Border Blogger Movement - Mentoring 2 Februari 2013



Alexander Mering

Via surel ditujukan kepada Siska dan Hendra Prastiawan

Dear Mbak Siska yang baik

Menindaklanjuti surat Cita Media Bersama yang dikirimkan kepada saya terhadap kejelasan program Border Blogger Movement, ada beberapa point yang dapat saya sampaikan.

  1. Program BBM sudah memasuki tahap akhir program, dengan hampir semua out put telah dicapai sesuai target program, walau terjadi keterlambatan waktu. Saat ini aktivitas yang belum dilaksanakan hanya tinggal penyerahan Hadiah kepada pemenang syaembara Blogger yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Pebruari 2013, sekaligus lounching buku yang bertajuk Suara Dari Batas Negara (SDBN) yaitu kumpulan tulisan dan photo para pemenang syaembara yang sudah dicetak. Moment yang sama juga akan kami gunakan untuk menyebarluaskan buku kepada para blogger dan public yang kami kemas dalam acara yang kami beri nama Borneo Writers Gathering. Karena akan hadir para wartawan, bloger dan sastrawan baik lokal maupun Malaysia. Kegiatan yang sama juga dipakai oleh Yayasan Pantau untuk mensosialisasikan hasil riset Pantau terkait dengan project Cipta Media bersama. Pembiayaan kami lakukan dengan patungan.

  2. Situs BBM (www.borderblogger.org) masih tetap online dan diupdate, karena beberapa blogger masih aktif menulis dan situs ini masih dipantau oleh usser. Para blogger Malaysia juga membicarakan gerakan blogger perbatasan dalam Pertemuan Penulis Antar Bangsa di Miri, 22-23 Desember 2012 lalu. Saya hadir diundang oleh panitia penyelenggara di Miri saat itu.

  3. Saya sendiri sudah menyusun program baru di perbatasan, yang secara focus akan dilaksanakan di kampung Aruk, Kabupaten Sambas yang berada pada lini 1 perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak, untuk program jurnalisme Kampung dan keterampilan hidup komunitas adat perbatasan. Program ini akan dimulai pada bulan Maret 2012. Saya sudah melakukan Assesment awal, yang didanai oleh Partnership.
    Pembelajaran yang kami dapat dari program BBM sebelumnya adalah karena wilayah yang terlalu luas dan tersebar di 5 Kabupaten perbatasan di Kalbar, membuat program BBM dengan durasi waktu dan dana yang terbatas hanya mampu mencapai target project saja dan kurang nampak pada outcome. Dimana luas Kalimantan Barat adalah satu setengah pulau Jawa. Karena itu kami putuskan kemudian untuk focus kepada satu atau dua kawasan saja agar lebih efektif dan mendapat hasil yang signifikan. Sebagai catatan, saya juga berhasil mengintegrasikan gagasan ini dan mempraktikannya pada program PNPM Peduli fase I 2011-2012 di Loncek, dan karenanya oleh pihak Partnership diperpanjang lagi untuk tahap II dengan salah satu focus perbatasan antara Indonesia dengan Sarawak Malaysia.

  4. Program SMS gate way (Ushaidi) yang sempat diujicobakan kurang mendapat respon teman-teman karena kami tidak memiliki budgate lagi untuk menggaji staf, melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan para blogger serta volunteer. Budgate yang ada sudah terplot untuk menyelesaikan tahapan akhir program. Namun saya sudah menyusun dan mengintegrasikan program ini ke project PNPM Peduli yang akan saya laksanakan diperbatasan, yaitu di Kampung Aruk, Kabupaten Sambas.

  5. Terkait laporan narasi dan keuangan fase II, kami akan selesaikan segera (dalam satu bulan ke depan) sebagai pertanggungjawaban lembaga terhadap project yang dilaksanakan.

Demikian Mbak yang bisa saya informasikan. Detilnya akan saya buat dalam laporan kelak.

Tags:



February 2013 | CC BY-SA 3.0