak pada efesiensi laporan yang disampaikan warga via SMS (singkat, padat, jelas) sehingga memudahkan admin untuk menandai laporan tersebut untuk ditindaklanjuti para verifikator lokal.
  8. Bekerjasama dengan lembaga lain telah memberikan manfaat sekaligus tantangan bagi Perkumpulan Jujur Bicara. Lembaga diuntungkan dalam hal penyelenggaraan terkait partisipasi peserta dan fasilitas pelatihan, namun tantangannya adalah Perkumpulan Jujur Bicara harus menyelaraskan tujuan yang ingin dicapai lembaga penyelenggara dengan tujuan yang ingin dicapai Jubi melalui Situs Laporan Warga Papua. Selain itu, kesesuaian jadwal antar dua lembaga juga merupakan suatu tantangan tersendiri. Sementara bila melakukan pelatihan/sosialisasi sendiri, Perkumpulan Jujur Bicara harus menyiapkan seluruh detil penyelenggaraan dengan penyampaian materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai Perkumpulan Jujur Bicara melalui program hibah ini.

  9. Menyediakan situs laporan warga menggunakan platform Ushahidi dan Frontline SMS. Situs berfungsi sebagai media laporan warga yang bisa diakses oleh publik sekaligus menjadi database informasi tentang Papua yang kredible dan bertanggungjawab. Tersedianya situs laporan warga yang menggabungkan platform SMS frontline dan Ushahidi untuk dapat diakses publik di Lapor Jubi. Selain itu Laporan Warga Papua Berbasis SMS juga menjadi bagian dari situs Tabloid Jubi dengan alamat Tabloid Jubi pada rubrik SMS Warga. Laporan warga juga dimuat di rubrik Laporan Warga Via SMS di Koran Jubi.

  10. Menyediakan administrator situs laporan warga. Administrator situs berfungsi sebagai pengelola informasi yang dikirimkan oleh warga. Selain itu, administrator juga berfungsi sebagai distributor (membagikan informasi) kepada publik melalui system sms frontline maupun media sosial. Administrator situs laporan warga adalah staf yang bertugas untuk mengelola informasi yang dikirimkan oleh warga. Administrator lokal bertanggung jawab atas informasi yang dikirimkan warga melalui SMS (prioritas) maupun email ke Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS dengan menyetujui dan mendistribusikan laporan yang sudah disetujui kepada publik. Untuk efektifitas sirkulasi laporan warga, administrator juga bertanggung jawab untuk berkoordinasi atau memberikan instruksi kepada verifikator lokal untuk menindaklanjuti laporan yang dikirimkan warga.

  11. Menyediakan Local verificator. Local verificator akan berfungsi untuk menindaklanjuti laporan warga untuk menghasilkan laporan yang lebih komperehensif dan kredibel agar bisa dikonsumsi oleh publik tanpa keraguan (verified). Local verificator adalah masyarakat lokal yang direkrut. Sehingga membutuhkan pembangunan kapasitas Verifikator lokal adalah staf lokal yang telah memiliki pengetahuan dan ketrampilan jurnalistik yang memadai, yang direkrut untuk menindaklanjuti laporan warga yang telah disetujui administrator dan dipublikasikan di situs. Verifikator lokal bertanggung jawab untuk memverifikasi laporan dari ‘tangan pertama’ dengan cara mengkonfirmasikan kepada pihak-pihak terkait untuk menghasilkan laporan yang lebih komprehensif dan kredibel untuk dikonsumsi publik. Hasil akhirnya dari upaya ini adalah berita yang dimuat di tabloidjubi.com dan Koran Jubi. Verifikator lokal yang direkrut di bawah hibah berjumlah delapan orang. Mereka sebelumnya merupakan kontributor daerah tabloidjubi.com/Koran Jubi. Pertimbangan merekrut mereka adalah selain telah memiliki pengetahuan dan ketrampilan jurnalistik yang memadai, juga karena pertimbangan keamanan dan profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai verifikator lokal. Dalam beberapa kasus, para verifikator lokal dibantu wartawan Jubi dan jurnalis warga. Atas kontribusi mereka, para verifikator dan jurnalis warga mendapatkan kompensasi berdasarkan jumlah laporan yang diverifikasi dan jumlah berita yang dibuat berdasarkan laporan yang telah diverifikasi.

  12. Training local verificator. Pelatihan untuk local verificator bertujuan untuk membekali masyarakat lokal dalam memproduksi informasi yang kredibel dan bertanggungjawab. Menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas verifikator lokal. Pelatihan dilakukan sebanyak dua kali di Kota Jayapura pada 25 – 26 Oktober 2014 dan 17 – 18 Januari 2015. Pelatihan di Kota Jayapura dilakukan dengan pertimbangan efesiensi anggaran dan efektifitas penyelenggaraan karena selain melibatkan para verifikator lokal, pelatihan ini juga melibatkan staf proyek, redaktur dan wartawan Jubi. Pelatihan pertama bertujuan untuk mengenalkan proyek Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS (tujuan dan sasaran) dan meningkatkan pengetahuan jurnalistik para verifikator lokal. Pelatihan kedua bertujuan untuk penyegaran dari pelatihan sebelumnya dan mendiskusikan kendala-kendala yang dihadapi di lapangan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan koordinasi dan konsistensi dalam menghasilkan laporan yang lebih komprehensif dan kredibel.

  13. Pengembangan informasi yang diproduksi (content) dari upaya yang sebelumnya, pelaku dan penerima manfaat. Mengembangkan muatan informasi yang dari semula hanya berfokus pada peristiwa kekerasan aparat keamanan terhadap warga sipil menjadi isu-isu yang lebih luas mencakup pelayanan dan fasilitas publik di Tanah Papua, terutama terkait isu-isu pendidikan, kesehatan dan praktik cerdas yang berkembang di masyarakat. Pelaku dan penerima manfaat tidak terbatas pada warga sipil, namun juga para pembuat kebijakan dan pengambil keputusan. Sampai dengan periode pelaporan ini, Perkumpulan Jujur Bicara telah berhasil membuat leaflet panduan yang memuat informasi tentang sasaran dan tujuan proyek sesuai proposal hibah yang disetujui CMS dengan tingkat penyebaran informasi yang lebih luas daripada periode sebelum hibah.

  14. Melakukan sosialisasi dan kampanye proyek secara masif melalui berbagai bahan sosialisasi dan kampanye antara lain produksi buku panduan, T-Shirt, Stiker Nomor HP Hotline, dan produk SMS. Memproduksi bahan sosialisasi dan kampanye berupa leaflet panduan, stiker, t-shirt untuk didistribusikan kepada warga dalam acara-acara yang melibatkan warga. Sosialisasi tentang Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS juga dilakukan dalam penyampaian sesi jurnalistik baik yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Jujur Bicara maupun bekerjasama dengan pihak-pihak lain. Dalam proposal hibah, sosialisasi dilakukan melalui media kampanye seperti yang disebutkan di atas, namun sejalan dengan pelaksanaan proyek, Perkumpulan Jujur Bicara merasa perlu untuk melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat, dan sampai dengan laporan ini ditulis, Perkumpulan Jujur Bicara telah melakukan kegiatan sosialisasi langsung ke masyarakat sebanyak empat kali berturut-turut dengan target mahasiswa, aktivis lingkungan dan jurnalis warga dalam periode pelaporan ini. Dibandingkan dengan sosialisasi melalui media kampanye, sosialisasi langsung ke masyarakat berdampak pada peningkatan jumlah laporan yang masuk, karena para peserta mendapatkan penjelasan yang lebih detil tentang sasaran dan tujuan proyek serta mempraktikkan mengirim laporan via SMS. Sosialisasi/kampanye yang mengajak partisipasi warga mengirimkan SMS laporan warga dimuat setiap hari di Koran Jubi dan tabloidjubi.com.

  15. Memberikan insentif bagi local verificator berupa kesempatan bertukar pengalaman dengan pengguna platform Ushahidi dan frontline SMS di tempat lain. Insentif juga diberikan dalam bentuk perangkat teknologi informasi bagi para warga yang konsisten terlibat dalam proyek laporan warga ini
    • Memberikan kesempatan kepada tiga verifikator lokal untuk bertukar pengalaman dengan pengguna platform Ushahidi dan SMS frontline di tempat lain. Konsistensi memverifikasi laporan warga, serta muatan laporan dan partisipasi komunitas pewarta di wilayah target menjadi dasar penilaian untuk pemberian insentif kepada verifikator lokal.
    • Verifikator yang terpilih akan mendapatkan kesempatan untuk bertukar pengalaman dengan rekan-rekan dari Wartani Project, Patani, Bangkok, Thailand.
  16. Memberikan insentif berupa pulsa dan perangkat teknologi informasi (ponsel pintar) kepada warga yang aktif berpartisipasi dalam proyek ini.
    • Reward pulsa diberikan kepada warga yang mengirimkan sebanyak minimal 5 SMS setiap bulannya atau yang memiliki bobot laporan yang layak untuk ditindaklanjuti oleh verifikator lokal, sementara ponsel pintar diberikan kepada warga yang paling aktif mengirimkan laporan selama periode hibah atau laporan yang dikirimkan setelah diverifikasi memberikan dampak pada perubahan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
    • Pemberian insentif ini selain bertujuan untuk memotivasi warga aktif terlibat di dalam proyek dengan cara mengirimkan SMS sebanyak-banyaknya, juga bertujuan untuk mendorong masyarakat agar secara mandiri lebih memahami hak-hak mereka dan menjadi kontrol kinerja aparatur negara. Selain itu, relasi dan kepercayaan antara penyelenggara proyek dengan penerima manfaat adalah hal penting untuk meningkatkan keterlibatan warga.
  17. Penulisan dan publikasi buku pengalaman mengelola proyek dari tahun 2010 (proyek mandiri) dan perkembangannya setelah proyek dilakukan bersama CMS. Penulisan buku bertujuan untuk mengumpulkan, merangkum dan membagikan pengalaman dan bahan pembelajaran yang didapat selama proyek dilakukan sejak tahun 2010 (proyek mandiri) dan perkembangannya setelah proyek dilakukan bersama CMS. Sampai dengan periode pelaporan ini, Perkumpulan Jujur Bicara sedang menyusun draft buku yang terdiri dari empat sub-tema: 1) Kekerasan Aparat Keamanan terhadap Warga Sipil; 2) Kesehatan; 3) Pendidikan dan 4) Praktik Cerdas. Victor Mambor bertindak sebagai penanggung jawab penulisan dan penerbitan buku ini, namun setiap penulisan sub-tema memiliki penanggung jawab masing-masing. Dominggus Mampioper bertanggung jawab untuk sub-tema Kekerasan Aparat Keamanan terhadap Warga Sipil. Anggota tim 1 terdiri dari Victor Mambor, Arnoldus Belau, Benny Mawel, Arjuna Pandemme. Dewi Wulandari bertanggung jawab untuk sub-tema Kesehatan. Anggota tim 2 terdiri dari Engelbert Wally, Islami Adisubrata, Eveert Joumilena, Roy Ratumakin. Angela Flassy bertanggung jawab untuk sub-tema Pendidikan. Anggota tim 3 terdiri dari Nees Makuba, Alex Loen, Sindung Sukotjo, Munir Pipit Maizier bertanggung jawab untuk sub-tema Praktik Cerdas. Anggota tim 4 terdiri dari Angela Flassy, Dominggus Mampioper, Duma Sonda, Yuliana Lantipo. Draft buku ditargetkan selesai dan diluncurkan pada Agustus 2015 menjelang akhir proyek hibah.

  18. Monitoring dan evaluasi bulanan, tiga bulanan, enam bulan dan satu tahun Monitoring dan evaluasi bulanan dilakukan setiap akhir bulan berjalan. Berdasarkan workplan yang telah dibuat, monitoring dan evaluasi triwulan dilakukan pada periode-periode sebagai berikut: 4 Agustus – 4 November 2014, 5 November 2014 – 4 Februari 2015, 5 Februari – 4 Mei 2015 dan 5 Mei – 4 Agustus 2015. Monitoring dan evaluasi enam bulanan dilakukan pada periode Agustus 2014 – Januari 2015 dan Februari – Agustus 2015. Sementara monitoring dan evaluasi tahunan dilakukan menjelang akhir proyek, Agustus 2015. Monitoring dan evaluasi bulanan berhasil memantau perkembangan grafik kenaikan dan penurunan laporan warga yang masuk melalui SMS dan kunjungan warga ke Situs Laporan Warga Papua pada setiap bulan berjalan. Hasil monitoring ini digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan partisipasi warga dalam memberikan laporan. Monitoring bulanan berhasil merekam bahwa partisipasi warga cenderung meningkat pada minggu pertama dan kedua pada setiap bulan berjalan dan mengalami penurunan pada minggu-minggu terakhir, serta trend isu yang muncul pada setiap bulan. Monitoring dan evaluasi triwulan merupakan rangkuman dari peristiwa yang dilaporkan selama triwulan terakhir dari periode berjalan. Monitoring triwulan periode I menunjukkan bahwa partisipasi warga mengirimkan SMS terkait isu pendidikan, kesehatan dan praktik cerdas sangat minim. Dalam periode tersebut, laporan tentang peristiwa kekerasan aparat keamanan terhadap warga sipil sangat dominan. Temuan ini menjadi bahan evaluasi Perkumpulan Jujur Bicara untuk membentuk simpul komunitas warga melalui para verifikator lokal dan memasukkan materi sosialisasi tentang Situs Laporan Warga Papua dalam sesi pelatihan jurnalistik melalui kejasama dengan pihak-pihak lain. Berdasarkan monitoring periode II, Perkumpulan Jujur Bicara melakukan sosialisasi kepada target spesifik (mahasiswa, komunitas pemuda, jurnalis warga yang menulis tentang masalah kesehatan) untuk mendapatkan informasi berimbang terkait isu pendidikan dan kesehatan. Kegiatan sosialisasi ini memberikan umpan balik yang positif pada peningkatan laporan terkait permasalahan pendidikan dan kesehatan. Monitoring ini penting dilakukan untuk mengetahui perkembangan proyek berdasarkan jumlah SMS yang masuk, jumlah laporan yang berhasil diverifikasi, jumlah kunjungan pada situs, dan isu-isu yang terjadi di dalam masyarakat pada periode monitoring. Hasil monitoring menjadi bahan evaluasi untuk menjaga konsistensi dan keberlangsungan proyek agar tujuan dan sasaran proyek dapat dicapai sesuai dengan indikator-indikator yang sudah ditetapkan.

3. Indikator sukses anda dalam permohonan hibah

Untuk mengukur keberhasilan program maka dirumuskan hasil dan indikator sebagai berikut:

  1. 50 laporan berupa informasi dan pengetahuan dikirimkan oleh masyarakat melalui fasilitas yang disediakan oleh situs laporan warga (SMS Frontline, email, lembar laporan dan jejaring sosial) setiap bulan
  2. 15 laporan warga diteruskan kepada pemangku kepentingan melalui aplikasi SMS Frontline setiap bulan
  3. Pengetahuan masyarakat tentang jurnalisme warga meningkat melalui produksi dan distribusi 5000 buku panduan (Diujikan melalui proses monitoring dan evaluasi proyek)
  4. Situs laporan warga diakses oleh lebih dari 1000 user setiap hari (kunjungan langsung ke situs atau melalui media sosial)
  5. 30 warga terlatih untuk mengaplikasikan jurnalisme warga
  6. Jumlah warga yang terlibat dalam proyek mengalami peningkatan setiap bulan
  7. Ada 10 simpul jaringan jurnalis warga di 10 kabupaten provinsi Papua dan Papua Barat
  8. Ada Peraturan Daerah Khusus di Papua dan Papua Barat yang melindungi dan memprioritaskan hak masyarakat asli Papua (terutama di pedalaman Papua) untuk mengakses layanan pendidikan dan kesehatan.

Hasil aktual hingga laporan ini dibuat:

Hasil aktual yang telah dicapai Perkumpulan Jujur Bicara pada periode laporan ini adalah sebagai berikut:

  1. Sejak periode Juli 2014 sampai dengan periode laporan ini, rata-rata 66,44 laporan warga diterima Situs Laporan Warga Papua (SMS frontline, email, lembar laporan dan jejaring sosial) setiap bulan.
  2. Ada 73 laporan warga (rata-rata 10,4 per bulan) yang telah terverifikasi dalam bentuk berita di tabloidjubi.com dan Koran Jubi dan ditindaklanjuti oleh para pihak terkait yang berdampak pada perubahan di masyarkarat dalam periode pelaporan ini.
  3. Sejak sosialiasi tentang Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS dilakukan dengan melalui leaflet dan media kampanye lainnya, pemberian insentif pulsa dan ponsel pintar, serta kegiatan-kegiatan sosialisasi dalam bentuk pelatihan, jumlah partisipasi warga yang terlibat mengirimkan laporan semakin meningkat, terutama via SMS. Pada awal hibah CMS, partisipasi masyarakat mengirimkan SMS hanya berjumlah 6 laporan (Juli 2014) dan setelah sosialisasi meningkat menjadi 24 SMS (September 2014) dan terus bertambah hingga rata-rata SMS diterima setiap bulannya berjumlah 66,44 SMS.
  4. Situs laporan warga sampai dengan periode pelaporan ini telah diakses lebih dari 1000 pengunjung setiap hari langsung ke situs ataupun melalui media sosial.
  5. Sebanyak 50 warga masyarakat adat, 36 pemuda gereja, 40 mahasiswa daerah (Papua) yang menempuh studi di Kota Jayapura, 8 verifikator lokal telah dilatih untuk mengaplikasikan jurnalisme warga.
  6. Jumlah warga yang terlibat dalam proyek mengalami peningkatan setiap bulan.
  7. Terbentuknya 6 simpul komunitas jurnalis warga di kota/kab jayapura, kota wamena, merauke, nabire dari sepuluh yang ditargetkan.
  8. Berkonsultasi dan berupaya menjalankan rekomendasi-rekomendasi yang disarankan para mentor.
  9. Monitoring dan evaluasi satu bulanan dilakukan secara regular pada minggu ke-empat setiap bulannya dengan melakukan rapat internal yang melibatkan staf proyek. Monitoring dan evaluasi tiga bulanan dilakukan dengan memantau perkembangan proyek melalui laporan statistik di situs. Monitoring dan evaluasi enam bulanan dilakukan pada Januari 2015 bertepatan dengan peningkatan kapasistas untuk para verifikator lokal tahap ke-2.
  10. Menjajaki kerjasama dengan Lapor1708!, Ombudsman papua, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Jayapura dalam upaya menindaklanjuti laporan warga.

4. Tujuan dan Sasaran

Silahkan anda jelaskan apa yang telah anda berhasil peroleh dengan hibah ini yang berkaitan dengan tujuan yang lebih besar yang anda harapkan dapat anda capai Sasaran-sasaran yang diharapkan dapat dicapai:

Tujuan

Tercipta ruang bagi masyarakat untuk bertukar informasi berupa:

  1. laporan kekerasan aparat keamanan terhadap masyarakat sipil
  2. permasalahan pendidikan dan kesehatan
  3. pengetahuan berupa praktek cerdas masyarakat agar pemangku kepentingan dapat mengambil keputusan yang lebih berpihak pada masyarakat.

Sasaran

  1. Fokus proyek ini adalah keterlibatan masyarakat di Tanah Papua, khususnya wilayah-wilayah pedalaman dan pesisir yang sudah terjangkau teknologi seluler namun masih memiliki keterbatasan untuk menyampaikan informasi (yang dialami) dan pengetahuan (yang dimiliki).
  2. Namun sasaran proyek ini adalah masyarakat umum berusia lebih dari 13 tahun, laki-laki dan perempuan yang berdomisili di Indonesia dan para pemangku kepentingan baik di level lokal maupun nasional.

Yang disediakan oleh proyek:

  1. Ruang berbagi informasi dan pengetahuan untuk publik
  2. Informasi dan pengetahuan dalam proyek ini akan dikelola dan diteruskan kepada para pemangku kepentingan melalui aplikasi SMS Frontline untuk mempengaruhi para pemangku kepentingan ini dalam mengambil keputusan.
  3. Konten proyek akan dipublikasikan kepada publik melalui sebuah situs serta jejaring social (Facebook dan Twitter)untuk membangun opini publik yang lebih adil tentang Papua.

Tujuan yang berhasil dicapai hingga saat ini:

  1. Tersedianya ruang bagi masyarakat untuk dapat membagikan informasi dan pengetahuan yang didistribusikan melalui Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS dengan kategori yang terpilah menjadi 7 kategori, yakni (1) forum pembaca (aspirasi & keluhan warga); (2) kekerasan aparat keamanan; (3) kriminalitas; (4) lalu lintas; (5) pendidikan; (6) kesehatan dan (7) praktik cerdas. Laporan warga dipublikasikan di tabloidjubi.com/hotspot dan tabloidjubi.com, Koran Jubi dan facebook dan twitter.
  2. Tersedianya laporan warga yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan yang dikemas dalam berita aktual dan terpercaya sehingga mampu mempengaruhi pengambilan keputusan atau penetapan kebijakan oleh aparatur negara sebagai kontrol publik terutama terhadap kualitas pelayanan publik dan pelanggaran/tindak kekerasan oleh aparat keamanan.
  3. Terbentuknya komunitas jurnalis warga yang mampu memotivasi masyarakat untuk mengenali hak dasar mereka sebagai warga negara dan mendorong warga untuk secara mandiri melaporkan informasi dan peristiwa yang terjadi di sekitar mereka.
  4. Terjalin kerjasama dengan berbagai pihak melalui koordinasi dan sinergi program untuk meningkatkan kapasitas dan partisipasi masyarakat terhadap pelayanan publik terkait hak memperoleh pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih baik dan mendapatkan keadilan dalam

TERPOTONG?

Sementara sasaran yang tercapai dalam periode pelaporan ini adalah sebagai berikut:

  1. Partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam proyek ini masih terbatas pada warga yang tinggal di wilayah perkotaan dengan konsentrasi di Kota Jayapura, Sentani, Wamena, Merauke, Sorong, Biak dan Nabire. Perkumpulan Jujur Bicara berupaya menjangkau masyarakat yang berada di pedalaman dan pesisir Tanah Papua.
  2. Warga yang terlibat sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, rentang usia mereka yang berpartisipasi adalah 15 – 40 tahun (usia produktif) dengan latar belakang pendidikan setingkat sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Keterlibatan perempuan untuk berpartisipasi dalam proyek ini akan ditingkatkan melalui sosialisasi ke komunitas-komunitas perempuan.

5. Perubahan Lingkup Organisasi/ Lingkungan Sekitar

Tolong jabarkan perubahan perubahan signifikan yang organisasi anda dapatkan yang memiliki dampak pada pekerjaan anda pada periode pelaporan yang anda lakukan untuk saat ini. Masukkan secara deskriptif bagaimana anda menangani perubahan perubahan tersebut dan bagaimana perencanaan anda berubah sebagai hasilnya.

Sebagai organisasi sosial, Perkumpulan Jujur Bicara semakin memfokuskan pada pendidikan publik dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk berbagi dan mendapatkan akses informasi dan pengetahuan sebagai wujud partisipasi warga untuk memahami hak-hak dasar warga dengan menjalankan fungsi kontrol terhadap kinerja aparatur negara melalui pelatihan-pelatihan dasar jurnalistik. Terkait dengan hal tersebut di atas, Perkumpulan Jujur Bicara mulai mengembangkan suatu pola kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, LSM, kelompok adat, agama, perempuan dan pemuda melalui sinergi dan sinkronisasi program. Lebih lanjut, Perkumpulan Jujur Bicara menjajaki kerjasama untuk memberikan pelatihan SMS frontline dan jurnalistik kepada komunitas-komunitas warga yang telah terbentuk.

Tantangan/ masalah organisasi/ pengelolaan yang dihadapi

Isu-isu manajemen atau organisasi apakah yang anda hadapi pada saat anda menuliskan laporan ini (apakah ada perubahan signifikan pada komposisi staf/ dewan atau anggota tim anda. Apakah ada faktor-faktor lain yang dapat membatasi kemampuan organisasi/ komunitas anda untuk mengumpulkan data dan menerjemahkan data data keuangan atau aktifitas yang terkait dengan program dalam tujuan awal). Bila mungkin juga tuliskan dan tekankan kebutuhan yang belum terpenuhi/ teridentifikasi sebelumnya dalam menangani penguatan organisasi/ komunitas anda:

  1. Ketika proyek dikelola secara mandiri, pengelolaan situs dilakukan secara sukarela oleh para anggota Perkumpulan Jujur Bicara sehingga distribusi dan verifikasi laporan dilakukan menyesuaikan dengan ketersediaan waktu para anggota. Dalam kerangka hibah CMS, Perkumpulan Jujur Bicara merekrut sejumlah staf termasuk program manager, administrator, verifikator lokal dan asisten administrasi agar tujuan dan sasaran yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan indikator-indikator yang ditetapkan.
  2. Meskipun para verifikator lokal yang direkrut memiliki pengetahuan jurnalistik yang memadai, namun perlu waktu untuk mereka dapat memahami tujuan dan sasaran proyek serta alur kerja Situs Laporan Warga. Situasi ini sudah mulai dapat diatasi setelah enam bulan proyek berjalan melalui pertemuan kedua antara staf proyek dan verifikator lokal dilakukan.
  3. Bentuk pelaporan (aktivitas dan keuangan) dengan standar CMS merupakan suatu yang baru bagi para staf proyek. Namun pelatihan dan pendampingan yang dilakukan staf CMS sangat membantu staf proyek Situs Laporan Warga Papua untuk dapat beradaptasi dengan standar pelaporan CMS. Meskipun berjalan lambat, setelah mengikuti dua kali pelatihan oleh staf CMS, situati ini sudah dapat teratasi.
  4. Sampai dengan periode pelaporan ini, tidak ada perubahan yang signifikan dari sisi staf. Staf yang terlibat sampai dengan saat ini masih tetap sama, hanya ada satu kali pergantian staf (asisten administrasi), di mana yang bersangkutan mengundurkan diri karena melanjutkan pendidikan.
  5. Faktor geografis dan demografis sangat mempengaruhi keterlibatan masyarakat di daerah pedalaman dan pesisir untuk berpartisipasi dalam proyek.
  6. Partisipasi perempuan untuk melaporkan peristiwa di sekitar mereka perlu untuk ditingkatkan terutama perempuan sebenarnya sangat dekat dengan isu-isu terkait kesehatan dan pendidikan. Ke depan Perkumpulan Jujur Bicara berupaya untuk mensosialisasikan/mengkampanyekan situs laporan warga kepada komunitas-komunitas perempuan di Papua.

6. Keberagaman

Silahkan ditulis perubahan perubahan yang berpengaruh dalam keberagaman (contohnya apabila anggota komunitas, dewan, atau komposisi staf anda mulai beragam dari sisi jenis kelaminnya, suku, pendidikan, umur, budaya, agama, latar belakang asal lokasinya, bahasanya, dan lain sebagainya) dalam periode pelaporan ini. Apabila organisasi/ komunitas anda mengalami tantangan keberagaman, silahkan tuliskan juga pendapat anda:

Perkumpulan Jujur Bicara merupakan organisasi non pemerintah yang beranggotakan jurnalis dan individu dengan latar belakang suku, agama, pendidikan, usia dan jenis kelamin namun memiliki komitmen yang sama terhadap masalah jurnalisme, pers dan kebebasan berekspresi di Tanah Papua.

Proses perekrutan anggota dalam organisasi bersifat terbuka dan tidak didasari/dibatasi oleh suku, agama, ataupun jenis kelamin, tetapi pada kompentensi masing-masing individu.

Sejak awal terbentuk, Perkumpulan Jujur Bicara telah menjadi suatu representasi dari kemajemukan masyarakat di Tanah Papua dengan total anggota sebanyak 36 orang, yang terdiri dari 7 perempuan dan 29 laki-laki dengan usia 22 – 56 tahun. Sementara staf yang terlibat dalam Proyek Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS berjumlah 14 orang, terdiri dari 5 perempuan dan 9 laki-laki dengan rentang usia 25 – 56 tahun.

Latar belakang pendidikan yang beragam dari para anggota, yakni antara lain jurnalistik, hukum, ekonomi, antropologi, sosiologi, komunikasi, linguistik, akuntansi, teknik mesin, fotografi, desain grafis dan teknik informatika merupakan aset tidak ternilai bagi pengembangan organisasi.

Mayoritas anggota Perkumpulan Jujur Bicara beragama Kristen Protestan (75%) dan sisanya beragama Islam (14%) dan Katolik (11%) yang berasal dari suku Papua (sub-etnis Ayamaru, Byak, Dani, Lani, Moni, Ormu, Sentani, Serui, Wandamen), Ambon, Batak, Jawa, Key, Melayu, Sunda, Tionghoa, Toraja dan Timor.

7. Laporan keuangan

Silahkan masukkan pranala laporan keuangan anda disini:

Pranala Laporan Penggunaan Dana

8. Pengesahan Saya, sebagai penandatangan, menyatakan bahwa saya adalah individu yang berwenang untuk menyerahkan laporan ini atas nama komunitas/ organisasi saya sesuai dengan persyaratan yang dicantumkan pada Perjanjian Hibah Cipta Media Seluler yang telah ditandatangani sebelumnya dan seluruh dana yang dibelanjakan telah dibelanjakan sesuai dengan tujuan-tujuan yang tercantum dalam permohonan hibah.

Tertanda: Lokasi dan tanggal:

Jayapura, 13 Maret 2015

Rina Oktarianti

Tags:



March 2015 | CC BY 4.0