Beranda > Penerima Hibah CMB > AJI Banda Aceh > AJI Banda Aceh - Mentoring 22 Mei 2012

AJI Banda Aceh - Mentoring 22 Mei 2012

Oleh Yanuar Nugroho dengan Mukhtarudin Yacob via telepon lokasi Manchester - Banda Aceh

  1. Update dari MY [yang juga sudah disampaikan kepada mas Anggara] tentang perkembangan pelaksanaan kegiatan AJI BA yang tertunda karena konsentrasi terpecah selama Pilkada. Dari rencana aktivitas FGD, Newsletter, Workshop dan Seminar, baru terlaksana FGD. Newsletter yang direncanakan April mundur ke akhir Mei. FGD yang diselenggarakan dan direncanakan dihadiri para ‘expert’ ternyata tidak seperti yang diharapkan karena yang hadir berparadigma seperti ‘peserta’. Ini akan menjadi bahan evaluasi dan akan mempengaruhi komposisi undangan saat workhshop nanti. YN mengusulkan dan juga disetujui MY agar komposisi workshop 50-50 antara expert dan non-expert.
  2. Pemantauan media agak problematik karena ternyata apa yang diusulkan dalam proposal ‘berbenturan’ dengan berbagai persoalan di level praktis/lapangan. Mengupdate informasi dari Mas Anggara yang ke Aceh, ternyata ada 6 media lokal yang difokuskan (Pikiran Merdeka, Serambi Indonesia, Rakyat Aceh, Metro Aceh, Harian Aceh, Prohaba) ditambah dengan 4 media online lokal (dimana justru banyak masalah dalam pemberitaan Syariat Islam di sini) – dan media nasional.
  3. Dari masukan MY - nampaknya AJI BA mulai kewalahan (“overwhelmed”) dengan data (yang berimplikasi pada tiga orang yang melakukan coding secara nonstop). Catatan YN: Sementara data-data ini perlu dan mutlak (dalam bahasa riset: “hard data”), perlu juga dipikirkan mekanisme agar beban ini tidak overloading dan berakibat pada inkonsistensi coding. YN mengusulkan untuk lebih fokus. Artinya: intensif, mendalam/menyeluruh dalam sebuah batasan media tertentu. Karena project ini bertajuk “Mendorong Media Sehat dalam Pemberitaan Syariat Islam di Aceh”, YN mengusulkan untuk fokus pada media lokal dan online di Aceh saja, dan mengurangi pemantauan untuk media nasional. Namun hal ini harus dibicarakan dengan konsultan lain (Mas Anggara) dan CMB (Mbak Siska dan Mbak Heidi).
  4. Yang belum dipikirkan lebih jauh [dan perlu didiskusikan selanjutnya] adalah bagaimana coding ini akan diproses. YN belum mendapatkan gambaran. Jika AJI BA bisa mengirimkan rencana kerja terkait pemantauan ini dan seperti apa coding akan dianalisis, barangkali akan membantu YN untuk memberikan masukan.
  5. AJI BA menyadari keterlambatan eksekusi program dan akan melakukan penjadwalan ulang. Khususnya: Workshop, penerbitan Newsletter, dan Seminar. YN mengusulkan agar rencana ini dishare dengan pihak konsultan dan CMB agar bisa mengantisipasi jika ada kesulitan yang muncul.
  6. Secara umum YN mengusulkan agar komunikasi dengan CMB dan konsultan bisa lebih intensif (jika dirasa membantu). Konsultan (dan CMB) ada untuk membantu tercapainya program.
  7. Belum ada pembicaraan kapan konsultasi selanjutnya dilakukan di bulan Juni. YN dan MY (serta mas Anggara) bersama-sama akan melihat perkembangan pelaksanaan program dan akan dikomunikasikan. Konsentrasi AJI BA saat ini adalah mengejar pelaksanaan program yang tertunda.

Anggara

Saya punya saran saja sama teman2 di AJI Banda Aceh supaya lebih fokus dan nggak kebanyakan data, mungkin perlu lebih spesifik misal:

  1. Melihat berita yang diproduksi oleh anggota AJI di semua media yang dipantau, ini bisa meningkatkan kapasitas anggota AJI pada ketaatan terhadap KEJ, disamping itu juga bisa meningkatkan kredibilitas AJI dimana AJI tidak hanya melakukan training peningkatan kapasitas jurnalis tapi juga ada pemantauan terhadap karya jurnalistik yang diproduksi oleh anggota AJI
  2. Bisa difokuskan pada berita2 mengenai kelompok rentan yang terkena dampak pada pemberlakuan syariat Islam, misalnya anak2 dan perempuan atau 3 (ini lebih karena saya sebagai pengacara) ini misalnya yang jarang diangkat, kalau ada proses hukum terhadap para pelanggar aturan syariat, apakah prinsip - prinsip fair trial telah terpenuhi, misalnya akses terhadap pengacara, informasi hukum, dll (yang ketiga ini saya nggak tahu apa menarik untuk diangkat atau tidak ya)
  3. Kalau spesifik pada target seperti ini, saya pikir, masalah kebanyakan data bisa lebih diminimalisir. Saya berharap dalam waktu dekat bisa ketemu sama mas Mukhtar dan teman2 AJI Banda Aceh.

Mukhtaruddin Yacob

Terimakasih Mas atas saran dan masukannya. Kami pasti melaksanakan program sesuai dengan perencanaan yang ada. Kami sangat senang bisa mendapatkan masukan dari para mentor terutama dari Mas Yanuar dan Mas Anggara soal program kami.

Sesuai pembicaraan dengan Mas Yanuar melalui telp per 22 mei 2012 kemarin, kami akan melakukan evaluasi berkala dan teratur menyangkut program kami. Apalagi setelah mentoring jarak jauh, saya juga konsultasi dengan Mbak Eva dari AJI Indonesia, bahwa pendataaan atau koding disarankan pada studi kasus bukan digelondongin seperti sekarang. Demikian juga soal website AJI Banda Aceh yang akan online dan update dalam dua hari ini.

Sesuai pembicaraan sebelumnya, kami sangat senang dan berterima kasih atas saran Mas Angga tentang fokus pada kelompok rentan, karena ini memang membantu membuat pemantau kita lebih mendalam dan terarah. Maka, dalam rapat ke depan akan kami perbaiki lagi strategi pemantauan dan pendataan berita syariat Islam.