Remotivi - Mentoring 25 September 2014



From: Nurvina Alifa Dharmawan

Date: 2014-09-25 8:45 GMT+07:00

To: Siska Doviana Heru Tjatur, Maman Suherman, Roy Thaniago

Ibu Siska dan rekan-rekan yang baik, Lewat email ini, saya lampirkan revisi anggaran untuk program LAPOR KPI. Jumlahnya tetap sama dengan yang telah disepakati, hanya saja, ada sejumlah pos yang kami hapuskan dan dananya kami alihkan ke pos yang lain. Hal ini kami lakukan karena ada kebutuhan untuk mengubah strategi promosi dan kampanye agar penggunaan aplikasi ini bisa menjangkau massa yang lebih banyak. Pada revisi anggaran yang baru ini, kami mencantumkan pos anggaran untuk kebutuhan: grand launching LAPOR KPI, Roadshow Launching LAPOR KPI di Surabaya dan Bandung, pertemuan untuk konsolidasi mitra, bonus dan gimmick untuk motivasi orang agar mengadu. Sesuai dengan masukan dari Ibu Siska, kami menghilangkan pos anggaran untuk mencetak buku saku karena seringkali berakhir tergeletak begitu saja tanpa dibaca. Karena itu, dana yang tadinya akan digunakan untuk mencetak buku saku akan kami gunakan untuk membuat acara launching. Rencananya, launching akan dilakukan di sumber keramaian (seperti mall atau taman kota). Harapannya, di tempat seperti ini, kami bisa menjangkau massa yang lebih banyak. Mereka yang tadinya tidak aware dengan isu tayangan TV buruk bisa didekati dan dibuat aware dengan isu ini. Isu frekuensi milik publik dan tayangan TV bisa diselipkan secara ringan lewat talkshow dan stand up comedy, juga musik sebagai penarik massa. Kami juga menyediakan dana untuk promosi dengan memberi bonus bagi 100 orang pertama yang menginstall aplikasi pada hari itu dan merekomendasikannya ke 10 temannya lewat twitter. Di lokasi launching, kami juga akan gerilyakan relawan Remotivi untuk mengajak pengunjung menginstall LAPOR KPI di tempat. Selain itu, kami juga menyediakan anggaran untuk roadshow launching di Bandung dan Surabaya. Pertimbangan kami adalah agar isu ini tidak berkutat di Jabodetabek saja, tetapi juga di daerah di luar Jakarta. Kedua kota tadi dipilih sebagai lokasi karena jumlah pengguna smartphone-nya tertinggi dibandingkan kota lain di Jawa dan Sumatera (berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Internet Indonesia). Untuk memotivasi orang mengunduh LAPOR KPI, kami juga menyediakan budget bonus-bonus kecil yang akan dibagikan lewat kuis di twitter. Selain itu, kami juga menyediakan anggaran untuk bonus bagi pengguna yg paling aktif mengadukan tayangan lewat LAPOR KPI. Meskipun pos anggaran kami hilangkan untuk diskusi kampus dan komunitas, bukan berarti hal ini tidak akan dilakukan sama sekali. Sebagai gantinya, kami akan lakukan pendekatan pada pers sekolah dan kampus serta komunitas anak muda lainnya dan mengajak mereka sebagai mitra dalam LAPOR KPI. Karena itu, kami menyediakan anggaran untuk pertemuan konsolidasi. Lewat konsolidasi ini, mitra-mitra akan diajak untuk bekerja sama mendukung LAPOR KPI, misalnya saja dengan membuat diskusi di kampus/sekolah/komunitas masing2 secara mandiri. Demikianlah, Mba Siska dan rekan-rekan sekalian, perubahan anggaran program LAPOR KPI. Untuk lebih detailnya bisa dilihat dalam file terlampir. Semoga dapat diterima.

Tags:



September 2014 | CC BY-SA 3.0