Peta Persampahan Bandung - Mentoring 1 Desember 2015



Laporan Mentor Ilham Cendekia Srimarga Tahap III

Laporan Peta Persampahan Bandung Tahap III

Laporan Mentor Yanuar Nugroho Tahap III

Catatan mentor - YN

  1. Perkembangan aplikasi online

Ketiga platform yang dikembangkan (SMS, portal, dan mobile app) harus dipelihara menjadi sarana interaksi masyarakat untuk membangun kepedulian tentang sampah. Uptake (hits, user number dll) tetap penting, dan harus dijaga melalui maintenance sistem online yang sudah dikembangkan (untuk ini barangkali perlu dipikirkan jangka panjang bagaimana menjaga kontinuitas aplikasi (update, bugs handling, dll.) Tetapi satu hal lain yang lebih penting adalah memastikan bahwa teknologi yang dikembangkan ini bisa menjadi sarana untuk membangun gerakan masyarakat (sipil) yang peduli pada persoalan persampahan di Bandung dan mau bertindak. Untuk itu perlu dijaga forum offline yang mempertemukan pengguna platform secara fisik (tatap muka).

  1. Perkembangan offline berupa mekanisme2 yg dikembangkan bersama stakeholder kunci.

Saat ini, sejumlah kegiatan offline sudah dilakukan, di antaranya:

  1. kegiatan isi data dgn detektif sampah
  2. kegiatan audiensi dan lokakarya dgn SKPD
  3. kegiatan MoU dgn PD Kebersihan
  4. kegiatan dgn KLHK
  5. kegiatan diseminasi 2016

Titik krusial dari kegiatan-kegiatan di atas adalah

(a) mengambil momentum saat diluncurkan sebagai ‘boost’ bagi gerakan ini; dan (b) merawat kegiatan offline secara konsisten. Secara spesifik:

  • Data dan detektif sampah : Arah strategisnya adalah membangun database, baik database substansi sampah ataupun concerned-citizens-nya
  • Lokakarya dengan SKPD: menjalin kontak dan koordinasi untuk mendapatkan ‘buy-in’ dengan pemerintah daerah. Identifikasi SKPD-SKPD lainnya yang perlu dirangkul
  • MoU dgn PD Kebersihan: membangun kerangka institusi kerjasama dengan pemerintah daerah. Ini harus dikembangkan.
  • Kegiatan dgn KLHK: baik sebagai awalan, tetapi harus bisa mendapatkan titik ungkit yang strategis men-tackle permasalahan lingkungan di kota. e.g. emisi yang muncul dari sampah, dari kegiatan domestik urban, dll.
  • Kegiatan diseminasi 2016: fokusnya adalah memperluas gerakan, merangkul berbagai para-pihak.

TANTANGAN:

  • Data tempat pengelolaan sampah sulit didapatkan dari partisipasi masyarakat umum, saat ini banyak dari bentukan tim surveyor sendiri.
  • Kuncinya adalah memperluas partisipasi. Dorong forum-forum offline, engage masyarakat melalui media (koran lokal, radio lokal, road-show ke sekolah2 (TK-SD-SMP-SMA-Kampus). Kampanye seluas mungkin. Intinya jadikan ini gerakan masyarakat luas. Data akan mengikuti.
  • Data Bank Sampah belum didapatkan optimal karena kesulitan prosedural dari lembaga/ LSM pengelola Bank Sampah di Bandung (kemungkinan ego masing-masing lembaga untuk membagikan data)
  • Engage. Temui, duduk bersama, berdiskusi, dan pahami perspektif mereka. Pastikan gerakan ini tidak dianggap sebagai saingan, tetapi justru upaya untuk saling membantu.
  • Aplikasi belum diluncurkan publik, saat ini masih dipakai oleh surveyor saja.
  • Luncurkan secepatnya. Gunakan sebagai sarana engage dengan publik.

KEMAJUAN PROYEK:

Memaksimalkan fungsi kolaborasi transparansi data tempat pengelolaa persampahan yang merupakan aset daerah yang perlu dikelola bersama, open platform bagi semua pihak.

Perlu diperjelas strateginya, agar ‘deliberated’, bukan arbitrary atau untung-untungan. Kalau perlu, buat roadmap tentang kolaborasi dan open platform ini.

Memaksimalkan fungsi beyond transparansi, yaitu sebagai alat akuntabilitas. Mulai dgn PD Kebersihan.

Good idea. Tapi tetap stick pada gagasan awal untuk engage lembaga pemerintah. One target at a time.

Akuntabilitas adalah ultimate goal. Untuk saat ini fokus pada upaya mendapatkan buy-in dari pemerintah dan engage dengan pamong praja

Mulai extend ke bbrp kota spt bekasi bogor, dan sudah penjajakan ke KLHK

Perkembangan menarik untuk uji replikasi. Jangan tergoda dengan ke’besar’an atau ke’luas’an gerakan dulu (di banyak kota dan misalnya), tapi pada kedalaman (keterlibatan warga, partisipasi publik, keterlibatan pemerintah, dll.).

Aplikasi sudah versi-3, sudah dipakai namun masih perlu ada pengembangan lagi

Kembangkan dan se user-friendly mungkin.

Masuk semi final GIC (Global Innovation Challenge) 50 besar dan jika lolos masuk final 30 besar akan presentasi di accra ghana 2016, potensi didanai

Good. Mentor terlibat dalam proses GIC dan merekomendasikan alternatif ini. Mentor seharusnya menjadi salah satu juri di Ghana tetapi batal karena tugas lain. Forum GIC akan mem-boost inisiatif ini untuk pengembangan berikutnya. Fokus tetap: inovasi untuk memperluas keterlibatan publik menangani masalah publik.

Menjajaki kolaborasi dengan pemangku kepentingan lain, sembari memetakan potensi kerjasama

Identifikasi semua sektor: swasta, pemerintah, masyarakat sipil, dunia akademis, media. Jangan terpaku hanya pada partner-partner ‘klasik’.

Proposal untuk pengembangan 2016-2017.

Harus diidentifikasi targetnya siapa dan dipastikan sejalan dengan visi-misi inisiatif ini.

PENILAIAN INDEPENDEN OLEH GRANTEE -

8 (delapan).

Proyek berjalan dan berkembang sejak awal dari konsep dasar.

Banyak teridentifikasi validasi dan evaluasi untuk dikembangkan di tahun selanjutnya.

Tags:



December 2015 | CC BY 4.0