Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS - Mentoring 9 Desember 2014
Artikel
- Laporan Warga Papua Meningkat, Verifikasinya?
Laporan mentor Yanuar Nugroho tahap I
Date: 09 Desember 2014
Subject: Mentoring Tahap 1 - Situs Laporan Warga Papua Berbasis SMS
To: info@ciptamedia.org
Disiapkan bersama oleh JUBI dan YN
Mentoring diikuti oleh:
- Victor Mambor
- Rina Oktarianti Maizier
- Agenda : Konsultasi isu
- Metode : Diskusi tanya-jawab
Catatan diskusi
T Apa persoalan mendasar yang dihadapi Perkumpulan Jubi terkait dengan pengelolaan Situs Laporan Warga?
J
- Kendala mendasar yang dihadapi adalah konsistensi kecepatan verifikator lokal dalam merespon laporan yang diberikan warga. Saat ini JUBI baru memiliki 5 verifikator lokal yang direkrut dari dan ditugaskan di Kab. Jayapura, Biak, Merauke, Jayawijaya dan Mimika, dan akan merekrut 5 orang lagi. Kendala perekrutan adalah sulitnya menemukan sumber daya lokal yang memiliki pengetahuan jurnalistik dasar yang memadai untuk memverifikasi informasi warga menjadi suatu laporan dalam bentuk berita yang faktual dan akurat.
- Selain itu, tidak diduga bahwa dampak keberhasilan sosialisasi yang dilakukan Jubi dengan menggunakan beragam media (termasuk leaflet, t-shirt, iklan di media sosial, Koran Jubi & tabloidjubi.online dan keterlibatan Jubi dalam beberapa pelatihan warga bekerjasama dengan LSM-LSM lokal) telah memunculkan suatu persoalan baru yakni pergeseran/perluasan wilayah target proyek. Antusiasme warga di wilayah-wilayah yang bukan target, seperti Teluk Wondama, Teluk Bintuni untuk terlibat dalam proyek ini berdampak pada kemampuan verifikator yang menjadi sangat terbatas untuk bisa merespon informasi warga secara cepat dikarenakan faktor/kendala geografis.
T Strategi apa yang terpikir untuk dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi verifikator lokal?
J
- Untuk mengatasi hal terkait dengan faktor SDM, Jubi mengoptimalkan seluruh SDM yang dimiliki untuk dapat memverifikasi informasi warga. Verifikator lokal di wilayah target juga bertugas memverifikasi informasi warga dari wilayah non-target yang terdekat dengan tempat tugasnya. Untuk mengatasi persoalan geografis, proses verifikasi dilakukan dengan mengandalkan teknologi komunikasi telepon seluler.
- Selain itu, Jubi sendiri juga melakukan verifikasi langsung ke ‘tangan pertama’ dan juga pihak-pihak terkait melalui telepon, dan melibatkan warga sebagai ‘pewarta aktif’ untuk memberikan informasi yang sudah diolah dengan menggunakan kaidah 5W1H sehingga dapat ditindaklanjuti/diverifikasi ke tingkat yang lebih tinggi. Warga memperoleh pengetahuan ini lewat leaflet panduan yang dibagikan Jubi, dan juga dalam beberapa pelatihan yang melibatkan mereka.
T Mengenai mekanisme verifikasi, apakah verifikator lokal dapat langsung memverifikasi informasi yang diberikan warga, ataukah harus melalui instruksi terlebih dahulu?
J
- Ada dua cara, verifikator lokal bisa langsung memverifikasi informasi warga dengan mengakses langsung ke situs atau melakukan verifikasi berdasarkan instruksi. Cara ini menjadi kurang efektif, karena untuk akses internet di daerah tidak sebaik di Jayapura, sehingga verifikator kadanhg kesulitan untuk mengakses dan akhirnya isunya terlewat. Karena itu digunakan cara kedua, yakni Jubi memberi instruksi kepada verifikator lokal lewat SMS/telepon untuk menindaklanjuti informasi warga. Selain itu, cara kedua lebih efektif untuk memastikan apakah laporan yang diverifikasi sesuai dengan isu-isu yang sesuai dengan tujuan proyek.
- Untuk cara pertama, berdasarkan rekomendasi dari Mentor Akhmad Nasir, Jubi telah menambah kategori informasi yang sesuai dengan tujuan proyek, yakni kategori pendidikan, kesehatan dan praktik cerdas yang bertujuan memudahkan verifikator lokal untuk menindaklajuti informasi yang disampaikan warga.
T Apakah masyarakat yang melaporkan langsung bisa membuat kategori laporan atau laporan dikategorikan secara manual oleh admin?
J
- Laporan dikategorikan secara manual, karena secara teknis cukup rumit bila dilakukan warga, terkait kode-kode khusus bila dilakukan via SMS. Jubi tidak menginginkan kerumitan ini berpengaruh pada antusiasme warga untuk berpartisipasi dalam proyek.
- Terkait dengan kategorisasi, mentor Ahmad Nasir menyebutkan bahwa laporan yang diberikan warga lebih banyak terkait isu kekerasan aparat kepada sipil, apakah isu-isu kesehatan dan pendidikan tidak begitu penting bagi masyarakat Papua sehingga tidak dilaporkan?
- Sebenarnya warga sudah mulai aktif melaporkan tentang isu-isu kesehatan dan pendidikan, misalnya tentang kurangnya tenaga guru, tenaga medis, obat-obatan, dan sebelum Jubi mendapat masukan dari Mentor Ahmad Nasir, laporan warga tersebut masuk dalam kategori ‘forum pembaca’. Namun, memang tidak dipungkiri sampai dengan saat ini, warga Papua memiliki ketertarikan yang sangat kuat terhadap isu-isu HAM dan politik dibandingkan isu-isu lain seperti pendidikan dan kesehatan.
- Namun, Jubi secara bertahap mendorong kesadaran warga akan hak-hak ekosob masyarakat melalui kerjasama dengan LSM-LSM lokal dengan mengisi sesi (2 – 4 jam) pelatihan jurnalisme warga. Sesi tersebut dimanfaatkan untuk mensosialisasikan proyek serta tujuan dan manfaat proyek terhadap keamanan dan kesejahteraan warga.
T Strategi apa yang akan dilakukan untuk melibatkan masyarakat agar mereka dapat menyampaikan hak-hak warga?
J
- Saat ini strategi yang terpikir oleh Jubi adalah untuk membuat pertemuan-pertemuan, semacam sharing, yang melibatkan simpul komunitas pewarta yang sudah mulai terbangun melalui pendekatan verifikator lokal dan partisipasi masyarakat terhadap proyek ini. Pertemuan ini akan dimanfaatkan untuk lebih mendekatkan warga kepada isu-isu terkait hak-hak ekosob masyarakat. Terkait dengan strategi ini, Jubi perlu meninjau kembali rencana kerja dan anggaran yang dimiliki, dan segera mengkonsultasikan dengan pihak CMS setelah mendapat rekomendasi dari mentor.
- Sejauh ini, Jubi mengapresiasi keterlibatan warga dengan meberikan insentif berupa pulsa dan ponsel pintar kepada warga yang aktif sebagai pewarta.
T Apa yang kemudian dilakukan untuk membuat proyek ini berdampak kepada warga?
J
- Jubi selalu berupaya untuk meneruskan laporan warga kepada pihak-pihak terkait. Misalnya Jubi sudah memiliki database kontak yang bisa dihubungi untuk melaporkan informasi-informasi warga yang telah diverifikasi baik di tingkat daerah maupun provinsi. Namun, memang sampai dengan saat ini laporan yang disampaikan kepada pihak-pihak terkait tersebut tidak mendapatkan respon langsung karena nomor kontak tersebut tidak dipegang sendiri oleh yang bersangkutan namun dikelola oleh asisten mereka. Sehingga apa yang telah dilakukan Jubi sampai dengan sekarang tidak terlalu efektif berdampak kepada warga. Namun, Jubi memiliki strategi lain, yakni dengan membuat analisis dari laporan yang sudah terkumpul dan menerbitkannya dalam bentuk kompilasi laporan dan didistribusikan langsung kepada pihak-pihak terkait dan pengambil keputusan. Hasil analisa ini juga akan direlease melalui publikasi media.
J
- Mentor: Ide untuk melakukan analisis dan mengirimkan langsung ke pihak-pihak terkait sangat baik.
- Jubi disarankan untuk mengeksplorasi dan menjajaki penggunaan dan kerjasama dengan LAPOR1708, atau website http://lapor.ukp.go.id. LAPOR1708 adalah sarana komplain warga mengenai apapun kendala/masalah/tidak berjalannya pelayanan publik (kesehatan, pendidikan, transportasi, sarana umum, dll. LAPOR1708 bisa diakses melalui SMS (ke nomor 1708), twitter, website, apps (blackberry, iOS, android).
- Melalui berbagai chanel ini Jubi dapat melaporkan berbagai keluhan/informasi untuk diteruskan kepada Kementerian/Lembaga Negara terkait. Standar verifikasi adalah 3 hari kerja dan standar tanggapan adalah 5 hari kerja.
Diusulkan agar:
JUBI memilah laporan warga:
- laporan dari warga yang bisa ditangani oleh gubernur atau bupati/walikota untuk segera diteruskan kepada pejabat terkait oleh JUBI. Sehingga laporan yang ditindaklanjuti akan sangat berdampak kepada warga.
- laporan dari warga yang perlu mendapat perhatian oleh Presiden atau Menteri, diteruskan melalui LAPOR1708.
- JUBI menjajaki kemungkinan kerjasama dengan LAPOR1708 agar LAPOR1708 bisa disinergikan dengan aktivitas Jubi.
Jayapura - Yogyakarta, 9 Desember 2014
Tags: