Border Blogger Movement - Mentoring 24 April 2012



Oleh Siska 01:10, 25 April 2012 (UTC) pada pelatihan wiki, Restoran Tapaz Jl. Gajah Mada, Pontianak, Kalimantan Barat

Pada saat ditanyakan kemajuan pelatihan hampir seluruh kegiatan sudah terlaksana dan para pencetus Border Blogger Movement yang terdiri dari empat orang siap siap untuk mengakhiri kegiatan di bulan Juni 2012. Dari seluruh rencana kegiatan hanya satu yang keluar dari rencana dimana kecamatan tidak bisa didatangi karena banjir dan penerima pelatihan yang justru didatangkan ke ke kota kabupaten Putussibau, Bengeayag, Sanggau, Sintag, Sambas.

Dari target pelatihan 45 orang terdapat 65 orang yang dilatih. Pemaparan BBM adalah tidak semua yang dilatih aktif, namun ada yang beberapa sangat aktif malah membawa teman-temannya yang tertarik, yang justru diluar rencana. Teman-temannya ini dilatih namun tidak mendapatkan insentif berupa modem dan pulsa. Berdasarkan pengalaman mereka peserta pelatihan yang memiliki Black Berry (atau telpon android juga bisa) malah menjadi peserta pelatihan blogger perbatasan yang paling aktif karena tulisan mereka langsung “tembak” ke blogger.com dari telpon genggam tanpa butuh sambungan bertele tele seperti laptop, modem, dan sinyal internet, meniadakan kendala infrastruktur. Banyak cerita lucu dari lapangan, mulai dari pemerintah daerah yang membuat perjanjian dengan pemerinta Malaysia untuk perbatasan mereka (perbatasan Indonesia-Malaysia) berdasarkan inisyatif sendiri dan melanggar semua aturan hingga pelatihan blog untuk masyarakat yang belum pernah menyentuh blog atau tahu cara menulis hingga saat membuat tulisan baru bukannya membuat postingan baru, malah membuat blog baru, sehingga tim BBM sibuk menghapus-hapus blog baru tersebut.

BBM memperkenalkan taktik jitu “Jurnalisme Kampung” yang dapat menginspirasi warga perbatasan yang jarang menulis untuk menulis. Taktik ini adalah meminta mereka untuk mengambil gambar, kemudian gambar ditaruh dalam blog dengan menyertakan keterangan gambar tersebut. Hal ini apabila dilakukan rutin, tim BBM percaya tulisan akan berkembang dengan teknik lanjutan yaitu ADISIKAMBA.

Situs aggregator Border Blogger setelah dipertimbangkan, tidak menjadi situs aggregator murni karena mengalami penyuntingan via tim BBM. Hal ini disebabkan tim BBM memutuskan bahwa banyak editorial yang harus dilakukan pada penulis pemula agar layak baca, belum lagi “feed” (masukan) blog, saat pelatihan “jurnalisme kampung” dilakukan banyak yang menulis dengan bahasa daerah masing-masing, sehingga diputuskan kalau bahasanya tidak dimengerti sulit untuk ditayangkan di situs BBM, walalupun menulis dengan bahasa apa saja tetap di pacu.

Ditanyakan apa yang akan terjadi tahun depan apabila tidak mendapat dana dari Ciptamedia lagi? BBM mempertimbangkan untuk meminta dana dan melanjutkan inisiatif ini dengan mengaitkannya pada upaya WWF The Heart of Borneo.

BBM juga menyampaikan keinginan untuk bertemu dengan Nanang, Air Putih untuk pelatihan lanjutan USHAIDI sebelum melanjutkjan sesi akhir pelatihan yaitu lomba blog. Inginnya kendala infrastruktur ditiadakan dengan pemanfaatan maksimal dari USHAIDI.

Tags: